Kemampuan Berpikir Kritis Siswa FD

Indikator FI Lemah FI Kuat Me m ad u k an 1 Mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan pada soal 1 dengan benar, namun sedikit kurang lengkap 2 Mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan pada soal 2 dan 3, namun banyak kekurangan 3 Tidak mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan pada soal 4 1 Mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam memadukan keputusan pada soal 1 dan 2, namun kurang lengkap 2 Kurang mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan pada soal 3 dan 4 Simpulan : Kurang mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan Simpulan : Kurang mampu memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan

4.6 Pembahasan

4.6.1 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa FD

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis subjek FDL dan FDK memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan itu diantaranya terletak pada indikator merumuskan masalah. Pada indikator ini, subjek FDL mampu merumuskan masalah pada keseluruhan soal dengan benar dan lengkap. Namun, subjek FDL kurang lengkap dalam merumuskan masalah pada soal 3 saja. Hal ini dikarenakan subjek FDL kurang lengkap dalam penulisan permasalahan yang ditanyakan terutama kelengkapan informasi yang diperoleh dari soal yang diberikan. Hal ini sesuai dengan Ulya 2014 yang berpendapat bahwa subjek FDL dapat menuliskan hal yang ditanyakan tetapi tidak mampu menyebutkan secara jelas maksud dari hal yang ditanyakan dari soal. Namun, secara umum subjek FDL memiliki kemampuan dalam merumuskan masalah. Berbeda dengan subjek FDK yang mampu merumuskan masalah dengan benar dan lengkap dari keseluruhan soal yang diberikan. Subjek FDK mampu menuliskan hal yang ditanyakan dari soal dengan benar dan lengkap. Hal ini sesuai dengan Ulya 2014 yang berpendapat bahwa subjek FDK dapat menuliskan hal yang ditanyakan pada soal dengan benar. Pada indikator menanyakan dan menjawab pertanyaan, kedua subjek FD memiliki perbedaan. Subjek FDL kurang mampu menentukan fakta yang ada pada soal. Dari keseluruhan soal yang diberikan, subjek FDL memiliki kekurangan dalam menuliskan fakta yang ada pada soal. Subjek FDL masih lemah dalam menyaring informasi yang diperoleh dari soal. Hal ini dibuktikan dengan subjek FDL menyebutkan informasi bahwa fakta yang ada pada soal adalah prisma tegak segitiga. Padahal di dalam soal tidak dijelaskan bahwa informasi yang diberikan merupakan prisma tegak segitiga. Berbeda dengan subjek FDK yang mampu menentukan fakta yang ada dengan benar dan lengkap pada keseluruhan soal. Hal ini sesuai dengan Ulya 2014 yang berpendapat bahwa subjek FDL dapat menuliskan hal yang diketahui pada permasalahan dengan jelas tetapi tidak lengkap, sedangkan subjek FDK mampu menuliskan hal yang ditanyakan pada soal dengan benar. Pada indikator melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi, kedua subjek FD sama dalam hal kemampuan menggunakan bukti- bukti yang benar. Kedua subjek FD kurang mampu menuliskan sumber informasi rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada soal yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa individu FD masih kurang mampu melakukan observasi terhadap informasi yang diberikan di dalam soal sehingga mengalami kesulitan dalam menentukan perhitungan selanjutnya. Kesalahan konsep dilakukan subjek FDL. Subjek FDL menggunakan rumus volume untuk menentukan luas kertas minimal untuk membungkus coklat. Hal ini menunjukkan subjek FDL tidak memahami penggunaan konsep dengan benar dalam menyelesaikan masalah matematika. Sedangkan subjek FDK melakukan kesalahan dengan tidak menuliskan rumus volume prisma. Padahal subjek FDK memahami rumus volume prisma dengan baik. Hanya saja subjek FDK ragu-ragu dalam menuliskan rumus tersebut sehingga rumus volume prisma tidak dituliskan pada pekerjaan subjek. Hal ini sesuai dengan Ulya 2014 yang berpendapat bahwa individu FD tidak selektif dalam penyerapan informasi dan cenderung dipengaruhi oleh isyarat eksternal. Sehingga ketika subjek FD diharuskan untuk mengobservasi informasi yang diperoleh pada indikator menanyakan dan menjawab pertanyaan, subjek FD kurang menguasainya. Pada indikator membuat induksi dan menilai induksi, kedua subjek FD memiliki perbedaan. Subjek FDL sama sekali tidak mampu menarik kesimpulan sesuai fakta pada keseluruhan soal yang diberikan. Sedangkan subjek FDK hanya mampu membuat kesimpulan pada salah satu soal saja dengan benar dan lengkap. Secara umum, subjek FDK juga kurang mampu menarik kesimpulan sesuai fakta. Padahal subjek FDK sebenarnya mampu, namun karena masalah belum terselesaikan maka subjek FDK tidak membuat kesimpulan. Pada indikator mendefinisikan dan menilai definisi, kedua subjek memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut adalah subjek FDL tidak mampu bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut, sedangkan subjek FDK kurang mampu bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut. Hal ini dikarenakan subjek FDL dari keempat soal yang diberikan, hanya 1 soal yang mampu bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut berupa penjelasan mengenai pengertian prisma, sedangkan FDK kurang tepat maupun kurang lengkap dalam memberikan definisi rumus pendukung yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Pada indikator memadukan, kedua subjek FD memiliki kesamaan. Subjek FDL dan subjek FDK kurang mampu dalam memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan. Indikator ini dipengaruhi oleh indikator-indikator sebelumnya yaitu indikator merumuskan pertanyaan, indikator menanyakan dan menjawab pertanyaan, indikator melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi dan indikator mendefinisikan dan menilai definisi. Apabila salah satu dari indikator prasyarat tidak terpenuhi, maka dipastikan subjek tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan dengan tepat dan benar. Hal itu berlaku pula pada kedua subjek FD, dimana kedua subjek FD tidak memenuhi salah satu indikator dalam indikator prasyarat yang dibutuhkan sehingga kemampuan subjek dalam indikator memadukan juga kurang. Menurut Guisande 2007, subjek FD mengalami kesulitan besar dalam menganalisis suatu masalah. Subjek ini memerlukan isyarat yang relevan, terutama dengan adanya unsur-unsur pengecoh dari suatu permasalahan. Sehingga dalam proses memadukan informasi, subjek FD kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang ditanyakan.

4.6.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa FI