Model Pembelajaran 4K Landasan Teori

dilakukan dan dipikirkan. Dengan kata lain, siswa mempertimbangkan kriteria terhadap keputusan yang bijaksana dan tidak menebak dengan mudah atau menerapkan suatu rumus tanpa menilai relevansinya. Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan, kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Matematika No Indikator Sub indikator 1 Merumuskan pertanyaan Mengidentifikasi atau merumuskan masalah Menanyakan dan menjawab pertanyaan Menentukan fakta yang ada 2 Melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi Menggunakan bukti-bukti yang benar 3 Membuat induksi dan menilai induksi Menarik kesimpulan sesuai fakta 4 Mendefinisikan dan menilai definisi Bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut 5 Memadukan Memadukan kecenderungan dan kemampuan dalam membuat keputusan

2.1.5 Model Pembelajaran 4K

Menurut Joyce et al. 2009 suatu model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Joyce dkk 2009 menyatakan bahwa setiap model pembelajaran mempunyai empat komponen, yaitu 1 sintaks, 2 sistem sosial, 3 prinsip reaksi, dan 4 sistem pendukung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran 4K. Masrukan Rochmad 2014 mengemukakan bahwa model pembelajaran 4K ialah model pembelajaran matematika yang bermuatan pendidikan karakter dan ekonomi kreatif dengan pemanfaatan barang bekas dan menggunakan asesmen kinerja. Model pembelajaran 4K mencakup kriteria-kriteria: 1 karakter bermuatan pendidikan karakter, 2 kreatif bermuatan ekonomi kreatif, 3 konservasi pemanfaatan barang bekas, dan 4 kinerja menggunakan asesmen kinerja. 1 Karakter bermuatan pendidikan karakter Menurut Elkind Sweet 2004, pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut: “character education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon core ethical values ”. Menurut para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan ciptaann-Nya alam dengan isinya, tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan Masrukan, 2014. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus berpijak kepada nilai- nilai karakter dasar, yang selanjutnya dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi yang bersifat tidak absolut atau bersifat relatif sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri. 2 Kreatif bermuatan ekonomi kreatif Ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan pada ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Di Indonesia, gaung ekonomi kreatif dimulai dari permasalahan akan pentingnya meningkatkan daya saing produk nasional untuk menghadapi pasar global. Dengan adanya ekonomi kreatif dalam suatu pembelajaran, daya inovasi siswa akan semakin terasah sehingga diharapkan nantinya ia dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. 3 Konservasi pemanfaatan barang bekas Pemanfaatan benda konkret sebagai alat peraga tidak selamanya mahal, alternatif barang bekas dapat digunakan. Hal ini sesuai prinsip konservasi yakni 3R reduce, reuse, and recycle. Dalam implementasinya bahkan siswa terlibat langsung dalam desain, pencarian barang bekas, dan selanjutnya membuat alat peraga pembelajaran. Melalui kegiatan ini penanaman konsep konservasi akan lebih mendalam dan mudah dilaksanakan sejak dini. 4 Kinerja menggunakan asesmen kinerja Asesmen kinerja performance assessment merupakan suatu bentuk asesmen otentik yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan ke dalam berbagai konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan Masrukan, 2014: 32. Dengan demikian, siswa diharapkan menampilkan apa yang benar-benar telah dikuasai. Masrukan et al. 2014 mengemukakan bahwa sintaks langkah- langkah model pembelajaran 4K terdiri dari 6 fase yang disajikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran 4K Masrukan, 2014 Fase Kegiatan Guru 1. Ilustrasi Pengembangan Karakter Memberikan ilustrasi, cerita, film, fenomena yang dapat mengembangkan karakter siswa sesuai dengan pokok materi yang akan dipelajari. 2. Investigasi Melibatkan siswa melakukan kegiatan penyelidikan terhadap karakteristik matematika dengan menggunakan alat peraga terbuat dari barang bekas yang berkaitan dengan konsep atau prinsip matematika tertentu. 3. Eksplorasi Kolaboratif Melakukan eksplorasi secara kolaboratif untuk menemukan kembali konsep dan prinsip matematika dengan menggunakan bantuan alat peraga sederhana. 4. Kinerja Kreatif Menghasilkan produk matematis yang dikemas dan disajikan secara kreatif. 5. Komunikasi Melakukan expose paparanpameran produk matematis. 6. Penghargaan Memilih kelompok terbaik berdasar kriteria: kebenaran, kreativitas, dan penampilan.

2.1.6 Gaya Kognitif