Kemampuan Berpikir Kritis Model Pembelajaran 4K Geometri Gaya Kognitif

berpikir kritis siswa SMP Kelas VIII. Selain itu, guru dapat memahami siswa lebih dalam ditinjau dari gaya kognitifnya. c. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran model 4K yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. d. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana langsung untuk memperoleh pengalaman langsung dalam menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika dan mengetahui deskripsi kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari gaya kognitif siswa

1.6 Penegasan Istilah

Sesuai dengan judul, berikut penegasan terhadap beberapa istilah.

1.6.1 Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Kurniasih 2013, kemampuan berpikir kritis kemampuan berpikir siswa untuk membandingkan dua atau lebih informasi, misalkan informasi yang diterima dari luar dengan informasi yang dimiliki. Menurut Ennis 2011 terdapat 12 indikator kemampuan berpikir kritis yang dirangkum dalam 5 kelompok yaitu 1 klarifikasi dasar basic clarification, 2 memberikan alasan untuk suatu keputusan the bases for the decision, 3 menyimpulkan inference, 4 klarifikasi lebih lanjut advanced clarification, dan 5 dugaan dan keterpaduan supposition and integration. Pada penelitian ini kemampuan berpikir kritis terbatas pada kemampuan berpikir kritis secara tertulis.

1.6.2 Model Pembelajaran 4K

Masrukan Rochmad 2014 mengemukakan bahwa model pembelajaran 4K ialah model pembelajaran matematika yang bermuatan pendidikan karakter dan ekonomi kreatif dengan pemanfaatan barang bekas dan menggunakan asesmen kinerja. Model pembelajaran 4K mencakup kriteria- kriteria: 1 karakter bermuatan pendidikan karakter, 2 kreatif bermuatan ekonomi kreatif, 3 konservasi pemanfaatan barang bekas, dan 4 kinerja menggunakan asesmen kinerja. Masrukan et al. 2014 mengemukakan bahwa sintaks langkah-langkah model pembelajaran 4K meliputi 6 fase yakni: 1 ilustrasi pengembangan karakter, 2 investigasi, 3 eksplorasi kolaboratif, 4 kinerja kreatif, 5 komunikasi, dan 6 penghargaan.

1.6.3 Geometri

Geometri adalah cabang matematika yang berkaitan dengan bentuk, ukuran, komposisi dan proporsi suatu benda beserta sifat-sifatnya dan hubungannya satu sama lain. Dalam penelitian ini, geometri yang digunakan terbatas pada materi prisma pada siswa SMP kelas VIII.

1.6.4 Gaya Kognitif

Gaya kognitif menurut Witkin 1971 adalah cara mengidentifikasi individu yang cenderung analitik ataupun cenderung global. Gaya kognitif dibedakan menjadi gaya kognitif field-independent dan field-dependent yang dikembangkan oleh Witkin. Witkin mendefinisikan kedua gaya kognitif tersebut sebagai gaya kognitif field-independent sebagai gaya kognitif seseorang dengan tingkat kemandirian yang tinggi dalam mencermati suatu rangsangan tanpa ketergantungan dari guru. Sedangkan gaya kognitif field-dependent sebagai gaya kognitif seseorang cenderung dan sangat bergantung pada sumber informasi dari guru.

1.7 Sistematika Skripsi