Belajar dalam Pandangan Bruner

memang memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif, namun bila menggunakan bahasa yang digunakan tanpa pernah karena pengalaman sendiri, maka perkembangan kognitif anak cenderung mengarah ke verbalisme. Keterkaitan penelitian ini dengan teori pembelajaran Piaget adalah adanya kegiatan dalam proses pembelajaran yang dirancang sehingga memberikan kesempatan siswa untuk mengamati dan menginvestigasi media alat peraga secara langsung diikuti dengan kegiatan diskusi kelompok untuk menyelesaikan masalah yang diberikan terkait dengan materi prisma. Proses pembelajaran yang dirancang peneliti melibatkan siswa untuk aktif dalam menemukan konsep prisma serta dapat berinteraksi dengan teman sebayanya. Walaupun dalam interaksi tersebut pertukaran gagasan tidak dapat dihindari, namun akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis terutama dalam mengemukakan, mempertahankan dan bertanggung jawab atas pendapatnya berdasarkan pengalaman yang dimiliki walaupun pendapat itu mungkin salah. Dan dari pengalaman tersebut siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya terhadap konsep prisma.

2.1.3.2 Belajar dalam Pandangan Bruner

Pendekatan Bruner terhadap belajar didasarkan pada dua asumsi Rosser, 1984. Asumsi pertama ialah perolehan pengetahuan merupakan proses interaktif. Bruner yakin bahwa orang belajar berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif, perubahan tidak hanya terjadi di lingkungannya, tetapi juga dalam orang itu sendiri. Asumsi kedua ialah orang mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan yang diperoleh sebelumnya. Menurut Dahar 2011: 79, salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah model dari Jerome Bruner 1966 yang dikenal dengan nama belajar penemuan. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Bruner menyarankan agar siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri. Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan memberikan manfaat seperti pengetahuan itu akan bertahan lebih lama dibandingkan dengan cara lain, hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil belajar lainnya serta belajar penemuan mampu meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas. Belajar penemuan juga mampu membangkitkan keingintahuan siswa, memberi motivasi untuk bekerja terus sampai menemukan jawaban-jawaban. Bruner menyadari bahwa belajar penemuan yang murni memerlukan waktu sehingga ia menyarankan agar penggunaan belajar penemuan hanya diterapkan pada konsep-konsep dasar bidang studi itu. Keterkaitan penelitian ini dengan teori belajar Bruner adalah selama proses pembelajaran dalam memahami konsep dasar prisma, siswa diajak untuk menyelidiki dan menemukan konsep tersebut melalui media pembelajaran yang diberikan sehingga siswa dapat dengan berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Dengan menguasai konsep dasar, maka dia akan mampu mengkonstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang disimpan dan diperoleh sebelumnya. Sehingga, siswa dapat meningkatkan penalaran dan kemampuan berpikir kritisnya karena mampu menghubungkan informasi yang dimiliki dengan hal-hal lainnya.

2.1.3.3 Belajar dalam Pandangan Van Hiele