Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

3.1.5. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif

Matriks Perencanaa Strategis Kuantitatif atau Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM merupakan alat untuk melakukan evaluasi pilihan alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak, berdasarkan informasi dari tahap input dan tahap pemaduan untuk memutuskan strategi mana yang terbaik. Menurut David 2004, QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya. Dalam beberapa hal QSPM memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain : pertama, bahwa strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, kedua, tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus, ketiga, alat ini mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor- faktor eksternal dan internal yang terkait ke dalam proses keputusan dan keempat, mengembangkan QSPM membuat faktor-faktor kunci lebih kecil kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai. Sedangkan kekurangan QSPM adalah : pertama, proses ini selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan, kedua, memberi peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, walaupun demikian prosesnya harus menggunakan informasi objektif, dan ketiga, konsep ini hanya dapat sebaik informasi yang diperlukan dan analisis perjodohan menjadi landasannya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional disusun sebagai langkah-langkah teknis untuk mencapai hasil akhir dari penelitian berupa strategi pengembangan usaha yang direkomendasi bagi perusahaan. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip, konsep-konsep, serta teori-teori dasar yang menjadi landasan dan kerangka berfikir secara operasional adalah seperti diuraikan di bawah ini. Proses perumusan strategi diawali dengan proses penentuan bisnis melalui penetapan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan akan menjadi penuntun dalam melakukan tahap analisis selanjutnya agar strategi yang ditetapkan mengarah pada pencapaian tujuan akhir yang memberikan kepekaan akan arah, memfokuskan usaha-usaha perusahaan, memandu rencana dan keputusan perusahaan serta membantu untuk menilai kemajuan yang ingin dicapai. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang dimiliki oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Analisis eksternal mencakup politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi PEST. Analisis lingkungan industri menganalisis persaingan industri dengan menggunakan model lima kekuatan porter yang termasuk dalam lingkungan eksternal. Analisis internal perusahaan mencakup bidang fungsional perusahaan, yaitu manajerial perusahaan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, pemasaran dan distribusi, serta permodalan dan keuangan. Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian diringkas dan dijabarkan dalam matriks External Factor Evaluation EFE, dan Internal Factor Evaluation IFE. Total skor kedua matriks tersebut selanjutnya dipadukan dalam matriks Internal-Eksternal I-E untuk mengetahui posisi perusahaan berdasarkan tiga kelompok strategi yaitu growth and build, hold and maintain, serta strategi harvest and divest. Kemudian melalui analisis SWOT dengan menggunakan matriks SWOT, hasil analisis gabungan dari faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut digunakan untuk memperoleh alternatif strategi bagi pengembangan bisnis perusahaan. Langkah terakhir adalah pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang paling tepat diantara alternatif-alternatif strategi yang ada sesuai dengan kondisi internal perusahaaan. Untuk itu diperlukan alat bantu yaitu matriks QSP Quantitative Strategic Planning Matrix. Hasil yang diperoleh dari matriks QSP ini akan menghasilkan strategi manajemen yang telah diprioritaskan. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran operasional sebagai Gambar 4 Misi dan Tujuan Perusahaan Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Analisis Lingkungan Eksternal: • Analisis PEST Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi • Analisis Industri 5 Kekuatan Bersaing Porter Peluang dan Ancaman Matriks EFE Formulasi Strategi Matriks IE Peluang dan Ancaman Analisis SWOT Analisis Lingkungan Internal: • Pemasaran • Produksi dan Operasi • Manajemen dan SDM • Keuangan • Litbang • SIM Kekuatan dan Kelemahan Matriks IFE Menghasilkan Alternatif Strategi Utama Strategi yang Tepat Untuk Dilaksanakan PT. Armada Indonesia Pengambilan Keputusan Strategi Prioritas QSPM

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus, yang dilakukan di PT. Armada Indonesia yang menjalankan usaha tani terpadu tanaman Jarak Pagar sebagai bahan baku minyak hayati pada lahan masyarakat seluas 12.000 Ha di Kecamatan Malingping dan Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa PT. Armada Indonesia berusaha memanfaatkan lahan kritis yang cukup potensial untuk menanam tanaman Jarak Pagar guna menghasilkan bahan baku minyak nabati biodiesel. Pertimbangan lain berupa ketersediaan data dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian. Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Mei sampai bulan Juli 2007.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan pengisian kuesioner oleh pimpinan perusahaan dan seluruh manajer inti perusahaan PT. Armada Indonesia , Badan Pusat Statistik, penelitian-penelitian terdahulu, dan berbagai literatur yang terkait dengan penelitian. Jenis data yang dikumpulkan dalam melakukan analisis lingkungan internal adalah: a. Manajemen dan SDM • Sejarah, perkembangan dan keadaan umum perusahaan • Visi, misi, dan tujuan perusahaan