4.3.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan misi perusahaan, tujuan perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target,
penjualan kegiatan pemasaran, personalia, produksi, penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan .
4.3.2.Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi
Dalam tahap ini analisis yang dilakukan adalah mengevaluasi keragaan umum perusahaan serta mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
perusahaan ,untuk merumuskan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Kemudian dari hasil identifikasi tersebut akan dikembangkan beberapa alternatif
strategi . Alternatif strategi ini dipilih dengan skala prioritas untuk kemudian dicari altenatif strategi yang terbaik. Analisis ditiap tahap meliputi :
4.3.2.1 Tahap input input stage
a. Analisis PEST Tujuan analisis ini untuk mengidentifikasi pengaruh aspek politik,
ekonomi, sosial-budaya, demografi dan teknologi terhadap perusahaan. Hasil analisis akan menghasilkan daftar peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Tabel 5 digunakan untuk menganalisis peluang dan ancaman yang terjadi akibat adanya fenomena-fenomena pada lingkungan eksternal perusahaan.
Tabel 5. Alat Bantu untuk Analisis PEST Analisa PEST
Peluang Ancaman
Fenomena Politik Fenomena Ekonomi
Fenomena Sosial, Budaya, dan Demografi
Fenomena Teknologi
b. Analisis Industri : “Model Lima Kekuatan Porter” Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi lima kekuatan persaingan
dalam industri di mana perusahaan bergerak yang dapat diamati oleh pihak manajemen perusahaan maupun analisis strategi. Dengan menggunakan model
ini, perusahaan dapat memahami lingkungan persaingannya dengan lebih baik. Fenomena dalam industri ini dapat diidentifikasi dengan menggunakan Tabel
6.
Tabel 6. Alat Bantu untuk Analisis Model Lima Kekuatan Porter Analisis Kompetisi
Peluang Ancaman
Fenomena Persaingan Dalam Industri Fenomena Pendatang Baru
Fenomena Pemasok Fenomena Pembeli
Fenomena Produk Substitusi
c. Analisis Internal Analisis internal atau analisis fungsional bertujuan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Analisis internal dilakukan pada setiap fungsi perusahaan untuk lebih memudahkan
proses kerja analisis. Alat bantu analisis internal menggunakan Tabel 7. Melalui analisis ini dapat diperoleh faktor-faktor yang menjadi kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari setiap fungsional perusahaan.
Tabel 7. Alat Bantu untuk Analisis Fungsional Analisis Fungsional
Kekuatan Kelemahan
Produksi Pemasaran
- -
-
dan seterusnya
d. Analisis Matriks EFE dan IFE Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE mengarahkan perumus
strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan
tingkat persaingan David, 2004. Dalam penelitian ini matriks EFE akan digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal dan
mengklasifikasikannya menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan. Penilaian internal ditujukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan. Langkah yang ringkas dalam melakukan penilaian internal adalah dengan menggunakan matriks Internal Factor
Evaluation IFE. Alat formulasi strategi ini akan merangkum dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam suatu fungsi bisnis, dan juga merupakan dasar identifikasi dan evaluasi hubungan di antara fungsi-
fungsi yang ada. Justifikasi Intuitif diperlukan dalam menyusun matriks IFE, sehingga pendekatan ilmiah yang ada seharusnya tidak diinterprestasikan
untuk mengartikan IFE sebagai suatu teknik yang sangat baik David, 2004.
Matriks EFE dan IFE akan diolah dengan menggunakan beberapa langkah-langkah seperti yang dipaparkan di bawah ini :
1. Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan
Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor eksternal perusahaan dengan melakukan pendaftaran semua peluang dan
ancaman perusahaan. Didaftarkan peluang terlebih dahulu, baru kemudian ancaman perusahaan. Data eksternal perusahaan berasal dari
hasil wawancara atau kuesioner dan diskusi dengan pihak manajemen perusahaan serta data penunjang lainnya.
Langkah selanjutnya, yaitu dilakukan identifikasi faktor internal yaitu dengan mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Didaftarkan kekuatan terlebih dahulu, baru kemudian kelemahan organisasi. Hasil kedua identifikasi faktor-faktor di atas tersebut menjadi
faktor penentu eksternal dan internal yang selanjutnya akan diberikan bobot atau peringkat rating.
2. Penentuan Bobot setiap Variabel
Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor-faktor strategis eksternal dan internal tersebut kepada pihak
manajemen atau pakar dengan menggunakan metode Paired Comparisson.
Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap setiap variabel faktor penentu eksternal dan internal .Untuk menentukan
bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3. Skala yang digunakan untuk pengisisan kolom adalah :
1 = jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. Indikator horisontal adalah variabel faktor-faktor eksternal atau
internal pada lajur horisontal. Sedangkan, indikator vertikal adalah variabel faktor-faktor eksternal atau internal pada lajur vertikal. Bentuk
penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Penilai Bobot Faktor Strategis EksternalInternal Perusahaan
Faktor Strategis EksternalInternal
A B C D …. Total
A B
C D
…. Total
Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan
rumus : X
i
Keterangan :
a
i
=
n
∑
X
i t
a
i
= Bobot variabel ke-i X
i
= Nilai variabel ke-i i = 1,2,3….
n = Jumlah variabel
3. Penentuan Peringkat Rating Penentuan peringkat rating oleh manajemen atau pakar dari
perusahaan dilakukan terhadap variabel-variabel dari hasil analisis perusahaan. Untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel terhadap
kondisi perusahaan digunakan nilai peringkat dengan menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-masing faktor strategis yang menandakan
seberapa efektif strategi perusahaan saat ini. Untuk matriks EFE, skala nilai peringkat yang digunakan, yaitu :
1 = Rendah, respon kurang 2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata
3 = Tinggi, respon diatas rata-rata 4 = Sangat tinggi, respon superior
Untuk faktor-faktor ancaman, merupakan kebalikan dari faktor peluang, dimana skala 1 berarti sangat tinggi, respon superior. Dan skala 4
berarti rendah, respon kurang terhadap perusahaan. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 9.
Sedangkan matriks IFE, skala nilai peringkat yang digunakan, yaitu :
1 = Sangat lemah 2 = Lemah
3 = Kuat 4 = Sangat kuat
Untuk faktor kelemahan kebalikan dari faktor kekuatan, dimana skala 1 berarti sangat kuat dan skala 4 berarti sangat lemah. Matriks IFE
dapat dilihat pada Tabel 10. Selanjutnya nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada
tiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh total skor pembobotan. Hasil pembobotan dan peringkat
rating berdasarkan analisis situasi perusahaan dalam matriks. Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata
2,5. Total skor EFE dikelompokkan dalam Kuat 3,0-4,0 berarti perusahaan merespon kuat terhadap peluang dan ancaman yang
mempengaruhi perusahaan, Rata-rata 2,0-2,99 berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan ancaman yang ada, dan Lemah
1,0-1,99 berarti perusahan tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada.
Tabel 9. Matriks EFE Faktor
Strategis Eksternal
Bobot Rating Skor
Peluang : 1.
. .
10. Ancaman :
1. .
. 10.
Total
Total skor pembobotan berkisar antara 1 sampai dengan 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE 3,0-4,0 berarti kondisi
internal perusahaan tinggikuat, 2,0-2,99 berarti kondisi internal perusahaan rata-ratasedang, dan 1,0-1,99 berarti kondisi internal
perusahaan rendahlemah.
Tabel 10. Matriks IFE Faktor Strategis
Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan : 1.
. .
10. Kelemahan :
1. .
. 10.
Total 4.3.2.2 Tahap Pemaduan
Matching Stage b.
Matriks Internal-Eksternal IE Matrix
Gabungan matriks EFE dan IFE menghasilkan matriks IE yang berisikan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai
terbobot dari matriks-matriks EFE dan IFE. Tujuan penggunaan matriks ini adalah untukmemperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE dapat mengidentifikasikan sembilan sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya
kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda, yaitu :
1. Tumbuh dan Bina Growth and Build, yaitu divisi yang berada dalam sel I, II, IV. Strategi yang cocok bagi divisi yang berada pada sel ini adalah
intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke belakang, ke depan, dan horisontal.
2. Pertahankan dan Pelihara Hold and Maintain, untuk divisi yang berada pada sel II, V, atau VII. Strategi yang umum dipakai adalah penetrasi
pasar dan pengembangan produk. 3. Panen atau Divestasi Harvest or Divesture, untuk divisi yang berada
pada sel VI, VIII, atau IX. Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.
Nilai-nilai IFE dikelompokkan dalam Tinggi 3,0-4,0, Sedang 2,0- 2,99, dan Rendah 1,0-1,99. Sedangkan nilai-nilai EFE dikelompokkan
dalam Kuat 3,0-4,0, Rata-rata 2,0-2,99, dan Lemah 1,0-1,99 David, 2004.
4,0 3,0 2,0 1,0
Kuat Rata-rata Lemah Tinggi
I II
III 3,0
SKOR TOTAL
EFE Menengah IV
V VI
2,0 VII
VIII IX
Rendah 1,0
Gambar 5.
Matriks Internal-Eksternal
IE Matrix
c.
Matriks SWOT
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan Tabel 11. Matriks ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan
empat sel kemungkinan alternative strategi, yaitu strategi S-O, strategi W-O,
strategi W-T, dan strategi S-T. Terdapat 8 tahapan dalam membentuk matriks SWOT, yaitu :
1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan. 2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan.
3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan. 4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan.
5. Menyesuaikan kekuatan dengan peluang untuk mendapatkan S-O. 6. Menyesuaikan kelemahan dengan peluang untuk mendapatkan W-O.
7. Menyesuaikan kekuatan dengan ancaman untuk mendapatkan S-T. 8. Menyesuaikan kelemahan dengan ancaman untuk mendapatkan W-T.
Tabel 11. Matriks SWOT STRENGTHS S
Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal
WEAKNESS W
Tetukan faktor-faktor kelemahan internal
OPPORTUNITIES O
Tentukan 5-10 faktor- faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang
THREATS T
Tentukan 5-10 faktor- faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk mengatasi ancaman
Sumber : Rangkuti 2000
4.3.2.3 Tahap Keputusan Decision Stage