Jarak Pagar Persyaratan Tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jarak Pagar

Jarak pagar adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis di Meksiko, Amerika Tengah. Konon jarak pagar dibawa ke Indonesia dan di-‘tanam paksa’- kan di era penjajahan Jepang, karena akan dijadikan sumber energi oleh tentara Jepang. Selain di Indonesia, Jatropha curcas menyebar pula di manca negara. Ia disebut pinoncillo di Mexico dengan berbagai nama lokal. Di Indonesia, Jatropha curcas dikenal dengan sebutan jarak pagar karena lazim ditanam sebagai pagar pembatas tanah ladang, pagar batas desa, pagar kuburan, pengganti nisan dan juga tumbuh liar ditepi-tepi jalan. Digunakan sebagai pagar, karena daunnya tidak disukai hewan ternak sapi, kambing sehingga dapat melindungi tanaman di dalam pagar. Nama ilmiah jarak pagar adalah Jatropha curcas LINN. Latros dalam bahasa Yunani, artinya dokter, sedang trophe adalah makanannutrisi, atau dengan kata lain Jatropha curcas adalah “tanaman obat”. Selain itu, ia juga dikenal sebagai “penghasil minyak lampu”. Tanaman jarak ada dua jenis yaitu jarak kepyar Ricinus communis dan jarak pagar Jatropha curcas L.. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan untuk minyak castrol, farmasi dan kosmetik, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial. Sedang jarak pagar terutama cocok digunakan sebagai bahan bakar biodiesel dan bahan bakar rumah tangga, selama ini belum berkembang secara komersial karena belum bisa bersaing dengan BBM Solar dan minyak tanah dalam hal jaminan pasar.

2.2. Persyaratan Tumbuh

1. Iklim Tipe iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi jarak pagar. Kondisi iklim yang tidak mendukung mengakibatkan produktivitasnya rendah. Jarak pagar akan tumbuh dan berproduktivitas optimal dilahan kering dataran rendah beriklim kering dengan ketinggian 0 – 500 m dpl dengan curah hujan 300 – 1.000 mm per tahun, suhu 20 o C. Dalam perkembangannya, tanaman ini ditemui juga dilahan kering dataran rendah beriklim basah dan lahan kering dataran tinggi beriklim keringbasah sebagai pagar pekarangan rumah atau kebun. Tanaman ini menyukai iklim yang kering dan panas, terutama saat pembungaan dan pembuahan. Iklim yang lembab dan banyak curah hujan saat pembungaan, akan menyebabkan bunga rontok, sebaliknya, kalau suhu udaranya terlalu tinggi juga kurang baik. Suhu diatas 38 C akan menyebabkan banyak bunga menjadi kering. Jarak merupakan tanaman suka cahaya, menghendaki daerah terbuka yang memperoleh sinar matahari penuh sepanjang hari. Bila penyinaran kurang dari 10 jam per hari, pertumbuhannya akan terhambat. Untuk kondisi Indonesia, penyinaran 10 jam per hari pasti bisa dicapai, asalkan penanamannya dilakukan pada awal musim kemarau atau akhir musim penghujan. 2. Tanah Jarak pagar akan tumbuh dan berproduktivitas optimal di lahan kering dataran rendah, tumbuh dan berproduksi di hampir semua jenis tanah. Bahkan berproduksi di tanah yang kondisinya kering dan gersang, lahan-lahan marginal yang miskin hara, kondisi yang bagi tanaman lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk tumbuh baik. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhinya, yaitu tingkat keasaman tanahnya pH harus berkisar antara 5 – 7. Hal lain yang juga menjadi pantangan bagi tanaman jarak adalah tanah yang becek dan akan cepat mati kalau tanahnya sampai tergenang air. Oleh karena itu, struktur tanahnya harus ringan, artinya tanah itu cepat melewatkan air hujan ke bawah sehingga tidak sampai menggenang. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu saja tanaman ini, sebagaimana tanaman lain, menghendaki tanah yang gembur tidak berlapis cadas, ketebalan lapisan topsoilnya tidak kurang dari 20 cm.

2.3. Teknik Budi Daya