Teknik Budi Daya TINJAUAN PUSTAKA

2. Tanah Jarak pagar akan tumbuh dan berproduktivitas optimal di lahan kering dataran rendah, tumbuh dan berproduksi di hampir semua jenis tanah. Bahkan berproduksi di tanah yang kondisinya kering dan gersang, lahan-lahan marginal yang miskin hara, kondisi yang bagi tanaman lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk tumbuh baik. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhinya, yaitu tingkat keasaman tanahnya pH harus berkisar antara 5 – 7. Hal lain yang juga menjadi pantangan bagi tanaman jarak adalah tanah yang becek dan akan cepat mati kalau tanahnya sampai tergenang air. Oleh karena itu, struktur tanahnya harus ringan, artinya tanah itu cepat melewatkan air hujan ke bawah sehingga tidak sampai menggenang. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu saja tanaman ini, sebagaimana tanaman lain, menghendaki tanah yang gembur tidak berlapis cadas, ketebalan lapisan topsoilnya tidak kurang dari 20 cm.

2.3. Teknik Budi Daya

a. Lokasi Pemilihan Sasaran lokasi pengembangan jarak pagar adalah lahan-lahan baik di dalam maupun diluar kawasan hutan yang memenuhi persyaratan : - Cocok sebagai tempat tumbuh tanaman jarak pagar iklim dan tanah. - Minat masyarakat tinggi. - Terdapat jaminan pasar secara berkelanjutan. - Terdapat kelembagaan masyarakat yang mendukung. b. Pengadaan Bibit Pengadaan bibit jarak pagar dapat dilakukan dengan dua metode yaitu perbanyakan di lapangan dan atau melalui teknik kultur jaringan. Karena saat ini teknologi kultur jaringan untuk jarak pagar belum dikuasai dan relatif membutuhkan biaya yang cukup besar, maka penyediaan benih melalui perbanyakan di lapangan dapat merupakan pilihan yang lebih terjangkau. Penyediaan benih dengan perbanyakan di lapangan yaitu perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada tabel 1 : Tabel 1. Perbandingan Tanaman Secara Generatif dan Vegetatif Keterangan Biji Stek batang Perakaran Berakar tunggang, sehingga tahan kering dan mampu berumur panjang Sistem perakaran lemahdangkal karena tak berakar tunggang. Mudah roboh Percabangan awal Teratur Tidak teratur, sehingga harus segera dipangkas Kuatlemah batang awal Batang awal setelah kecambah relatif lemah Relatif kuat Awal Panen Tahun ketiga berproduksi, namun dengan teknologi, pangkas, awal panen dapat dimajukan Tahun pertama telah mampu berproduksi Sifat unggul Sifat induk baikburuk dimungkinkan berubah karena dapat terjadi penyerbukankawin silang antar pohon. Dapat diatasi dengan upaya budidaya bahan dari kebun bibit Sifat baik atau buruk dari tanaman terbawa ke batang stek bahan dari kebun bibit Murahmahal Lebih murah pada kondisi Oktober 2005 Relatif lebih mahal dibanding dengan biji Ketersediaan Tergantung cuacamusim. Benih lebih bermutu tinggi pada musim hujan Relatif tidak terpengaruh cuaca. Jumlah relatif terbatas. Daya tumbuh Menurun bila disimpan lama disimpan 6 bulan hanya tumbuh 50 Relatif tahan lama bahan dari kebun bibit Terdapat kecenderungan apabila Jatropha curcas ditanam untuk memproduksi minyak biji maka lebih baik digunakan perbanyakan tanaman dengan biji yang berasal dari kebun induk. Untuk mendapatkan bahan tanaman yang bermutu tinggi dan upaya meminimasi kekurangankeburukan perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut: 1. Biji atau stek diambil dari kebun-kebun induk dengan menyeleksi dari pertanaman yang ada, dengan syarat : - Umur 5 tahun, pertumbuhan baik, bebas serangan hama dan penyakit - Produktivitas biji kering 2 kgtanaman, setara 5 ton biji kering per ha per tahun. 2. Seleksi Benih a. Biji - Benih terbaik diambil dari produksi buah pada panen besar dimusim hujan. - Pilih buah matang segar. Buah muda, buah matang yang sudah kering, apalagi buah yang sudah jatuh ke tanah, tidak layak dipakai untuk benih. b. Stek - Stek diambil dari cabang-cabang yang berpucuk dan sudah berkayu berumur 1 tahun, ditandai dengan warna hijau keabu-abuan. - Pilih batang yang berkayu namun tidak terlalu tua, ditandai dengan masih terdapat empulur berwarna putih. - Jangan pilih batang muda, berwarna hijau tak berkayu karena mudah busuk. - Panjang stek 15 – 30 cm, dengan bentuk batang yang lurus. c. Pembibitan Pembibitan jarak pagar dapat dilakukan di polibag, di dederanbedengan persemaian, atau tanam langsung di lapangan. Menanam langsung ke lapangan memang lebih murah. Namun membibitkan dulu di polibag, memiliki keuntungan antara lain : - Dengan langsung ke lapangan pada musim hujan, maka Jatropha curcas yang baru tumbuh akan langsung diserang gulma, drainase buruk, dan kemungkinan busuk akar atau busuk batang stek. - Dengan langsung ke lapangan, batang-batang stek diawal musim hujan akan diserang hama rayap pada daerah endemik rayap. - Dengan langsung ke lapangan pada saat kemarau, membutuhkan penyiraman secara periodik, dengan biaya tinggi. - Dengan membibitkan terlebih dulu di polibag akan mempermudah penyiraman, pengendalian gulma, sulam, pengawasan, dan lain- lain. - Dengan bibitan di polibag, dimungkinkan seleksi. Hanya bibit yang prima yang dipindahkan ke lapangan. d. Penanaman Untuk memperoleh pertumbuhan yang cepat dan optimal, lahan bakal kebun induk jarak pagar diolah dan dibersihkan dari gulma akar tanaman lainnya yang akan mengganggu pertumbuhan. Kemudian dibuat lubang tanam ukuran 60 x 60 x 60 cm. Penanaman dilakukan setelah lubang tanam yang dibuat dibiarkan selama 2 - 3 minggu. Dilakukan pada awal musim hujan agar bibit tidak membusuk, campuran tanah bagian atas top soil yang berada pada salah satu sisi lubang dengan pupuk kandang dan pupuk buatan yang telah disiapkan lalu masukkan ke dalam lubang tanam. Dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan RHL, jarak pagar dikembangkan secara tumpangsari, atau dimanfaatkan sebagai tanaman selapagar diantara tanaman pokok Pola tanam yang dikembangkan antara lain ditunjukkan pada gambar 2 Gambar 2. Pola Tanam Jarak Pagar 1. Pada Tanaman Reboisasi kawasan hutan X X X X X O O O O X X X X X O O O O X X X X X O O O O X X X X X 3 m 3 m Keterangan : Jarak tanam tanaman pokok 3 x 3 m X = tanaman pokokMPTS sebanyak 1.100 batangha O = tanaman jarak sebanyak 1.100 batangha 2. Pada Hutan MilikHutan Rakyat X O X O X O X O X O O O O O O O O O X O X O X O X O X O O O O O O O O O X O X O X O X O X O O O O O O O O O X O X O X O X O X Keterangan : Jarak tanam tanaman pokok 5 x 5 m X = tanaman pokok sebanyak 400 batangha O = tanaman jarak sebanyak 1.200 batangha e. Pemeliharaan Pemeliharaan yang baik dan teratur akan memaksimalkan produktivitas biji. Pemeliharaan jarak pagar menyangkut pengendalian gulma, drainase dan aerasi, pemangkasan cabang, pemupukan dan pengairan. 5 m 5 m 1. Pengendalian Gulma Jarak pagar yang baru tumbuh, amat peka terhadap gulma. Karena itu, gulma secara periodik harus dikendalikan sampai tanaman berumur 4 bulan. Penyiangan dilakukan secara periodik 2 kali dalam satu minggu. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual dan secara kimiawi. 2. Drainase dan aerasi Jarak pagar peka terhadap drainase buruk. Oleh karena itu, membuat dan memelihara parit-parit pembuangan air adalah hal yang harus dilakukan. 3. Pemangkasan cabang Pemangkasan pertama pada pucuk dilakukan saat tanaman berumur 2,5 bulan, tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan cabang, sebab jumlah cabang akan menentukan jumlah bunga, buah, dan biji; karena bunga-bunga Jatropha curcas muncul di ujung-ujung batang. Setiap tahun, cabang yang muncul di pangkal batang dipangkas. Pemangkasan yang dilakukan secara teratur akan membentuk tajuk ideal seperti payung, yang akan meningkatkan produksi tanaman, terkait sinar matahari yang merata dan mempermudah panenan karena pohon tidak terlalu tinggi. 4. Pemupukan Pertumbuhan awal sangat penting untuk produktivitas dimasa depan. Salah satu faktor penentu adalah kesuburan tanah dan pupuk. Pemberian pupuk organik kompos atau pupuk kandang 1 – 2 kg tiap lubang 2,5 – 5 ton per hektar sangat dianjurkan. Pemberian bakteri micoriza dapat membantu pertumbuhan tanaman. Bakteri micoriza hidup bersimbiose mutualistis dengan tanaman, sehingga dengan simbiose, terjadi kerja sama yang saling menguntungkan, yakni jarak pagar akan memperoleh hara tanah khususnya fosfat, juga hara makro dan mikro lain, serta air tanah sebaliknya bakteri micoriza mendapat karbohidrat hasil fotosintesa jarak pagar. Simbiose ini berlangsung seumur hidup, sehingga aplikasi bakteri micoriza hanya satu kali, yakni di bibitan pada tanaman muda. Dengan tindakan ini maka kebutuhan pupuk P dapat dikurangi ± 50. Kekurangan Nitrogen menyebabkan bunga gugur akibatnya produksi biji terganggu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pemupukan jarak pagar dilakukan per-semester yaitu dapat dilakukan sebanyak dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan. Kebutuhan pupuk pada tanaman jarak pagar grpohontahun dapat diberikan seperti pada tabel 2 sebagai berikut : Tabel 2. Kebutuhan Pupuk Tanaman Jarak Pagar Tahun ke- Urea SP-36 KCl 1 2 x 20 2 x 20 2 x 20 2 2 x 40 2 x 30 2 x 30 3 2 x 60 2 x 50 2 x 40 4 2 x 100 2 x 75 2 x 60 5 dst 2 x 150 2 x 100 2 x 80 5. Pengairan Pengairan cukup berpengaruh terhadap tingkat produktivitas karena tanaman menyerap hara dalam tanah dalam bentuk larutan. Oleh karena itu keberhasilan pertumbuhan tanaman akan tergantung pada kadar air di dalam tanah atau pengairan yang kita berikan. f. Hama dan Penyakit Jarak pagar dikenal sebagai tanaman yang beracun dan mempunyai sifat-sifat sebagai insektisida, tetapi beberapa hama dan penyakit dilaporkan telah menyerang tanaman ini dan menimbulkan kerusakan ekonomis. Hama yang ditemukan menyerang Jatropha curcas adalah ordo Heteoptera sejumlah 15 spesies yang menghisap cairan tanaman. Penggerek batang dari famili Cerambycidae dapat menimbulkan kematian pada tanaman dewasa. Kumbang Podagrica spp. menimbulkan kerusakan daun muda dan pucuktunas, terutama tanaman muda. Serangan jamur Cercospora spp. Rayap dan dumping off pada pembibitan.

2.4. Panen dan Pasca Panen