Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi)

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR

PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI

Oleh :

Pramudia Utama Sofyan

A14103114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(2)

PRAMUDIA UTAMA SOFYAN. Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi). Di bawah bimbingan JOKO PURWONO.

Pola konsumsi BBM di Indonesia berturut-turut adalah solar, menyusul premium, dan minyak tanah. Hingga kini, konsumsi BBM terbesar di Indonesia adalah solar yang menunjukkan kisaran angka yang fantastis. Akibat angka konsumsi yang tinggi tersebut, menyebabkan terjadinya impor yang juga menunjuk pada angka yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya angka penggunaan solar tersebut, sejatinya tidak harus ditutupi melalui impor. Eksplorasi energi alternatif pengganti solar mutlak dilakukan. Terdapat beberapa sumber energi alternatif yang dapat disubstitusikan sebagai pengganti solar. Salah satunya adalah energi biodiesel berbahan dasar minyak jarak.

Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar alternatif yang dikhususkan digunakan pada mesin diesel. Bahan bakar ini merupakan minyak dari biomassa tumbuhan. Tanaman jarak pagar saat ini sedang dikembangkan di seluruh dunia sebagai bahan pengganti dan pencampur bahan bakar fosil (terutama solar atau Automotive Diesel Oil). Biodiesel ini dikembangkan karena dapat mengurangi emisi CO2 fosil sampai dengan 80%, tidak menghasilkan emisi SO2 dan mengurangi kanker sampai 90%, sehingga ramah lingkungan, memperpanjang masa aktif mesin dan dapat dicampurkan dengan minyak solar pada segala perbandingan.

PT. Armada Indonesia merupakan perusahaan berskala menengah yang bergerak dalam bidang pertambangan, industri, perkebunan dan perdagangan. Bidang usaha yang digeluti antara lain sengonisasi, tambak udang, batu bara, dan pengembangan tanaman jarak pagar. Perusahaan ini memiliki lahan masyarakat seluas 12.000 Ha yang akan dan sedang digunakan untuk melakukan pengembangan jarak pagar secara intensif. Namun dalam perkembangannya usaha pengembangan tanaman jarak pagar mengalami kendala. Kendala-kendala tersebut menuntut perusahaan untuk menciptakan strategi-strategi untuk tetap beroperasi. Tujuan dari penelitian yangingin dicapai adalah : (1) Mengidentifikasi dan menganalisis peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan PT. Armada Indonesia dalam menjalankan usaha tani jarak pagar. (2) Merumuskan formulasi strategi bagi PT. Armada Indonesia berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan. (3) Menganalisis dan menentukan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat dan dapat diterapkan bagi PT. Armada Indonesia.

Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan di PT. Armada Indonesia yang bertempat di jalan Cikiray Rambay Villa No. 45, Cisaat, Sukabumi pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2007. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan pengisian kuesioner oleh pimpinan perusahaan dan seluruh manajer inti perusahaan PT. Armada Indonesia , Badan Pusat Statistik, penelitian-penelitian terdahulu, dan berbagai literatur yang terkait dengan penelitian-penelitian. Pemilihan dilakukan dengan Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa PT. Armada Indonesia berusaha memanfaatkan lahan kritis yang cukup potensial untuk menanam tanaman Jarak Pagar guna menghasilkan bahan baku minyak nabati biodiesel. Pertimbangan lain berupa ketersediaan data dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian.


(3)

Dari hasil penelitian dapat dikaji bahwa terdapat lingkungan internal yang berupa kekuatan antara lain keunggulan dari sifat tanaman jarak pagar, fasilitas penunjang kegiatan operasi perusahaan, penanganan tanaman jarak pagar yang relatif mudah, tenaga kerja yang bekerja sama dengan petani sekitar, sudah adanya job description, hasil produksi perusahaan yang memadai, kerjasama dengan investor. Kelemahan yang berupa pengalaman perusahaan yang relatif kurang pada penanganan jarak pagar, kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah, tidak adanya loyalitas pelanggan, letak perusahaan yang jauh dari lokasi tanam, kurangnya promosi produk minyak jarak, pengambilan keputusan masih didominasi pimpinan, daerah pemasaran yang masih terbatas, teknologi yang digunakan masih sederhana, tingkat pendidikan pekerja masih rendah.

Adapun lingkungan eksternal dari perusahaan berupa peluang yaitu, perkembangan teknologi yang semakin maju, tren pemakaian bahan bakar biodiesel yang cenderung meningkat, adanya citra biodiesel sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan efisien, masih terbukanya pasar pengelolaan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar, kelangkaan BBM , harga BBM yang cenderung meningkat, adanya pelatihan dan pembinaan dari pemerintah, wilayah Propinsi Banten yang strategis. Ancaman yang dihadapi yaitu adanya krisis ekonomi, kebijakan pemerintah tentang Undang-undang otonomi daerah, minyak jarak pagar/biodiesel yang belum dikenal secara umum, adanya produk substitusi biodiesel, biaya produksi yang berfluktuasi, bibit jarak pagar yang berkualitas sangat mahal, stabilitas politik dan keamanan yang belum stabil, perkembangan tingkat harga bibit.

Hasil penelitian Matriks IE untuk PT. Armada Indonesia pada sumbu horizontal menunjukkan total skor dari matriks EFE sebesar 2,945, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan total skor dari matriks EFE sebesar 2,906. Berdasarkan total skor dari kedua matriks tersebut menempatkan posisi perusahaan berada pada sel V. Kedudukan ini menunjukkan posisi sedang (rata-rata). Peta kekuatan ini menunjukkan perusahaan pada posisi hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Adapun strategi yang umumnya ditetapkan pada sel V adalah strategi intensif , yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Hasil matriks SWOT menunjukkan alternatif strategi antara lain . Strategi S-O yaitu membangun kerja sama yang lebih intensif dengan investor dan mengoptimalkan produksi, serta mempertahankan, meningkatkan kualitas dan mutu hasil panen. Strategi W-O yaitu memperbaiki sistem manajemen, kemampuan teknis perusahaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya informasi dan teknologi, menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang, dan melakukan upaya promosi perusahaan. Strategi S-T yaitu mempertahankan kinerja perusahaan dalam hal kuantitas produksi, melakukan efisiensi biaya. Strategi W-T yaitu melakukan riset pasar dan lingkungan usaha.

Hasil matriks QSPM menunjukkan strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang dengan nilai STAS (SUM Total Attractiveness Score) tertinggi sebesar 6,083.


(4)

STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR

PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI

Oleh :

Pramudia Utama Sofyan A14103114

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


(5)

2008

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi)

Nama : Pramudia Utama Sofyan NRP : A14103114

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Joko Purwono, MS NIP 131 578 844

Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP 131 124 019


(6)

Tanggal Kelulusan:

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR (PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI)” ADALAH KARYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIP DARI KARYA YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI

BOGOR, Mei 2008

Pramudia Utama Sofyan NRP A14103114


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 28 Oktober 1985. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Entan Sofyan S.Sos, Msi dan Media Kusdiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Mangkura IV Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan) yang kemudian dilanjutkan di SLTP Negeri 6 Makassar dan lulus pada tahun 1999. Selanjutnya penulis mengenyam pendidikan menengah atas di SMU Negeri 1 Bogor dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis diterima pada Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa organisasi diantaranya MISETA periode 2006-2007, dan UKM MAX!! (Music Agricultural Expression) Periode 2006-2007. Penulis juga pernah menjadi penyiar di radio kampus IPB AGRI FM pada periode 2006-2007.


(8)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR (PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI)”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu – Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini ditujukan untuk memberikan strategi pengembangan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar dan menentukan prioritas strategi yang akan diimplementasikan kepada PT. Armada Indonesia selaku perusahaan yang menjalani bisnis tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan membantu perusahaan pada khususnya dan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa yang akan selalu penulis kenang dan syukuri. Penulis berusaha mewujudkan kesempurnaan dalam menyajikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa sebagai manusia pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Mei 2008


(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkat, rahmat dan karunia- Nya, sehingga skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi) ini dapat diselesaikan.

Penullis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Mamih dan Papih tersayang, Dhita dan Dizzy, seluruh keluarga besar (Om, tante, eyang, keponakan), Om Gun dan Tante Dini di kantor Batu, dan Brazil si kucing paling lucu.

2. Ir. Joko Purwono, MS selaku dosen pembimbing yang telah begitu sabar memberikan kesempatan, bimbingan, arahan, dukungan, dan waktu yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

3. Ir. Burhanudin, MM selaku dosen penguji utama.

4. Anita Primaswari SP,MSi selaku wakil dari komisi pendidikan departemen agribisnis.

5. Dr. Ir. Heny K Daryanto, MEc atas kesempatan yang diberikan kepada penulis.

6. Etriya SP, MM atas bantuan dan kebaikan hatinya.

7. Sekret AGB (mba Dewi dan mba Dian) atas bantuan kerjasamanya. 8. Teh Ida atas kesabaran dan kerjasamanya.

9. R. Pandji Adjar Kertanegara selaku pemilik PT. Armada Indonesia yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di perusahaannya. 10.Paman-paman dari Depatemen Kehutanan yang telah baik hati membantu

mencari literatur penelitian ini.

11.Annisa Widyanti, wanita paling cantik yang mendedikasikan hidupnya untuk penulis.


(10)

13.Sahabat-sahabatku di AGB 40, EPS 40, KPM 40, MISETA, POROS, MAX!!, AGB 41, asrama 243 (Dody, Dungdang, Dipo), AGRI FM, KKP Kuningan yang tak terlupakan, dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

14.Nurikhsan Pitra Pratama selaku pembahas seminar atas pertanyaan, saran dan kritik yang sangat membangun.

15.Teh Osie yang baik atas bantuannya, Notie, dan Qtop.

16.Shinogono Optima Corporation dan Life Manajemen Organizer sebagai tempat mencari rezeki dan inspirasi.

17.Black Apple, band yang sejuta harap, namun harus terhenti jalannya. 18.Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, semoga


(11)

STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR

PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI

Oleh :

Pramudia Utama Sofyan

A14103114

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(12)

PRAMUDIA UTAMA SOFYAN. Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi). Di bawah bimbingan JOKO PURWONO.

Pola konsumsi BBM di Indonesia berturut-turut adalah solar, menyusul premium, dan minyak tanah. Hingga kini, konsumsi BBM terbesar di Indonesia adalah solar yang menunjukkan kisaran angka yang fantastis. Akibat angka konsumsi yang tinggi tersebut, menyebabkan terjadinya impor yang juga menunjuk pada angka yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Tingginya angka penggunaan solar tersebut, sejatinya tidak harus ditutupi melalui impor. Eksplorasi energi alternatif pengganti solar mutlak dilakukan. Terdapat beberapa sumber energi alternatif yang dapat disubstitusikan sebagai pengganti solar. Salah satunya adalah energi biodiesel berbahan dasar minyak jarak.

Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar alternatif yang dikhususkan digunakan pada mesin diesel. Bahan bakar ini merupakan minyak dari biomassa tumbuhan. Tanaman jarak pagar saat ini sedang dikembangkan di seluruh dunia sebagai bahan pengganti dan pencampur bahan bakar fosil (terutama solar atau Automotive Diesel Oil). Biodiesel ini dikembangkan karena dapat mengurangi emisi CO2 fosil sampai dengan 80%, tidak menghasilkan emisi SO2 dan mengurangi kanker sampai 90%, sehingga ramah lingkungan, memperpanjang masa aktif mesin dan dapat dicampurkan dengan minyak solar pada segala perbandingan.

PT. Armada Indonesia merupakan perusahaan berskala menengah yang bergerak dalam bidang pertambangan, industri, perkebunan dan perdagangan. Bidang usaha yang digeluti antara lain sengonisasi, tambak udang, batu bara, dan pengembangan tanaman jarak pagar. Perusahaan ini memiliki lahan masyarakat seluas 12.000 Ha yang akan dan sedang digunakan untuk melakukan pengembangan jarak pagar secara intensif. Namun dalam perkembangannya usaha pengembangan tanaman jarak pagar mengalami kendala. Kendala-kendala tersebut menuntut perusahaan untuk menciptakan strategi-strategi untuk tetap beroperasi. Tujuan dari penelitian yangingin dicapai adalah : (1) Mengidentifikasi dan menganalisis peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan PT. Armada Indonesia dalam menjalankan usaha tani jarak pagar. (2) Merumuskan formulasi strategi bagi PT. Armada Indonesia berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan. (3) Menganalisis dan menentukan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat dan dapat diterapkan bagi PT. Armada Indonesia.

Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan di PT. Armada Indonesia yang bertempat di jalan Cikiray Rambay Villa No. 45, Cisaat, Sukabumi pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2007. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan pengisian kuesioner oleh pimpinan perusahaan dan seluruh manajer inti perusahaan PT. Armada Indonesia , Badan Pusat Statistik, penelitian-penelitian terdahulu, dan berbagai literatur yang terkait dengan penelitian-penelitian. Pemilihan dilakukan dengan Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa PT. Armada Indonesia berusaha memanfaatkan lahan kritis yang cukup potensial untuk menanam tanaman Jarak Pagar guna menghasilkan bahan baku minyak nabati biodiesel. Pertimbangan lain berupa ketersediaan data dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian.


(13)

Dari hasil penelitian dapat dikaji bahwa terdapat lingkungan internal yang berupa kekuatan antara lain keunggulan dari sifat tanaman jarak pagar, fasilitas penunjang kegiatan operasi perusahaan, penanganan tanaman jarak pagar yang relatif mudah, tenaga kerja yang bekerja sama dengan petani sekitar, sudah adanya job description, hasil produksi perusahaan yang memadai, kerjasama dengan investor. Kelemahan yang berupa pengalaman perusahaan yang relatif kurang pada penanganan jarak pagar, kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah, tidak adanya loyalitas pelanggan, letak perusahaan yang jauh dari lokasi tanam, kurangnya promosi produk minyak jarak, pengambilan keputusan masih didominasi pimpinan, daerah pemasaran yang masih terbatas, teknologi yang digunakan masih sederhana, tingkat pendidikan pekerja masih rendah.

Adapun lingkungan eksternal dari perusahaan berupa peluang yaitu, perkembangan teknologi yang semakin maju, tren pemakaian bahan bakar biodiesel yang cenderung meningkat, adanya citra biodiesel sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan efisien, masih terbukanya pasar pengelolaan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar, kelangkaan BBM , harga BBM yang cenderung meningkat, adanya pelatihan dan pembinaan dari pemerintah, wilayah Propinsi Banten yang strategis. Ancaman yang dihadapi yaitu adanya krisis ekonomi, kebijakan pemerintah tentang Undang-undang otonomi daerah, minyak jarak pagar/biodiesel yang belum dikenal secara umum, adanya produk substitusi biodiesel, biaya produksi yang berfluktuasi, bibit jarak pagar yang berkualitas sangat mahal, stabilitas politik dan keamanan yang belum stabil, perkembangan tingkat harga bibit.

Hasil penelitian Matriks IE untuk PT. Armada Indonesia pada sumbu horizontal menunjukkan total skor dari matriks EFE sebesar 2,945, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan total skor dari matriks EFE sebesar 2,906. Berdasarkan total skor dari kedua matriks tersebut menempatkan posisi perusahaan berada pada sel V. Kedudukan ini menunjukkan posisi sedang (rata-rata). Peta kekuatan ini menunjukkan perusahaan pada posisi hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Adapun strategi yang umumnya ditetapkan pada sel V adalah strategi intensif , yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.

Hasil matriks SWOT menunjukkan alternatif strategi antara lain . Strategi S-O yaitu membangun kerja sama yang lebih intensif dengan investor dan mengoptimalkan produksi, serta mempertahankan, meningkatkan kualitas dan mutu hasil panen. Strategi W-O yaitu memperbaiki sistem manajemen, kemampuan teknis perusahaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya informasi dan teknologi, menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang, dan melakukan upaya promosi perusahaan. Strategi S-T yaitu mempertahankan kinerja perusahaan dalam hal kuantitas produksi, melakukan efisiensi biaya. Strategi W-T yaitu melakukan riset pasar dan lingkungan usaha.

Hasil matriks QSPM menunjukkan strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang dengan nilai STAS (SUM Total Attractiveness Score) tertinggi sebesar 6,083.


(14)

STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR

PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI

Oleh :

Pramudia Utama Sofyan A14103114

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


(15)

2008

Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi)

Nama : Pramudia Utama Sofyan NRP : A14103114

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Joko Purwono, MS NIP 131 578 844

Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP 131 124 019


(16)

Tanggal Kelulusan:

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR (PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI)” ADALAH KARYA SENDIRI DAN BELUM DIAJUKAN DALAM BENTUK APAPUN KEPADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN. SUMBER INFORMASI YANG BERASAL ATAU DIKUTIP DARI KARYA YANG DITERBITKAN MAUPUN TIDAK DITERBITKAN DARI PENULIS LAIN TELAH DISEBUTKAN DALAM TEKS DAN DICANTUMKAN DALAM DAFTAR PUSTAKA DI BAGIAN AKHIR SKRIPSI

BOGOR, Mei 2008

Pramudia Utama Sofyan NRP A14103114


(17)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul Strategi Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Jarak Pagar (Pada PT. Armada Indonesia, Sukabumi) ini dapat diselesaikan.

Penulis juga menyampaikan Terima Kasih dan Penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Mamih dan Papih tersayang, Dhita dan Dizzy, seluruh Keluarga Besar (Om, Tante, Keponakan).

2. Ir. Joko Purwono, MS selaku dosen pembimbing yang telah begitu sabar memberikan kesempatan, bimbingan, arahan, dukungan, dan waktu yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

3. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen penguji Utama.

4. Anita Primaswari SP, MSi selaku wakil dari Komisi Pendidikan Departemen Agribisnis.

5. Dr. Ir. Heny K. Daryanto, MEc atas kesempatan yang diberikan kepada penulis.

6. Etriya SP, MM atas kebaikan hatinya.

7. Sekret AGB (Mba Dian & Mba Dewi) atas bantuan kerjasamanya. 8. The Ida atas kesabaran dan kerjasamanya.

9. R. Pandji Adjar Kertanegara selaku pemilik PT. Armada Indonesiayang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Perusahaannya.


(18)

10.Paman-paman dari Departemen Kehutanan yang telah baik hati mencari literatur penelitian ini.

11.Gilda Vanessa Tiku, sang penyelamat yang datang di saat yang tepat.

12.Sahabat-sahabat di AGB 40, EPS 40, KPM 40, MISETA, POROS,

MAX!!, AGB 41, Asrama 243 (Dody, Dungdang, Dipo), AGRI FM, KKP Kuningan, yang tak terlupakan, dan semuanya yang tidak bisa Saya sebutkan satu per satu.

13.Nurikhsan Pitra Pratama selaku pembahas seminar atas pertanyaan, saran dan kritik yang sangat membangun.

14.Teh Osie yang baik atas bantuannya, Notie, dan Qtop.

15.Black Apple, band yang sejuta harap, namun harus terhenti jalannya.

16.Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, semoga


(19)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 28 Oktober 1985. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Entan Sofyan S.Sos, Msi dan Media Kusdiah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Mangkura IV Makassar (Provinsi Sulawesi Selatan) yang kemudian dilanjutkan di SLTP Negeri 6 Makassar dan lulus pada tahun 1999. Selanjutnya penulis mengenyam pendidikan menengah atas di SMU Negeri 1 Bogor dan lulus pada tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis diterima pada Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa organisasi diantaranya MISETA periode 2006-2007, dan UKM MAX!! (Music Agricultural Expression) Periode 2006-2007. Penulis juga pernah menjadi penyiar di radio kampus IPB AGRI FM pada periode 2006-2007.


(20)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ STRATEGI PENGEMBANGAN BIODIESEL BERBASIS TANAMAN JARAK PAGAR (PADA PT. ARMADA INDONESIA, SUKABUMI)”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Ilmu – Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini ditujukan untuk memberikan strategi pengembangan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar dan menentukan prioritas strategi yang akan diimplementasikan kepada PT. Armada Indonesia selaku perusahaan yang menjalani bisnis tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan membantu perusahaan pada khususnya dan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi seluruh pihak yang membutuhkan.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu memberikan bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa yang akan selalu penulis kenang dan syukuri. Penulis berusaha mewujudkan kesempurnaan dalam menyajikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa sebagai manusia pasti memiliki kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Mei 2008


(21)

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xi xiii xiv xv I. II. III. IV. V. PENDAHULUAN...…………. 1.1.Latar Belakang...………... 1.2.Perumusan Masalah... 1.3.Tujuan Penelitian... 1.4.Kegunaan Penelitian... 1.5.Ruang Lingkup Penelitian... Tinjauan Pustaka... 2.1. Jarak Pagar... 2.2. Persyaratan Tumbuh... 2.3. Teknik Budi Daya... 2.4. Panen dan pasca panen... 2.5. Penelitian Terdahulu... KERANGKA PEMIKIRAN... 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 3.1.1. Misi dan Tujuan Perusahaan... 3.1.2. Analisis Lingkungan... 3.1.3. Matriks Internal-Eksternal (I-E)... 3.1.4. Analisis SWOT... 3.1.5. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif... 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional... METODE PENELITIAN... 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 4.2. Jenis dan Sumber Data... 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data... 4.3.1. Analisis Deskriptif... 4.3.2. Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi... ... 4.3.2.1. Tahap input (input stage)... 4.3.2.2. Tahap Pemaduan (Matching Stage)... 4.3.2.3. Tahap Keputusan (Decision Stage)... GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan...

1 1 5 7 8 8 9 9 10 11 19 22 26 26 26 27 30 32 32 32 36 36 36 40 41 41 41 48 50 53 53


(22)

DAFTAR PUSTAKA... 92 LAMPIRAN... 94

VI.

VII.

VIII.

5.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan... 5.3. Struktur Organisasi Perusahaan... 5.4. Aktifitas Perusahaan... IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

PERUSAHAAN... 6.1. Faktor Internal Perusahaan... 6.1.1. Manajemen... 6.1.2. Pemasaran... 6.1.3. Keuangan... 6.1.4. Produksi dan Operasi... 6.1.5.Penelitian dan Pengembangan...... 6.2. Faktor Eksternal Perusahaan... 6.2.1. Lingkungan Umum... 6.2.1.1. Faktor Politik dan Kebijakan Pemerintah... 6.2.1.2. Faktor Ekonomi... 6.2.1.3. Faktor Sosial... 6.2.1.4. Faktor Teknologi... 6.2.2. Lingkungan Operasional... 6.2.2.1. Konsumen... 6.2.2.2. Pemasok... 6.2.2.3. Pesaing... 6.2.3. Lingkungan Industri... 6.2.3.1. Masuknya Pesaing Baru... 6.2.3.2. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok... 6.2.3.3. Ancaman Produk Substitusi... 6.2.3.4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli... 6.2.3.5. Persaingan Diantara Anggota Industri... 6.3. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Industri. 6.3.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan... 6.3.2 Identifikasi Peluang dan Ancaman... PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA... 7.1. Tahap Masukan... 7.1.1. Analisis Matriks IFE... 7.1.2. . Analisis Matriks EFE... 7.2. Tahap Pemaduan... 7.2.1. Matriks IE (Internal-External)... 7.2.2. Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats).... 7.3. Analisis Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM)... KESIMPULAN DAN SARAN... 8.1. Kesimpulan... 8.2. Saran... 55 55 57 58 58 58 59 60 60 61 62 62 62 63 66 67 68 68 69 69 70 70 71 71 72 72 73 73 74 76 76 76 78 80 80 82 86 89 89 91


(23)

DAFTAR TABEL No Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Perbandingan Tanaman Secara Generatif dan Vegetatif …………... Kebutuhan Pupuk Tanaman Jarak Pagar ………... Produktivitas Jarak Pagar Pada Tanah Marginal di India ... Analisis PEST : Daftar Fenomena yang Memungkinkan

Menghasilkan Peluang dan Ancaman ... Alat Bantu untuk Analisis PEST ... Alat Bantu untuk Analisis Model Lima Kekuatan Porter ... Alat Bantu untuk Analisis Fungsional ... Penilaian Bobot Faktor Strategis External / Internal Perusahaan ... Matriks EFE ... Matriks IFE ... Matriks SWOT ... Alat Analisis QSPM ... Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Indonesia Tahun 2002 / 2005 ... Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 2002 / 2004 ...

12 18 20 28 41 42 43 45 47 48 50 52 64 66


(24)

15. 16. 17.

Faktor Strategis Internal PT. Armada Indonesia ... Faktor Strategis Eksternal PT. Armada Indonesia ... Matriks SWOT PT. Armada Indonesia ...

77 79 83

DAFTAR GAMBAR No

Halaman 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Kenaikan BBM oleh Pemerintah per Tanggal 1 Oktober 2005 ... Pola Tanam Jarak Pagar ... Model Lima Kekuatan Porter ... Bagian Kerangka Pemikiran Operasional ... Matriks Internal / Eksternal ( IE Matrix ) ... Struktur Organisasi PT. Armada Indonesia ... Matriks IE pada PT. Armada Indonesia ...

4 15 29 35 49 56 81


(25)

DAFTAR LAMPIRAN No

Halaman 1.

2. 3. 4. 5. 6.

7.

8. 9.

Pembobotan Terhadap Peluang dan Ancaman Serta Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan ... Penilaian Bobot Rata-rata Faktor Strategis Internal dan Eksternal ... Rating Rata-rata Faktor Strategis Internal dan Eksternal ... Daftar Wawancara Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan ....

Kuisioner Penelitian ... Kuisioner Pemberian Peringkat ( Rating ) Terhadap Peluang dan Ancaman ... Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman ... Kuisioner Matriks QSP ... Hasil Matriks QSP ...

94 98 100 105 110

112

114 115 117


(26)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Badan Pusat Statistik (2005) menyebutkan bahwa semester I tahun 2005 Indonesia mengimpor minyak senilai US $ 28,37 miliar. Nilai tersebut lebih besar dari periode sama tahun sebelumnya, yang mencapai US $ 20,96 miliar. Satuan angka ini sangat fantastis mengingat hal ini adalah salah satu faktor yang menjadi pemicu kenaikan harga ataupun kelangkaan BBM di Indonesia disamping perubahan harga minyak dunia yang cenderung naik.

Engineering Centre BPPT (2005) menyebutkan bahwa urutan konsumsi BBM di Indonesia berturut-turut adalah solar, menyusul premium, dan minyak tanah. Hingga kini, konsumsi BBM terbesar di Indonesia adalah solar yang mencapai 460.000 barel atau 73.140.000 liter per hari. Pada tahun 2004 konsumsi solar Indonesia sebesar 26 juta kilo liter dengan laju konsumsi sebesar 7% per tahun. Dari hal tersebut, maka dapat diperkirakan pada tahun 2009 dibutuhkan 36 juta kilo liter (Engineering Centre, BPPT,2005).

Tingginya angka penggunaan solar tersebut, sejatinya tidak harus ditutupi melalui impor. Eksplorasi energi alternatif pengganti solar mutlak dilakukan. Terdapat beberapa sumber energi alternatif yang dapat disubstitusikan sebagai pengganti solar. Salah satunya adalah energi biodiesel berbahan dasar minyak jarak.1)

Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar alternatif yang dikhususkan digunakan pada mesin diesel. Bahan bakar ini merupakan minyak dari biomassa tumbuhan. Menurut BPPT (2004), Biodiesel (Methyl Ester) merupakan bahan bakar pengganti solar yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan solar dan

1)


(27)

17

ramah lingkungan (emisi dan gas buang lebih baik dibandingkan dengan solar). Dari hasil penelitian telah dibuktikan bahwa campuran antara biodiesel (30%) dan solar (70%) menghasilkan performa mesin yang tidak jauh berbeda dengan menggunakan bahan bakar 100% solar.

Tanaman jarak pagar saat ini sedang dikembangkan di seluruh dunia sebagai bahan pengganti dan pencampur bahan bakar fosil (terutama solar atau Automotive Diesel Oil). Biodiesel ini dikembangkan karena dapat mengurangi emisi CO2 fosil sampai dengan 80%, tidak menghasilkan emisi SO2 dan mengurangi kanker sampai 90%, sehingga ramah lingkungan, memperpanjang masa aktif mesin dan dapat dicampurkan dengan minyak solar pada segala perbandingan. (BPPT,2005).

Perkembangan biodiesel dunia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Negara maju yang hampir tidak memiliki lahan untuk tanaman sawit, tetapi bisa menjadi negara produsen biodiesel besar seperti Jerman dan Brazil 1) . Menurut Nasikin (2004), pada beberapa negara, biodiesel telah dipakai sebagai alternatif pengganti petroleum diesel (solar) dan telah direkomendasikan oleh beberapa produsen mesin diesel untuk dipakai sebagai campuran solar, antara lain oleh Caterpillar. Pertumbuhan pemakaian biodiesel bertumbuh setiap tahunnya di beberapa negara, seperti di Jerman sebesar 31% dan 60% di Amerika. Pertumbuhan ini juga berhubungan dengan kebijakan pajak di negara tersebut. Misalnya di Jerman dan Austria bahan bakar biodiesel bebas dari pajak, dan 10-20 persen lebih rendah pada beberapa negara lain.

1)


(28)

Melihat hal tersebut, pengembangan tanaman jarak pagar di Indonesia sangat berpeluang sebagai salah satu sumber bahan bakar alternatif dan sekaligus sebagai mata pencaharian masyarakat, khususnya yang bermukim disekitar areal tanam. Dewasa ini di Indonesia telah dikembangkan biodiesel berbasis kelapa sawit/CPO karena teknologi trans-esterifikasinya telah dikuasai melalui proses metanolisis, tetapi tanaman jarak pagar memiliki keunggulan komparatif karena sifat-sifatnya seperti dapat hidup di lahan kritis, mempunyai fungsi yang konstruktif yaitu reklamasi tanah tandus menjadi subur, mengendalikan erosi, menahan air tanah, sebagai pelindung tanaman produktif lainnya dan menghasilkan minyak diesel/solar, kerosin dan minyak bakar.

Pemerintah pun mendukung pengembangan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar ini dengan menetapkan Peraturan Presiden (PERPRES) nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dan Instruksi Presiden (INPRES) nomor 1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati/BBM (biodiesel) sebagai bahan bakar lain (Pedoman Teknis Jarak Pagar,Departemaen Kehutanan,2006). Dengan adanya kebijakan ini, pengembangan biodiesel diharapkan dapat berkembang pesat sehingga dapat mengatasi masalah kelangkaan BBM yang sering terjadi di Indonesia. Selain itu, tanaman jarak pagar saat ini mendapat perhatian khusus dengan dicanangkannya Deklarasi Bersama Gerakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan dan Krisis BBM melalui Rehabilitasi dan Reboisasi 10 juta hektar lahan kritis dengan tanaman menghasilkan energi pengganti BBM pada tanggal 12 Oktober 2005.


(29)

Telah disinggung bahwa pengembangan biodiesel dapat menciptakan lapangan kerja yang cukup signifikan serta dapat mengurangi polusi yang disebabkan oleh bahan bakar dari minyak fosil dan sejalan dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah karena harga BBM terus naik seperti yang ditunjukkan pada gambar 1, maka kesempatan pengembangan sumber bahan bakar terbarukan semakin besar. (Pedoman Teknis Jarak Pagar, Departemen Kehutanan, 2006).

Hal ini membuat PT. Armada Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang pertanian tertarik untuk membudidayakan tanaman jarak pagar. PT. Armada berusaha untuk menangkap peluang yang ada dengan tujuan untuk mencari keuntungan pada khususnya dan turut serta dalam menanggulangi permasalahan energi alternatif pada umumnya.

Gambar 1. Kenaikan BBM oleh Pemerintah per Tanggal 1 Oktober 2005

2400 4500 5160 6290 2100 4 300 5350 6000 700 2000 5600 6400 5130 5780 3150 3810 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Rp/liter

Premium Solar Minyak tanah Minyak diesel Minyak bakar Perubahan 87,5% 104,76% 185,71%

Harga BBM

Harga BBM Subsidi 1 Sep 2005 Harga BBM Subsidi 1 Okt 2005 Harga BBM Industri 1 Sep 2005 Harga BBM Industri 1 Okt 2005


(30)

1.2. Perumusan Masalah

Pemerintah Indonesia telah berusaha untuk menanggulangi kelangkaan BBM khususnya solar dengan berbagai cara. Pemerintah merangsang semua institusi maupun individu dengan menerbitkan kebijakan dan juga didukung oleh instruksi yang dikeluarkan oleh presiden mengenai penyediaan, pengembangan dan pemanfaatan biodesel yang diharapkan akan memacu perkembangan biodiesel di Indonesia (Pedoman Teknis Tanaman Jarak Pagar, Departemen Kehutanan, 2006).

Dewasa ini telah banyak institusi, perusahaan maupun individu yang mencoba untuk mengembangkan tanaman jarak pagar ini dengan melakukan riset yang intensif. Terdapat tiga alasan utama mengapa tanaman jarak pagar menjadi fokus penting untuk dikembangkan di Indonesia. Alasan pertama yaitu kebutuhan akan energi alternatif yang dapat menanggulangi kelangkaan BBM sekaligus ramah lingkungan. Kebutuhan ini secara otomatis akan mengalami permintaan yang cenderung naik. Alasan yang kedua adalah pemanfaatan lahan kritis yang cukup luas yang terdapat di negara kita sehingga apabila lahan kritis tersebut dimanfaatkan maka dapat tercipta lapangan pekerjaan yang cukup luas. Alasan yang ketiga yaitu tanaman jarak pagar mempunyai keunggulan-keunggulan khususnya mudah untuk dibudidayakan yang dapat menjadikannya tanaman potensial untuk dikomersilkan.(Pedoman Teknis Tanaman Jarak Pagar, Departemen Kehutanan, 2006).

Perkembangan usaha tanaman jarak pagar di Indonesia dapat dikatakan masih dalam tahap perkenalan karena isu biodiesel secara global pun baru mulai bergema pada 2-3 tahun ke belakang. Perkembangan usaha tanaman jarak pagar


(31)

memiliki prospek yang cukup cerah. Ini dapat dilihat dari studi kelayakan usaha yang dibuat oleh LIPI, badan yang juga melakukan riset biodiesel (LIPI, 2006).

Hal ini ditangkap oleh PT. Armada Indonesia, sebagai salah satu perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang usahatani terpadu tanaman jarak pagar. Perusahaan ini memfokuskan penanaman pada lahan kritis milik masyarakat yang terletak di wilayah kecamatan Malingping dan kecamatan Wanasalam, Kabuaten Lebak, Propinsi Banten, seluas 12.000 HA.

Lahan kritis yang demikian luas menjadi suatu tantangan untuk mengembangkan tanaman jarak pagar karena masih berupa lahan yang belum ditanami dan apabila lahan tersebut dikelola secara optimal akan diperoleh manfaat yang sangat besar. Dalam hal ini perusahaan tidak terlalu dihadapkan pada persoalan persaingan karena sampai saat ini belum terdapat perusahaan besar yang bersaing dalam usahatani terpadu tanaman jarak pagar. Produksi yang berskala besar yang melibatkan perusahaan menjalin kerjasama dengan perusahaan lain, dan masyarakat sekitar sebagai petani, yang apabila tidak diperhatikan akan menimbulkan dampak yang signifikan bagi perusahaan. Kesulitan yang dialami perusahaan terletak pada masalah pemasaran hasil dari usaha tani tanaman jarak pagar ini karena pada kenyataannya tidak mudah untuk mencari produsen biodiesel yang siap menampung hasil usahatani tersebut. PT. Armada Indonesia memerlukan strategi pengembangan usaha untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang serta dapat mengantisipasi kelemahan dan ancaman yang datang sehingga perusahaan dapat bertahan untuk dapat berkembang secara jangka panjang.


(32)

Berdasarkan uraian diatas, perumusan masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi PT. Armada Indonesia (PT. AI)? Bagaimana pula kondisi internal berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan?

2. Sejauh mana faktor-faktor eksternal dan internal tersebut mempengaruhi proses formulasi strategi perusahaan PT. Armada Indonesia?

3. Alternatif strategi apa saja dan prioritas strategi apakah yang tepat bagi perusahaan PT. Armada Indonesia dalam pengembangan usaha perusahaan jangka panjang?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan PT. Armada Indonesiadalam menjalankan usaha tani jarak pagar.

2. Merumuskan formulasi strategi bagi PT. Armada Indonesia berdasarkan faktor eksternal dan internal perusahaan.

3. Menentukan alternatif strategi dan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat dan dapat diterapkan bagi PT. Armada Indonesia.


(33)

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi : a. Perusahaan (PT. Armada Indonesia) sebagai informasi dan bahan

pertimbangan untuk penyusunan strategi pengembangan usaha yang tepat sehingga perusahaan dapat bertahan dan berkembang dalam usahatani jarak pagar.

b. Pemerintah Indonesia dalam rangka tindak lanjut dari kebijakan dan instruksi presiden sebagai tindakan mengatasi kelangkaan BBM di Indonesia.

c. Kepentingan umum, terutama kalangan akademis yang dapat dijadikan tambahan informasi bagi penelitian dan pengembangan lebih lanjut mengenai hal yang sama maupun yang bersangkutan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari pengkajian kondisi internal dan eksternal perusahaan, identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan serta formulasi alternatif strategi dalam pengembangan usaha tani Jarak Pagar pada PT. Armada Indonesia.


(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jarak Pagar

Jarak pagar adalah tanaman yang berasal dari daerah tropis di Meksiko, Amerika Tengah. Konon jarak pagar dibawa ke Indonesia dan di-‘tanam paksa’-kan di era penjajahan Jepang, karena apaksa’-kan dijadipaksa’-kan sumber energi oleh tentara Jepang. Selain di Indonesia, Jatropha curcas menyebar pula di manca negara. Ia disebut pinoncillo di Mexico dengan berbagai nama lokal. Di Indonesia, Jatropha curcas dikenal dengan sebutan jarak pagar karena lazim ditanam sebagai pagar pembatas tanah ladang, pagar batas desa, pagar kuburan, pengganti nisan dan juga tumbuh liar ditepi-tepi jalan. Digunakan sebagai pagar, karena daunnya tidak disukai hewan ternak (sapi, kambing) sehingga dapat melindungi tanaman di dalam pagar.

Nama ilmiah jarak pagar adalah Jatropha curcas LINN. Latros dalam bahasa Yunani, artinya dokter, sedang trophe adalah makanan/nutrisi, atau dengan kata lain Jatropha curcas adalah “tanaman obat”. Selain itu, ia juga dikenal sebagai “penghasil minyak lampu”.

Tanaman jarak ada dua jenis yaitu jarak kepyar (Ricinus communis) dan jarak pagar (Jatropha curcas L.). Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan untuk minyak castrol, farmasi dan kosmetik, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial. Sedang jarak pagar terutama cocok digunakan sebagai bahan bakar biodiesel dan bahan bakar rumah tangga, selama ini belum


(35)

berkembang secara komersial karena belum bisa bersaing dengan BBM Solar dan minyak tanah dalam hal jaminan pasar.

2.2. Persyaratan Tumbuh

1. Iklim

Tipe iklim sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi jarak pagar. Kondisi iklim yang tidak mendukung mengakibatkan produktivitasnya rendah. Jarak pagar akan tumbuh dan berproduktivitas optimal dilahan kering dataran rendah beriklim kering dengan ketinggian 0 – 500 m dpl dengan curah hujan 300 – 1.000 mm per tahun, suhu > 20o C.

Dalam perkembangannya, tanaman ini ditemui juga dilahan kering dataran rendah beriklim basah dan lahan kering dataran tinggi beriklim kering/basah sebagai pagar pekarangan rumah atau kebun.

Tanaman ini menyukai iklim yang kering dan panas, terutama saat pembungaan dan pembuahan. Iklim yang lembab dan banyak curah hujan saat pembungaan, akan menyebabkan bunga rontok, sebaliknya, kalau suhu udaranya terlalu tinggi juga kurang baik. Suhu diatas 380 C akan menyebabkan banyak bunga menjadi kering.

Jarak merupakan tanaman suka cahaya, menghendaki daerah terbuka yang memperoleh sinar matahari penuh sepanjang hari. Bila penyinaran kurang dari 10 jam per hari, pertumbuhannya akan terhambat. Untuk kondisi Indonesia, penyinaran 10 jam per hari pasti bisa dicapai, asalkan penanamannya dilakukan pada awal musim kemarau atau akhir musim penghujan.


(36)

2. Tanah

Jarak pagar akan tumbuh dan berproduktivitas optimal di lahan kering dataran rendah, tumbuh dan berproduksi di hampir semua jenis tanah. Bahkan berproduksi di tanah yang kondisinya kering dan gersang, lahan-lahan marginal yang miskin hara, kondisi yang bagi tanaman lain sudah tidak memungkinkan lagi untuk tumbuh baik. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhinya, yaitu tingkat keasaman tanahnya (pH) harus berkisar antara 5 – 7. Hal lain yang juga menjadi pantangan bagi tanaman jarak adalah tanah yang becek dan akan cepat mati kalau tanahnya sampai tergenang air. Oleh karena itu, struktur tanahnya harus ringan, artinya tanah itu cepat melewatkan air hujan ke bawah sehingga tidak sampai menggenang. Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal tentu saja tanaman ini, sebagaimana tanaman lain, menghendaki tanah yang gembur tidak berlapis cadas, ketebalan lapisan topsoilnya tidak kurang dari 20 cm.

2.3. Teknik Budi Daya a. Lokasi Pemilihan

Sasaran lokasi pengembangan jarak pagar adalah lahan-lahan baik di dalam maupun diluar kawasan hutan yang memenuhi persyaratan :

- Cocok sebagai tempat tumbuh tanaman jarak pagar (iklim dan tanah). - Minat masyarakat tinggi.

- Terdapat jaminan pasar secara berkelanjutan.


(37)

b. Pengadaan Bibit

Pengadaan bibit jarak pagar dapat dilakukan dengan dua metode yaitu perbanyakan di lapangan dan atau melalui teknik kultur jaringan. Karena saat ini teknologi kultur jaringan untuk jarak pagar belum dikuasai dan relatif membutuhkan biaya yang cukup besar, maka penyediaan benih melalui perbanyakan di lapangan dapat merupakan pilihan yang lebih terjangkau.

Penyediaan benih dengan perbanyakan di lapangan yaitu perbanyakan tanaman secara generatif dan vegetatif masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada tabel 1 :

Tabel 1. Perbandingan Tanaman Secara Generatif dan Vegetatif

Keterangan Biji Stek batang

Perakaran Berakar tunggang, sehingga tahan kering dan mampu

berumur panjang

Sistem perakaran lemah/dangkal karena tak berakar tunggang. Mudah roboh

Percabangan awal Teratur Tidak teratur, sehingga harus segera dipangkas Kuat/lemah

batang awal

Batang awal setelah kecambah relatif lemah

Relatif kuat Awal Panen Tahun ketiga berproduksi,

namun dengan teknologi, pangkas, awal panen dapat dimajukan

Tahun pertama telah mampu berproduksi

Sifat unggul Sifat induk (baik/buruk) dimungkinkan berubah karena dapat terjadi penyerbukan/kawin silang antar pohon. Dapat diatasi dengan upaya budidaya (bahan dari kebun bibit)

Sifat baik atau buruk dari tanaman terbawa ke batang stek (bahan dari kebun bibit)

Murah/mahal Lebih murah (pada kondisi Oktober 2005)

Relatif lebih mahal dibanding dengan biji Ketersediaan Tergantung cuaca/musim.

Benih lebih bermutu tinggi pada musim hujan

Relatif tidak terpengaruh cuaca. Jumlah relatif terbatas.

Daya tumbuh Menurun bila disimpan lama (disimpan 6 bulan hanya tumbuh 50%)

Relatif tahan lama (bahan dari kebun bibit)


(38)

Terdapat kecenderungan apabila Jatropha curcas ditanam untuk memproduksi minyak (biji) maka lebih baik digunakan perbanyakan tanaman dengan biji yang berasal dari kebun induk. Untuk mendapatkan bahan tanaman yang bermutu tinggi dan upaya meminimasi kekurangan/keburukan perlu diperhatikan hal-hal seperti berikut:

1. Biji atau stek diambil dari kebun-kebun induk dengan menyeleksi dari pertanaman yang ada, dengan syarat :

- Umur > 5 tahun, pertumbuhan baik, bebas serangan hama dan penyakit

- Produktivitas biji kering > 2 kg/tanaman, setara 5 ton biji kering per ha per tahun.

2. Seleksi Benih a. Biji

- Benih terbaik diambil dari produksi buah pada panen besar dimusim hujan.

- Pilih buah matang segar. Buah muda, buah matang yang sudah kering, apalagi buah yang sudah jatuh ke tanah, tidak layak dipakai untuk benih.

b. Stek

- Stek diambil dari cabang-cabang yang berpucuk dan sudah berkayu (berumur 1 tahun), ditandai dengan warna hijau keabu-abuan.


(39)

- Pilih batang yang berkayu namun tidak terlalu tua, ditandai dengan masih terdapat empulur berwarna putih.

- Jangan pilih batang muda, berwarna hijau tak berkayu karena mudah busuk.

- Panjang stek 15 – 30 cm, dengan bentuk batang yang lurus. c. Pembibitan

Pembibitan jarak pagar dapat dilakukan di polibag, di dederan/bedengan/ persemaian, atau tanam langsung di lapangan. Menanam langsung ke lapangan memang lebih murah. Namun membibitkan dulu di polibag, memiliki keuntungan antara lain :

- Dengan langsung ke lapangan pada musim hujan, maka Jatropha curcas yang baru tumbuh akan langsung diserang gulma, drainase buruk, dan kemungkinan busuk akar atau busuk batang stek.

- Dengan langsung ke lapangan, batang-batang stek diawal musim hujan akan diserang hama rayap (pada daerah endemik rayap). - Dengan langsung ke lapangan pada saat kemarau, membutuhkan

penyiraman secara periodik, dengan biaya tinggi.

- Dengan membibitkan terlebih dulu di polibag akan mempermudah penyiraman, pengendalian gulma, sulam, pengawasan, dan lain-lain.

- Dengan bibitan di polibag, dimungkinkan seleksi. Hanya bibit yang prima yang dipindahkan ke lapangan.


(40)

d. Penanaman

Untuk memperoleh pertumbuhan yang cepat dan optimal, lahan bakal kebun induk jarak pagar diolah dan dibersihkan dari gulma akar tanaman lainnya yang akan mengganggu pertumbuhan. Kemudian dibuat lubang tanam ukuran 60 x 60 x 60 cm.

Penanaman dilakukan setelah lubang tanam yang dibuat dibiarkan selama 2 - 3 minggu. Dilakukan pada awal musim hujan agar bibit tidak membusuk, campuran tanah bagian atas (top soil) yang berada pada salah satu sisi lubang dengan pupuk kandang dan pupuk buatan yang telah disiapkan lalu masukkan ke dalam lubang tanam.

Dalam kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), jarak pagar dikembangkan secara tumpangsari, atau dimanfaatkan sebagai tanaman sela/pagar diantara tanaman pokok

Pola tanam yang dikembangkan antara lain ditunjukkan pada gambar 2 Gambar 2. Pola Tanam Jarak Pagar

1. Pada Tanaman Reboisasi (kawasan hutan)

X X X X X

O O O O

X X X X X

O O O O

X X X X X

O O O O

X X X X X 3 m


(41)

Keterangan :

Jarak tanam tanaman pokok 3 x 3 m

X = tanaman pokok/MPTS sebanyak 1.100 batang/ha O = tanaman jarak sebanyak 1.100 batang/ha

2. Pada Hutan Milik/Hutan Rakyat

X O X O X O X O X O O O O O O O O O X O X O X O X O X O O O O O O O O O X O X O X O X O X O O O O O O O O O X O X O X O X O X Keterangan :

Jarak tanam tanaman pokok 5 x 5 m

X = tanaman pokok sebanyak 400 batang/ha O = tanaman jarak sebanyak 1.200 batang/ha e. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang baik dan teratur akan memaksimalkan produktivitas biji. Pemeliharaan jarak pagar menyangkut pengendalian gulma, drainase dan aerasi, pemangkasan cabang, pemupukan dan pengairan.

5 m


(42)

1. Pengendalian Gulma

Jarak pagar yang baru tumbuh, amat peka terhadap gulma. Karena itu, gulma secara periodik harus dikendalikan sampai tanaman berumur 4 bulan. Penyiangan dilakukan secara periodik 2 kali dalam satu minggu. Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual dan secara kimiawi.

2. Drainase dan aerasi

Jarak pagar peka terhadap drainase buruk. Oleh karena itu, membuat dan memelihara parit-parit pembuangan air adalah hal yang harus dilakukan.

3. Pemangkasan cabang

Pemangkasan pertama (pada pucuk) dilakukan saat tanaman berumur 2,5 bulan, tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan cabang, sebab jumlah cabang akan menentukan jumlah bunga, buah, dan biji; karena bunga-bunga Jatropha curcas muncul di ujung-ujung batang.

Setiap tahun, cabang yang muncul di pangkal batang dipangkas. Pemangkasan yang dilakukan secara teratur akan membentuk tajuk ideal seperti payung, yang akan meningkatkan produksi tanaman, terkait sinar matahari yang merata dan mempermudah panenan karena pohon tidak terlalu tinggi.


(43)

4. Pemupukan

Pertumbuhan awal sangat penting untuk produktivitas dimasa depan. Salah satu faktor penentu adalah kesuburan tanah dan pupuk. Pemberian pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) 1 – 2 kg tiap lubang (2,5 – 5 ton per hektar) sangat dianjurkan. Pemberian bakteri micoriza dapat membantu pertumbuhan tanaman. Bakteri micoriza hidup bersimbiose mutualistis dengan tanaman, sehingga dengan simbiose, terjadi kerja sama yang saling menguntungkan, yakni jarak pagar akan memperoleh hara tanah khususnya fosfat, juga hara makro dan mikro lain, serta air tanah sebaliknya bakteri micoriza mendapat karbohidrat hasil fotosintesa jarak pagar.

Simbiose ini berlangsung seumur hidup, sehingga aplikasi bakteri micoriza hanya satu kali, yakni di bibitan pada tanaman muda. Dengan tindakan ini maka kebutuhan pupuk P dapat dikurangi ± 50%.

Kekurangan Nitrogen menyebabkan bunga gugur akibatnya produksi biji terganggu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pemupukan jarak pagar dilakukan per-semester yaitu dapat dilakukan sebanyak dua kali setahun, yaitu pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.

Kebutuhan pupuk pada tanaman jarak pagar (gr/pohon/tahun) dapat diberikan seperti pada tabel 2 sebagai berikut :


(44)

Tabel 2. Kebutuhan Pupuk Tanaman Jarak Pagar

Tahun ke- Urea SP-36 KCl

1 2 x 20 2 x 20 2 x 20

2 2 x 40 2 x 30 2 x 30

3 2 x 60 2 x 50 2 x 40

4 2 x 100 2 x 75 2 x 60

5 dst 2 x 150 2 x 100 2 x 80

5. Pengairan

Pengairan cukup berpengaruh terhadap tingkat produktivitas karena tanaman menyerap hara dalam tanah dalam bentuk larutan. Oleh karena itu keberhasilan pertumbuhan tanaman akan tergantung pada kadar air di dalam tanah atau pengairan yang kita berikan.

f. Hama dan Penyakit

Jarak pagar dikenal sebagai tanaman yang beracun dan mempunyai sifat-sifat sebagai insektisida, tetapi beberapa hama dan penyakit dilaporkan telah menyerang tanaman ini dan menimbulkan kerusakan ekonomis.

Hama yang ditemukan menyerang Jatropha curcas adalah ordo Heteoptera sejumlah 15 spesies yang menghisap cairan tanaman. Penggerek batang dari famili Cerambycidae dapat menimbulkan kematian pada tanaman dewasa. Kumbang Podagrica spp. menimbulkan kerusakan daun muda dan pucuk/tunas, terutama


(45)

tanaman muda. Serangan jamur Cercospora spp. Rayap dan dumping off pada pembibitan.

2.4. Panen dan Pasca Panen a. Produksi

Produktivitas Jatropha curcas sebesar 0,5 – 1,0 ton biji kering per hektar per tahun diperoleh pada panen pertama 6 – 8 bulan setelah tanam. Kemudian meningkat ke sekitar 5,0 ton pada tahun ke 5 setelah tanam. Produktivitas bervariasi antar lokasi karena dipengaruhi lingkungan dan cara tanam.

Di beberapa negara di Afrika, dilaporkan produksi biji berkisar 0,3 – 9 kg/tanaman per tahun, tercatat pula terdapat produktivitas 0,4 – 12 ton biji/ha/tahun. India melaporkan produktivitas Jatropha curcas pada tanah marginal, tanpa irigasi, terlaihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Produktivitas Jarak Pagar Pada Tanah Marjinal di India

Tahun Biji/ha (kg)

1 400 2 800 3 2.000 4 4.000

Apabila ditanam di tanah subur, produktivitas akan mencapai 2 kali lipat. Sedang bila ditanam di tanah subur dan diberi pengairan 2 kali seminggu, produktivitas akan meningkat 3 kali lipat.


(46)

Proyek di Mali (Afrika), Jatropha curcas ditanam sebagai pagar (tercatat 10.000 km) produktivitasnya mencapai 0,8 kg biji per meter panjang pagar per tahun atau setara 2 – 3 ton biji/ha/tahun.

b. Panen

Masak buah Jatropha curcas tidak serentak, panen pertama diperoleh pada 6 – 8 bulan setelah tanam. Buah dipanen sekaligus yakni buah yang sudah berwarna kuning dan buah kering, kulit biji mengeras dan berwarna hitam. Cara terbaik untuk memetik buah adalah dengan menggunakan galah yang diberi kantung pada ujungnya sehingga buah akan jatuh dan terkumpul dikantung tersebut, atau dilakukan dengan cara menggunting malai yang sudah masak fisiologis (50%). Buah hijau yang dipanen dapat menurunkan kadar minyak.

Setelah buah terkumpul, dilakukan pengeringan untuk mempermudah pengupasan kulit biji. Pengeringan dilakukan dengan menghampar buah hasil panen pada lantai jemur. Setelah kering, kemudian dikupas.

c. Pasca Panen

Biji yang sudah dikumpulkan harus segera diolah, penahanan terlalu lama berdampak penurunan mutu minyak kasar jarak pagar (Crude Jatropha Curcas Oil). Biji jarak pagar mengandung ± 30 - 50% minyak yang dapat digunakan sebagai minyak kasar dan biodiesel.

Minyak jarak pagar merupakan jenis minyak yang memiliki komposisi trigliserida yang mirip dengan minyak kacang tanah, mengandung asam lemak oleat dan linoleat. Kandungan asam lemak esensial dalam minyak jarak pagar


(47)

cukup tinggi sehingga sebenarnya dapat dikomsumsi sebagai minyak makan, asalkan racun yang berupa phorbol ester dan curcin dapat dihilangkan.

Pengekstrakan minyak dari biji jarak pagar dapat dilakukan dengan melakukan berbagai alat pengepres/pemerah yang digerakkan dengan tangan atau mesin.

2.5. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Murdjani (2003) merupakan salah satu penelitian yang menggunakan alat analisis SWOT. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi strategi pengembangan usaha Sirup Jeruk Nipis Peras “JENIPER”, serta menyusun alternatif strategi pengembangannya.

Berdasarkan nilai total IFE dan EFE menunjukkan bahwa perusahaan mampu merespon peluang dan ancaman dengan baik serta didukung oleh kondisi internal perusahaan yang kuat. Berdasarkan matriks IE, menunjukkan posisi perusahaan berada pada sel IV, dalam tahap tumbuh dan bina. Pada posisi tersebut biasanya alternatif strategi yang disarankan adalah strategi intensif. Strategi pengembangan usaha melalui analisa SWOT dan matriks IE merumuskan strategi yang bersifat eksternal dan internal antara lain adalah: memperluas jaringan distribusi dan membentuk agen, melakukan promosi, mempererat kerjasama


(48)

dengan petani setempat, melakukan pembinaan, nmempertahankan kualitas, meningkatkan kemampuan manajerial, membuat kreasi resep dengan memanfaatkan teknologi, meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Nurmawati (2003) pada PT. Alam Indah Bunga Nusantara mempunyai tujuan yakni (1) mengetahui pelaksanaan strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan selama ini; (2) mengidentifikasi variabel-variabel yang terdapat pada lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan; (3) merekomendasikan alternatif strategi pengembangan pasar yang mungkin ditempuh guna menembus pasar yang baru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah malakukan strategi bauran pemasaran yang meliputi : produk yang cukup beragam dengan produk unggulan bunga potong krisan, kualitas produk sangat baik, ada pengkelasan produk, memiliki kemaan yang khas, harga cukup kompetitif, sistem kontrak dengan distributor, memiliki empat distributor dalam negeri, memiliki mobil boks, dan pemrosesan pesanan. Selain itu, perusahaan juga telah melakukan promosi melalui iklan, promosi penjualan, pemasaran langsung, dan ikut serta dalam pameran. Berdasarkan total skor matriks IFE menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang kuat, sedangkan berdasarkan matriks EFE menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal rata-rata. Hasil rekomendasi berdasarkan matriks QSPM adalah meningkatkan volume produksi krisan dengan melakukan ekspansi lahan di lokasi yang sudah ada (Cipanas), memasarkan produk kualitas AA ke pasar luar negeri selain Singapura dengan promosi langsung maupun melalui internet, melakukan kerjasama dengan trader di luar negeri, melakukan riset pemasaran secara profesional untuk mengetahui


(49)

karakteristik negara tujuan, menempatkan unit bisnis di Cina, menambah agen baru, serta mencari dan membuka lahan yang cocok untuk budidaya bunga krisan berwarna cerah.

Muyasaroh (2004) dalam penelitiannya yang dilakukan di KUD Mandiri Mina Karya Bhukti mempunyai tujuan untuk (1) menganalisis tingkat perkembangan KUD Mandiri Mina Karya Bhukti; (2) mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi perkembangan KUD Mandiri Mina Karya Bhukti; (3) merumuskan alternatif-alternatif dan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam rangka perkembangan KUD Mandiri Mina Karya Bhukti.

Kesimpulan berdasarkan total skor bobot hasil dari matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) sebesar 2,91 dan matriks IFE (Internal Factor Evaluation) sebesar 2,49 menempatkan KUD Mandiri Mina Karya Bhukti pada sel V. Kondisi tersebut menggambarkan posisi KUD Mandiri Mina Karya Bhukti dalam kondisi internal rata-rata dan respon unit-unit usaha yang ada terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong sedang. Sehingga strategi yang dapat dilaksanakan adalah pertahankan dan pelihara.

Hasil analisis terhadap faktor-faktor strategi internal dan eksternal dengan menggunakan matriks SWOT diperoleh alternatif strategi S-O yaitu memperbesar volume produksi dan mengaktifkan kembali unit sarana produksi perikanan. Strategi S-T yaitu membina hubungan baik dengan pemasok dan meningkatkan pelayanan kepada anggota dan pelanggan. Strategi W-O yaitu melakukan diversifikasi produk serta budidaya udang dan ikan secara semi


(50)

intensif. Strategi W-T yaitu dengan meningkatkan simpanan anggota untuk meningkatkan solvabilitas keuangan KUD dan meningkatkan partisipasi serta kesadaran anggota. Berdasarkan hasil matriks QSPM diperoleh bahwa strategi memperbesar volume produk merupakan strategi prioritas.

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari di Asinan Gedung Dalam Bogor (Lestari, 2002), yang menganalisa strategi pengembangan usaha kecil dengan menggunakan matriks External Factor Evaluation (EFE), matriks Internal Factor Evaluation (IFE), matriks Strengths Weakness Opportunities Threats (SWOT), dan matriks Internal-Eksternal (IE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyususn strategi yang tepat bagi usaha kecil tersebut guna menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dan kompetitif.

Novianti (2002) di PT. Fajar Taurus Jakarta, menganalisa strategi pengembangan bisnis produk susu olahan dengan menggunakan alat analisis lingkungan Matriks EFE dan IFE, untuk mengetahui jenis strategi yang baik bagi perusahaan adalah matriks IE, untuk menyususn alternatif strategi perusahaan adalah SWOT dan untuk memprioritaskan strategi yang paling tepat adalah matriks Quantitative Strategic Planning (QSP).

Hartyasning (2001) di PT. Kuala Pangan, Citeureup Bogor menganalisa strategi pengembangan bisnis produk Bihun Instan dengan menggunakan matriks EFE, IFE dan SWOT yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal PT. Kuala Pangan untuk mengetahui perkembangan perusahaan tersebut dalam melakukan kegiatan bisnis produk


(51)

bihun instant dan menyusun alternatif strategi bagi PT. Kuala Pangan untuk menghadapi persaingan sejenis.

Situmorang (2001) menganalisa tentang aliran perdagangan dan pangsa pasar Dodol Garut dengan lisensi merek Dodol Picnic produksi PT. Herlinah Cipta Pratama. Penelitiannya didasarkan pada permintaan akan produk dodol yang tinggi dan mencakup banyak daerah, sehingga perlu untuk dianalisa aliran perdagangannya untuk mengestimasi potensi pasar yang dimiliki dengan memperlihatkan berbagai karakteristik ekonomi dari masing-masing daerah tujuan pemasaran perusahaan.

Dari berbagai penelitian-penelitian diatas, penelitian strategi pengembangan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar ini akan menganalisis dengan menggunakan metode yang sedikit banyak sama dengan penelitian terdahulu.


(52)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Penelitian ini akan melibatkan prinsip-prinsip, konsep-konsep, serta teori dasar yang akan diuraikan di bawah ini :

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Prinsip-prinsip, konsep-konsep, serta teori-teori dasar yang menjadi landasan dan kerangka berfikir teoritis adalah sebagai berikut :

3.1.1. Misi dan tujuan Perusahaan

Misi suatu organisasi/perusahaan mungkin dapat digambarkan sebagai sebuah pernyataan umum yang merumuskan tujuan inti atau falsafah dasar organisasi. Misi adalah pernyataan, yang menjawab pertanyaan “Mengapa organisasi/perusahaan ini ada?”. Pertanyaan misi akan memperjelas objektifitas mereka sendiri dan meningkatkan kesepakatan tanggung jawab mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

Misi suatu perusahaan adalah tujuan unik yang membedakannya dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya. Menurut David (2004), tujuan didefinisikan sebagai hasil tertentu yang berusaha dicapai oleh sebuah organisasi dalam mendukung misi pokoknya. Tujuan bukanlah strategi. Strategi merupakan rencana untuk mencapai tujuan akhir.


(53)

3.1.2. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan diperlukan dalam rangka menilai lingkungan organisasi secara keseluruhan, yang meliputi faktor-faktor yang berada di luar (eksternal) maupun di dalam (internal) organisasi yang dapat mempengaruhi kemajuan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, lingkungan organisasi meliputi dua bagian besar yang terdiri dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal sebagaimana dijelaskan berikut.

a. Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari semua keadaan dan kekuatan yang mempengaruhi pilihan (opsi) strateginya dan menentukan situasi pesaingnya. Model manajemen strategi memperlihatkan lingkungan eksternal ini sebagai tiga segmen yang berinteraksi : (1) Lingkungan operasional ; (2) Industri ; (3) Lingkungan yang jauh.

Lingkungan yang jauh biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan situasi operasional suatu perusahaan. Ada empat aspek lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan, yaitu situasi politik, ekonomi, sosial-budaya, dan demografi, serta perkembangan teknologi (PEST). Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi suatu lingkungan eksternal perusahaan terlihat pada Tabel 4 halaman 28.


(54)

Tabel 4. Alat Analisis PEST : Daftar Fenomena Yang Memungkinkan Menghasilkan Peluang dan Ancaman

POLITIK

• Situasi politik Negara

• Kebijakan politik luat negeri

• Regulasi dan deregulasi pemerintah

• Peraturan pajak

• Kebijakan subsidi

• Kebijakan fiskal dan moneter

• Peraturan tenaga kerja

• Peraturan impor/ekspor, dll.

SOSIAL, BUDAYA DAN DEMOGRAFI

• Pertumbuhan penduduk

• Gaya hidup

• Sikap terhadap mutu produk

• Jumlah penduduk

• Tingkat pendidikan rata-rata

• Perilaku terhadap pemerintah

• Perilaku belanja

• Manajemen limbah, dll.

EKONOMI

• Tingkat inflasi

• Kecenderungan produk domestik bruto

• Ketersediaan kredit

• Pola konsumsi

• Kurs mata uang

• Tingkat pajak

• Trend pertumbuhan ekonomi, dll.

TEKNOLOGI

•Perkembangan teknologi dan informasi

•Kecenderungan perkembangan teknologi yang unik dalam industri

•Perkembangan teknologi dasar

•Perkembangan perilaku masyarakat terhadap teknologi


(55)

Analisis lingkungan industri dilakukan berdasarkan konsep Porter’s Competitive Strategy yang sering disebut Lima Kekuatan Bersaing (Gambar 2). Menurut Porter struktur persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi dari lima kekutan yaitu ancaman pendatang baru, ancaman produk substitusi, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok, dan persaingan antar perusahaan dalam industri.

Pendatang Baru

Persaingan Industri

Pemasok Pembeli

Persaingan di antara perusahaan yang ada

Produk Substitusi

Gambar 3. Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Rangkuti, 2000

b. Lingkungan Internal

Semua perusahaan mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam berbagai fungsional bisnis. Analisis lingkungan internal mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi perusahaan. Tidak satu pun perusahaan yang sama kuat atau lemah di semua bidang (David, 2004). Lingkungan internal perusahaan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari intern perusahaan.


(56)

Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan.

Faktor-faktor internal perusahaan pada umumnya dibagi atas faktor : (1) manajemen ; (2) sumberdaya manusia ; (3) produksi dan operasi ; (4) pemasaran dan distribusi ; (5) permodalan dan keuangan, serta (6) penelitian dan pengembangan (David, 2004).

3.1.3. Matriks Internal-Eksternal (I-E)

Matriks I-E menggunakan parameter yang meliputi parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi ke dalam elemen eksternal dan internal melalui matriks External

Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Tujuan

penggunaan matriks I-E adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat perusahaan yang lebih detil (Rangkuti, 2000).

Menurut David (2004), tujuan melakukan audit eksternal dalam suatu matriks EFE adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Penggunaan istilah terbatas mengacu pada pengertian bahwa analisis eksternal tidak bertujuan untuk mengembangkan daftar panjang dan lengkap dari setiap faktor kemungkinan yang dapat mempengaruhi bisnis. Namun untuk mengenali variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dilakukan. Audit eksternal tersebut meliputi aspek


(57)

ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan.

Sementara audit internal dalam matriks IFE dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal perusahaan di bidang-bidang fungsional, termasuk manajemen, pemasaran, keungan/akuntansi, produksi/operasi, pendidikan dan pengembangan, dan sistem informasi komputer (David, 2004).

Penggabungan kedua matriks tersebut menghasilkan matriks Internal-Eksternal (I-E) yang menghasilkan sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terboboti dari matriks-matriks IFE dan EFE. Tetapi pada prinsipnya kesembilan sel dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda.

Pertama, Growth Strategy, dapat disebut tumbuh dan bina. Divsi ini berada pada sel I, II, atau IV, dalam hal ini biasanya perusahaan mengejar pertumbuhan dalam keuntungan , pangsa pasar, dan tujuan primer lain. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horisontal) mungkin paling tepat untuk semua divisi ini.

Kedua, Stability Strategy, dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII, dalam hal ini perusahaan menerapkan strategi tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan. Tujuannya relatif defensif, yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.


(58)

Ketiga, Retrenchment Strategy, dapt disebut pula dengan strategi panen atau divestasi. Divisi yang umum masuk sel VI, VII, atau IX, pada saat kelangsungan hidup perusahaan terancam dan tidak lagi dapat bersaing secara efektif, seringkali strategi yang menekankan penghematan dibutuhkan.

3.1.4. Analisis SWOT

SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang/kesempatan), dan threats (ancaman) (Rangkuti, 2000). Kekuatan dapat dijelaskan sebagai sisi positif organisasi yang dapat membimbing ke arah peluang yang lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan.

Kelemahan adalah setiap kekurangan di dalam hal keahlian dan sumberdaya perusahaan. Pertimbangan perlu diberikan pada bagaimana hal ini dapat diobati, misalnya dengan pengambilalihan, penggabungan, atau pelatihan dan pengembangan.

Peluang/kesempatan menggambarkan peristiwa-peristiwa dilingkungan luar yang memungkinkan organisasi mendapatkan keuntungan. Tampaknya hal ini timbul dari perubahan-perubahan teknologi, pasar dan produk, perundangan-perundangan dan sebagainya.

Ancaman adalah bahaya atau masalah yang dapat menghancurkan kedudukan organisasi. Contohnya, peluncuran produk baru oleh pesaing, perubahan model, atau masalah-masalah yang timbul dengan pemasok atau pelanggan.


(59)

3.1.5. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif

Matriks Perencanaa Strategis Kuantitatif atau Quantitative Strategic

Planning Matrix (QSPM) merupakan alat untuk melakukan evaluasi pilihan

alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak, berdasarkan informasi dari tahap input dan tahap pemaduan untuk memutuskan strategi mana yang terbaik. Menurut David (2004), QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya.

Dalam beberapa hal QSPM memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain : pertama, bahwa strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan, kedua, tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus, ketiga, alat ini mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait ke dalam proses keputusan dan keempat, mengembangkan QSPM membuat faktor-faktor kunci lebih kecil kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai. Sedangkan kekurangan QSPM adalah : pertama, proses ini selalu memerlukan penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan, kedua, memberi peringkat dan nilai daya tarik mengharuskan keputusan subjektif, walaupun demikian prosesnya harus menggunakan informasi objektif, dan ketiga, konsep ini hanya dapat sebaik informasi yang diperlukan dan analisis perjodohan menjadi landasannya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran operasional disusun sebagai langkah-langkah teknis untuk mencapai hasil akhir dari penelitian berupa strategi pengembangan usaha


(60)

yang direkomendasi bagi perusahaan. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip, konsep-konsep, serta teori-teori dasar yang menjadi landasan dan kerangka berfikir secara operasional adalah seperti diuraikan di bawah ini.

Proses perumusan strategi diawali dengan proses penentuan bisnis melalui penetapan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan akan menjadi penuntun dalam melakukan tahap analisis selanjutnya agar strategi yang ditetapkan mengarah pada pencapaian tujuan akhir yang memberikan kepekaan akan arah, memfokuskan usaha-usaha perusahaan, memandu rencana dan keputusan perusahaan serta membantu untuk menilai kemajuan yang ingin dicapai.

Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal yang dimiliki oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Analisis eksternal mencakup politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi (PEST). Analisis lingkungan industri menganalisis persaingan industri dengan menggunakan model lima kekuatan porter yang termasuk dalam lingkungan eksternal. Analisis internal perusahaan mencakup bidang fungsional perusahaan, yaitu manajerial perusahaan, sumber daya manusia, produksi dan operasi, pemasaran dan distribusi, serta permodalan dan keuangan.

Variabel-variabel eksternal dan internal yang telah dianalisis kemudian diringkas dan dijabarkan dalam matriks External Factor Evaluation (EFE), dan Internal Factor Evaluation (IFE). Total skor kedua matriks tersebut selanjutnya dipadukan dalam matriks Internal-Eksternal (I-E) untuk mengetahui posisi perusahaan berdasarkan tiga kelompok strategi yaitu growth and build, hold and maintain, serta strategi harvest and divest. Kemudian melalui analisis SWOT dengan menggunakan matriks SWOT, hasil analisis gabungan dari faktor-faktor


(61)

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman tersebut digunakan untuk memperoleh alternatif strategi bagi pengembangan bisnis perusahaan.

Langkah terakhir adalah pengambilan keputusan untuk menentukan strategi yang paling tepat diantara alternatif-alternatif strategi yang ada sesuai dengan kondisi internal perusahaaan. Untuk itu diperlukan alat bantu yaitu matriks QSP (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil yang diperoleh dari matriks QSP ini akan menghasilkan strategi manajemen yang telah diprioritaskan. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran operasional sebagai Gambar 4


(62)

Misi dan Tujuan Perusahaan

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Analisis Lingkungan Eksternal: • Analisis PEST (Politik,

Ekonomi, Sosial, Teknologi) • Analisis Industri (5

Kekuatan Bersaing Porter)

Peluang dan Ancaman Matriks EFE

Formulasi Strategi Matriks IE

Peluang dan Ancaman Analisis SWOT Analisis Lingkungan Internal:

• Pemasaran

• Produksi dan Operasi • Manajemen dan SDM • Keuangan

• Litbang

• SIM

Kekuatan dan Kelemahan Matriks IFE

Menghasilkan Alternatif Strategi Utama

Strategi yang Tepat Untuk Dilaksanakan PT. Armada Indonesia Pengambilan Keputusan Strategi Prioritas


(63)

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus, yang dilakukan di PT. Armada Indonesia yang menjalankan usaha tani terpadu tanaman Jarak Pagar sebagai bahan baku minyak hayati pada lahan masyarakat seluas 12.000 Ha di Kecamatan Malingping dan Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa PT. Armada Indonesia berusaha memanfaatkan lahan kritis yang cukup potensial untuk menanam tanaman Jarak Pagar guna menghasilkan bahan baku minyak nabati biodiesel. Pertimbangan lain berupa ketersediaan data dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian. Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Mei sampai bulan Juli 2007.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan pengisian kuesioner oleh pimpinan perusahaan dan seluruh manajer inti perusahaan PT. Armada Indonesia , Badan Pusat Statistik, penelitian-penelitian terdahulu, dan berbagai literatur yang terkait dengan penelitian.

Jenis data yang dikumpulkan dalam melakukan analisis lingkungan internal adalah:

a. Manajemen dan SDM

• Sejarah, perkembangan dan keadaan umum perusahaan


(64)

• Nama perusahaan

• Nama pendiri perusahaan

• Nama pemilik perusahaan

• Alamat perusahaan

• Struktur perusahaan

• Tingkat keluar-masuk dan kemangkiran karyawan

• Tingkat keterampilan karyawan

• Jumlah karyawan

• Insentif yang digunakan untuk memotivasi karyawan b. Pemasaran

• Produk atau jasa perusahaan

• Konsentrasi penjualan pada sedikit produk atau kepada sedikit pelanggan

• Kemampuan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan mengenai pasar

• Saluran distribusi dan jumlah distributor

• Daerah pemasaran

• Strategi penetapan harga dan fleksibilitas penetapan harga

• Promosi penjualan dan periklanan

• Pengembangan produk-jasa atau pasar baru

• Variasi kemasan

• Perkembangan ukuran kemasan

• Layanan purna jual


(65)

c. Produksi dan Operasi

• Proses produksi

• Fasilitas produksi

• Bahan baku

• Tenaga kerja

• Kapasitas produksi

• Inovasi produksi

• Pengawasan produksi

• Mutu produk d. Keuangan

• Kondisi ekonomi perusahaan

• Sumber dana perusahaan

• Biaya-biaya

• Laba penjualan

e. Penelitian dan Pengembangan

• Intensitas pelaksanaan Litbang

• Inovasi teknologi

• Pengembangan produk

Jenis data yang dikumpulkan untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah :

a. Ekonomi

• Keadaan perekonomian secara umum

• Perkembangan tingkat harga produk dan harga bahan baku


(66)

b. Sosial

• Program sosial

• Tanggung jawab sosial perusahaan

• Manajemen limbah c. Teknologi

• Perkembangan teknologi produksi

• Perkembangan teknologi informasi

• Jumlah tenaga kerja dan biaya dalam aplikasi teknologi d. Pemerintah

• Stabilitas politik dan keamanan

• Perundang-undangan serta peraturan dalam perdagangan

• Kebijakan-kebijakan pemerintah daerah e. Konsumen

• Loyalitas konsumen terhadap produk

• Harga yang diterima konsumen

• Kualitas produk yang dibeli konsumen f. Pesaing

• Adanya produk substitusi

• Jumlah pesaing

• Kekuatan pesaing

• Kelemahan pesaing


(1)

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 No. Faktor-faktor Kunci Bobot

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

Kekuatan

1. Keunggulan dari sifat tanaman Jarak Pagar

0.055 3 0.165 3 0.165 3 0.165 3 0.165 4 0.220 3 0.165 3 0.165 3 0.165 2. Fasilitas penunjang kegiatan

operasi perusahaan 0.046 2 0.092 3 0.138 2 0.092 3 0.138 4 0.184 3 0.138 2 0.092 3 0.138

3. Penanganan tanaman jarak pagar

yang relatif mudah 0.051 2 0.102 3 0.153 3 0.153 3 0.153 2 0.102 3 0.153 2 0.102 2 0.102

4. Tenaga kerja yang bekerja sama

dengan petani sekitar 0.066 3 0.198 2 0.132 2 0.132 3 0.198 2 0.132 3 0.198 3 0.198 2 0.132

5. Sudah adanya job description 0.055 3 0.165 3 0.165 3 0.165 3 0.165 2 0.132 3 0.165 3 0.165 3 0.165

6. Produksi perusahaan yang optimal 0.054 4 0.216 2 0.108 2 0.108 3 0.162 3 0.162 3 0.162 2 0.108 3 0.162

7. Kerjasama dengan investor 0.062 2 0.124 3 0.186 2 0.124 4 0.248 3 0.186 2 0.186 3 0.186 3 0.186

Kelemahan

8. Pengalaman perusahaan yang relatif kurang pada penanganan jarak pagar

0.066 3 0.198 3 0.198 2 0.132 3 0.198 3 0.198 3 0.198 3 0.198 3 0.198

9. Kualitas sumber daya manusia

yang relatif rendah 0.068 2 0.136 3 0.204 2 0.136 3 0.204 2 0.136 3 0.204 3 0.204 3 0.204

10. Tidak adanya loyalitas pelanggan 0.076 3 0.228 3 0.228 2 0.152 4 0.304 3 0.228 2 0.152 3 0.228 3 0.228

11. Letak perusahaan yang jauh dari

lokasi tanam 0.057 3 0.171 3 0.171 4 0.228 4 0.144 3 0.171 3 0.171 3 0.171 2 0.114

12. Kurangnya promosi produk minyak

jarak 0.073 3 0.219 2 0.146 3 0.219 3 0.219 3 0.219 3 0.219 3 0.219 3 0.219

13. Pengambilan keputusan masih

didominasi pimpinan 0.067 2 0.134 3 0.201 3 0.201 4 0.268 3 0.201 3 0.201 2 0.134 2 0.134

14. Daerah pemasaran yang masih

terbatas 0.070 3 0.210 2 0.140 3 0.210 2 0.140 3 0.210 3 0.210 3 0.210 3 0.210

15. Teknologi yang digunakan masih

sederhana 0.067 3 0.201 3 0.201 3 0.201 3 0.201 2 0.134 3 0.201 3 0.201 2 0.134

16. Tingkat pendidikan pekerja masih


(2)

Peluang

1. Perkembangan teknologi yang semakin maju

0.047 2 0.094 2 0.094 3 0.282 2 0.094 3 0.282 3 0.282 3 0.282 3 0.282 2. Tren pemakaian bahan bakar

biodiesel yang cenderung meningkat

0.059 3 0.177 3 0.177 3 0.177 4 0.236 3 0.177 3 0.177 3 0.177 3 0.177

3. Adanya citra biodiesel sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan efisien

0.061 2 0.122 3 0.183 3 0.183 4 0.244 4 0.244 3 0.183 3 0.183 3 0.183

4. Masih terbukanya pasar pengelolaan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar

0.065 2 0.130 2 0.130 2 0.130 3 0.195 3 0.195 3 0.195 2 0.130 3 0.195

5. Harga BBM yang cenderung

meningkat 0.070 3 0.210 3 0.210 3 0.210 3 0.210 3 0.210 2 0.140 3 0.210 3 0.210

6. Adanya pelatihan dan pembinaan

dari pemerintah 0.059 2 0.118 2 0.118 3 0.177 3 0.177 2 0.118 3 0.177 2 0.118 3 0.177

7. Wilayah Propinsi Banten yang

strategis 0.052 2 0.104 2 0.104 3 0.156 3 0.156 3 0.156 3 0.156 3 0.156 3 0.156

8. Kelangkaan BBM 0.078 2 0.156 3 0.234 3 0.234 3 0.234 3 0.234 3 0.234 3 0.234 3 0.234

Ancaman

9. Adanya krisis ekonomi 0.079 2 0.158 3 0.237 2 0.237 3 0.237 3 0.237 2 0.158 3 0.237 2 0.158

10. Kebijakan pemerintah tentang

Undang-undang otonomi daerah 0.053 2 0.106 4 0.212 3 0.159 3 0.159 3 0.159 3 0.159 3 0.159 3 0.159

11. Minyak jarak pagar/biodiesel yang

belum dikenal secara umum 0.062 2 0.124 3 0.186 3 0.186 4 0.248 4 0.248 3 0.186 3 0.186 3 0.186

12. Adanya produk substitusi biodiesel 0.076 2 0.152 2 0.152 3 0.228 3 0.228 3 0.228 3 0.228 3 0.228 3 0.228

13. Biaya produksi yang berfluktuasi 0.053 2 0.106 3 0.159 3 0.159 3 0.159 3 0.159 3 0.159 4 0.212 3 0.159

14. Bibit jarak pagar yang berkualitas

sangat mahal 0.068 2 0.136 3 0.204 3 0.204 3 0.204 2 0.136 2 0.136 3 0.204 3 0.204

15. Stabilitas politik dan keamanan

yang belum stabil 0.066 3 0.198 2 0.132 3 0.198 3 0.198 2 0.132 2 0.132 3 0.198 2 0.132

16. Perkembangan tingkat harga bibit 0.055 4 0.220 3 0.165 3 0.165 3 0.165 3 0.165 3 0.165 3 0.165 4 0.220

Total 5.012 5.421 5.776 6.264 5.828 5.817 5.802 5.659

Rata-rata antara pakar I dan II 5.002 5.339 5.450 6.083 5.555 5.645 5.659 5.466 8 7 6 1 4 3 2 5


(3)

(4)

(5)

(6)