Variabel yang menjadi ancaman perusahaan adalah adanya krisis ekonomi
dengan nilai skor tertinggi yaitu 0.277, sedangkan nilai skor terendah yang menjadi ancaman bagi perusahaan adalah
biaya produksi yang berfluktuasi dengan nilai skor 0.106.
Secara umum, total skor perusahaan adalah sebesar 2,906. Hal ini menunjukkan bahwa posisi eksternal perusahaan berada diatas rata-rata yaitu 2,50
yang berarti bahwa perusahaan mampu merespon peluang dan ancaman yang ada dengan baik
7.2. Tahap Pemaduan
Tahap berikutnya di dalam proses perumusan strategi adalah tahap pemaduan. Tahap ini berfungsi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan dari
lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan dengan menggunakan Matriks IE Internal-External dan Matriks SWOT Strength, Weakness,
Opportunities, and Threats . Tahapan ini dilakukan untuk mempermudah ataupun
mengarahkan perusahaan dalam menentukan strategi alternatif yang akan dilaksanakan.
7.2.1. Matriks IE Internal-External
Hasil yang diperoleh dari Matriks IFE secara horizontal menunjukkan skor total sebesar 2.945 , sedangkan sumbu vertikal menunjukkan skor total dari
Matriks EFE adalah sebesar 2,906. Masing-masing total skor dari kedua matriks tersebut akan dipetakan dalam matriks IE yang diilustrasikan pada gambar 7
halaman 81 sebagai berikut :
TOTAL SKOR IFE KUAT RATA-RATA LEMAH
4,0 3,0 2,945 2,0 1,0
TINGGI 3,0
TOTAL
2,906 SKOR
MENENGAH EFE 2,0
RENDAH 1,0
Gambar 7. Matriks IE pada PT. Armada Indonesia
Hasil yang diperoleh dari memplot pada matriks IFE dan EFE tersebut diatas adalah perusahaan menempati posisi pada sel V. Posisi tersebut
menggambarkan bahwa industri berada pada kondisi internal rata-rata dan respon perusahaan terhadap faktor eksternal tergolong sedang.
Posisi pada kuadran V dapat dikelola dengan menerapkan strategi hold and maintain
. Penetapan strategi hold and maintain berarti bahwa perusahaan sebaiknya tetap beroperasi dan melayani konsumen dalam sektor produk, pasar,
dan fungsi yang sama dengan cara memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki sehingga memiliki keunggulan bersaing dan dapat berkembang cepat. Strategi
tersebut kemudian akan dijelaskan lebih lanjut dengan menggunakan Matriks SWOT.
I Tumbuh dan
Bina II
Tumbuh dan Bina
III Pertahankan
Pelihara
IV Tumbuh dan
Bina V
Pertahankan Pelihara
VI Penciutan
VII Pertahankan
Pelihara VIII
Divestasi IX
Likuidasi
7.2.2. Matriks SWOT Strength, Weakness, Opportunities, and Threats
Analisis matriks SWOT digunakan dengan tujuan untuk memperoleh strategi alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam rangka memanfaatkan
berbagai peluang serta menghindari segala ancaman melalui pemanfaatan kekuatan utama perusahaan seoptimal mungkin dan mengatasi berbagai
kelemahan yang dihadapi perusahaan. Keunggulan dari model ini adalah memudahkan proses formulasi strategi melalui penggabungan faktor eksternal dan
internal. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat strategi yang dapat
diimplementasikan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu Strength- Opprtunities, Weakness-Opprtunities, Strength-Threats, dan Weakness-Threats.
Hasil dari analisis matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 17 halaman 83.
Tabel 17. Matriks SWOT PT. Armada Indonesia
IFE
EFE
Kekuatan S
1. Keunggulan dari sifat tanaman Jarak pagar
2. Fasilitas penunjang kegiatan operasi perusahaan
3. Penanganan tanaman jarak pagar yang relatif mudah
4. Tenaga kerja yang bekerja sama dengan masyarakat sekitar
5. Sudah adanya job description 6. Hasil produksi perusahaan yang
memadai 7. Kerjasama dengan investor
Kelemahan W
1. Pengalaman perusahaan yang relatif kurang pada penanganan jarak pagar
2. Kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah
3. Tidak adanya loyalitas pelanggan 4. Letak perusahaan yang jauh dari lokasi
tanam 5. Kurangnya promosi produk minyak jarak
6. Pengambilan keputusan masih didominasi pimpinan
7. Daerah pemasaran yang masih terbatas 8. Teknologi yang digunakan masih
sederhana 9. Tingkat pendidikan pekerja masih rendah
Peluang O
1. Perkembangan teknologi yang semakin maju
2. Tren pemakaian bahan bakar biodiesel yang cenderung meningkat
3. Adanya citra biodiesel sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan
efisien 4. Masih terbukanya pasar pengelolaan
biodesel berbasis tanaman jarak pagar 5. Kelangkaan BBM
6. Harga BBM yang cenderung meningkat 7. Adanya pelatihan dan pembinaan dari
pemerintah 8. Wilayah Propinsi Banten yang strategis
Strategi S-O
1. Membangun kerja sama yang lebih
intensif dengan investor S2, S5, S6, S7, O1, O3, O4, O6,
O8 2.Mengoptimalkan produlsi,
mempertahankan, meningkatkan kualitas dan mutu hasil panen
S1, S2, S3, S4, S5, S6,S7, O1, O4, O6, O7
Strategi W-O
1. Memperbaiki sistem manajemen, kemampuan teknis perusahaan, dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya informasi dan
teknologi W1, W2, W4, W6, W8, W9, O1, O7
2. Menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara
perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang
W3, W6, O2, O4, 3. Melakukan upaya promosi perusahaan
W1, W4, W5, W7, W8, O1, O2, O3, O4, O5
Ancaman T
1. Adanya krisis ekonomi 2. Kebijakan pemerintah tentang Undang-
Undang otonomi daerah 3. Minyak jarak pagarbiodiesel yang
belum dikenal secara umum 4. Adanya produk substitusi biodiesel
5. Biaya produksi yang berfluktuasi 6. Bibit jarak pagar yang berkualitas
sangat mahal 7. Stabilitas politik dan keamanan yang
belum stabil 8. Perkembangan tingkat harga bibit
Strategi S-T
1. Mempertahankan kinerja Perusahaan dalam hal kuantitas
produksi S1, S2, S3, S4, S5, S6, T1, T2, T3,
T4, T5, T6, T7, T8 2. Melakukan efisiensi biaya
S1, S2, S3, S4, S5, S6, S7, T1, T2, T4, T5, T6, T7, T8
Strategi W-T
1. Melakukan riset pasar dan lingkungan Usaha
W1, W2, W3, W5, W7, W8, T5, T7, T8
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, maka dihasilkan delapan macam strategi yang dikelompokkan ke dalam empat sel. Penjelasan terhadap
strategi-strategi tersebut diuraikan sebagai berikut : a. Strategi S-O
1. Membangun kerja sama yang lebih intensif dengan investor. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan dalam mendukung proses produksi
adalah bekerja sama dengan investor. Perusahaan tidak ingin mengambil resiko untuk meminjam dana kepada lembaga peminjaman modal karena
perusahaan tidak ingin mengambil risiko terhadap beban-beban yang ditimbulkan. Perusahaan lebih memilih untuk menjalin kerjasama dengan
pihak investor yang ingin menanamkan modal dalam usaha yang dijalankan perusahaan dengan berbagai macam persetujuan dan sistem
bagi hasil yang disetujui oleh masing-masing pihak. Pada dasarnya sistem kerjasama dengan pihak investor pun memiliki risisko yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, untuk menyiasati segala macam hal-hal yang tidak terduga ataupun hal-hal yang tidak diinginkan, perusahaan dituntut untuk
melakukan sistem kerjasama secara intensif sehingga dapat menciptakan keuntungan bagi kedua belah pihak.
2. Mengoptimalkan produksi, serta mempertahakan, meningkatkan kualitas dan mutu hasil panen. Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen,
perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang dapat dilihat dari kualitas, kuantitas, dan mutu produk. Hal ini akan menciptakan kepuasan
konsumen sehingga konsumsi secara kontinu akan tercipta.
a. Strategi W-O 1. Memperbaiki sistem manajemen, kemampuan teknis perusahaan, dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya informasi dan teknologi. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan dituntut
untuk lebih berkembang dalam segala hal khususnya pada lingkungan internal perusahaan sendiri seperti sistem manajemen, dan kualitas sumber
daya manusia yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan menekan kelemahan yang dimiliki perusahaan sehingga membantu perusahaan dalam mencapai
tujuan yang didinginkan. 2. Menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara
perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang. Pada PT. AI, hal inilah yang menjadi titik penting. Karena keputusan yang
didominasi pimpinan, maka kontrak yang terjalin dengan pihak konsumen adalah kontrak tidak tertulis atau dengan kata lain hanya sebatas
pembicaraan. Hal tersebut sangat berdampak buruk karena tidak adanya kontrak yang mengatur kerjasama yang akan dibangun. Dengan penetapan
kontrak tertulis, diharapkan perusahaan dan konsumen mengetahui hak dan kewajiban masing-masing pihak.
3. Melakukan upaya promosi perusahaan. Kegiatan promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk jasa ataupun menunjukkan letak perusahaan
yang menghasilkan produk dan jasa.Adanya kegiata promsi ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Pada PT. AI, kegiatan promosi
ini tidak dilaksanakan secara menyeluruh. Perusahaan perlu melakukan
koordinasi dengan berbagai pihak guna melakukan kegiatan promosi, misalnya dengan pemerintah daerah yang bersangkutan. Hal ini secara
tidak langsung akan menarik minat konsumen yang mana sebagian besar konsumen PT. AI merupakan perusahaan negara seperti PLN.
c. Strategi S-T 1. Mempertahankan kinerja perusahaan dalam hal kuantitas produksi. Salah
satu kekuatan dari perusahaan adalah produksi yang cukup optimal. Penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien diharapkan
dapat menghasilkan produk secara optimal sehinggabisa memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Melakukan efisiensi biaya. Hal ini sangat penting dilakukan perusahaan mengingat tantangan yang dihadapi oleh perusahaan adalah krisis ekonomi
dan haraga bahan baku bibit yang tinggi untuk bibit yang berkualitas. Perusahaan dapat menekan biaya produksi dengan cara bekerjasam dengan
petani setempat dengan sistem bagi hasil. d. Strategi W-T
Melakukan riset pasar dan lingkungan usaha. Hal ini perlu dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui peluang bagi perusahaan untuk memasarkan
produknya secara lebih luas. Selain itu riset lingkungan usaha perusahaan pun sangat penting dilakukan untuk meminimalisir kelemahan perusahaan
sehingga perusahaan mampu menciptakan formula khusus yang akan diterapkan pada perusahaan.
7.3. Analisis Quantitative Strategy Planning Matrix QSPM