Pada dasarnya, yang menjadi pusat persaingan yaitu terletak ada teknologi yang digunakan dalam pengolahan tanaman jarak pagar. Teknik pengolahan dapat
merupakan kelemahan tetapi dapat pula menjadi suatu kekuatan yang sangat berpengaruh. Hal ini sangat bertumpu pada telah berkembangnya suatu
perusahaan sehingga menjadi perusahaan yang berpengalaman dan keterbatasan modal dalam mendapatkan teknologi tersebut.
6.2.3. Lingkungan Industri
Persaingan dalam lngkungan industri ditentukan oleh lima kekuatan yaitu: 1 masuknya pesaing baru, 2 kekuatan tawar-menawar pemasok, 3 ancaman
produk substitusi, 4 kekuatan tawar-menawar pembeli, dan 5 persaingan diantara anggota industri.
6.2.3.1. Masuknya Pesaing Baru
Besarnya ancaman yang masuk dari pendatang atau pesaing baru tergantung pada adanya hambatan masuk ke dalam suatu industri. Dalam industri
pengolahan biodiesel, khususnya yang berbasis tanaman jarak pagar, hambatan masuk yang ada relatif sedang sehingga menimbulkan ancaman yang tidak terlalu
besar. Para pesaing baik para pesaing baru ataupun yang telah lama berkecimpung di dalam industri pengolahan biodesel berbasis CPO, harus mempunyai sumber
daya yang mencukupi yang juga harus ditunjang dengan modal yang memadai. Pemerintah daerah propinsi Banten sendiri pada khususnyat idak
mengeluarkan peraturan yang membatasi usaha agribisnis mengingat di wilayah Banten terdapat lahan kritis yang memang belum termanfaatkan secara optimal.
Secara umum pemerintah Negara Republik Indonesia pun mengeluarkan kebijakan-kebijakan sehingga diharapkan mampu meningkatkan pengembangan
biodiesel berbasis tanaman jarak pagar selain berbasis CPO di Indonesia mengingat di Indonesia terdapat banyak lahan kritis hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa hambatan masuk menyebabkan ancaman bagi industri biodiesel berbasis tanaman jarak pagar di
Indonesia relatif menengah.
6.2.3.2. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok memiliki peran yang signifikan bagi tiap perusahaan sebagai mitra kerja sama usahanya. Para pemasok berada pada posisi tawar-menawar yang
kuat mengingat tidak banyaknya perusahaan yang menguasai sendiri sumber suplai bahan mentah dan bahan baku untuk diolah lebih lanjut dalam proses
produksi. Kekuatan tawar-menawar pemasok dipengaruhi sejumlah kondisi,
kekuatan tawar-menawar akan menjadi tinggi jika jumlah pemasok dan bahan baku berkualitas yang tersedia jumlahnya terbatas, produknya bersifat unik atau
terdiferensiasi, tidak tersedianya bahan baku pengganti, dan besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan yang dikeluarkan perusahaan untuk beralih ke pemasok
lain. PT. AI membeli bahan baku berupa benih tanaman jarak pagar di
Departemen Pertanian. Perusahaan pun sebenarnya telah mengetahui tempat- tempat lain untuk membeli benih tanaman jarak pagar yang tersebar di berbagai
wilayah di Jawa Barat seperti Bogor, Suka bumi, dan Bandung. Namun pilihan jatuh pada Departemen Pertanian karena menurut perusahaan kualitas benih yang
dijual sudah berkualitas.
6.2.3.3. Ancaman Produk Substitusi