Analisis Quantitative Strategy Planning Matrix QSPM

7.3. Analisis Quantitative Strategy Planning Matrix QSPM

Melalui analisis SWOT yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Proses selanjutnya yang merupakan tahap akhir dari perumusan strategi adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan alat analisis QSPM berdasarkan hasil analisis SWOT. Proses ini didasarkan atas tujuan untuk memperoleh strategi terbaik yang dapat dimplementasikan serta sesuai dengan arah kebijakan dan kondisi riil perusahaan. Analisis matriks SWOT menghasilkan delapan strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh perusahaan. Faktor-faktor kunci dalam QSPM merupakan seluruh lingkup faktor srtategis internal dan eksternal yang terkait dengan keberadaan perusahaan dan kondisi riil yang tengah dihadapi perusahaan yang memberikan serangkaian peluang ancaman serta identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oelh perusahaan. Bobot penilaian merupakan total nilai terbobot dari masing-masing faktor yang telah dirata-ratakan, dimana bobot tersebut besarnya sama dengan yang digunakan pada matriks EFE dan IFE. Nilai AS Attractive Score menunjukkan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci yang dimiliki., nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada responden, yaitu Presiden Direktur dan Direktur I PT. AI yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap proses manajemen dan aktifitas perusahaan. Masing-masing responden memberikan nilai daya tarik terhadap setiap strategi. Nilai TAS diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan AS dari tiap faktor kunci strategis. Hasil dari kedua responden tersebut kemudian dirata- ratakan untuk mendapatkan nilai total TAS. Berdasarkan hasil analisis QSPM pada tabel 18, maka strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang dengan nilai STAS SUM Total Attactiveness Score tertinggi sebesar 6,083. Urutan strategi dapat diperingkatkan sebagai berikut : 1. Menetapkan sistem kontrak dan kerjasama secara tertulis antara perusahaan dan konsumen secara jangka pendek ataupun jangka panjang 6,083. 2. Melakukan efisiensi biaya 5.659. 3. Mempertahankan kinerja perusahaan dalam hal kuantitas produksi5,645. 4. Melakukan upaya promosi perusahaan 5,555. 5. Melakukan riset pasar dan lingkungan usaha 5,466. 6. Memperbaiki sistem manajemen, kemampuan teknis perusahaan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia khususnya informasi dan teknologi 5,450. 7. Mengoptimalkan produksi, mempertahankan, meningkatkan, kualitas dan mutu hasil panen 5,339. 8. Membangun kerjasama yang lebih intensif dengan investor 5.002

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil identifikasi terhadap faktor internal perusahaan diperoleh kekuatan yang saat ini dimiliki perusahaan yaitu Keunggulan dari sifat tanaman Jarak Pagar, fasilitas penunjang kegiatan operasi perusahaan, penanganan tanaman jarak pagar yang relatif mudah, tenaga kerja yang bekerja sama dengan petani sekitar, sudah adanya job description, hasil produksi perusahaan yang memadai, dan kerjasama dengan investor. Sedangkan faktor internal perusahaan yang menjadi kelemahan adalah pengalaman perusahaan yang relatif kurang pada penanganan jarak pagar, kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah, tidak adanya loyalitas pelanggan, letak perusahaan yang jauh dari lokasi tanam, kurangnya promosi produk minyak jarak, pengambilan keputusan masih didominasi pimpinan, daerah pemasaran yang masih terbatas, teknologi yang digunakan masih sederhana, dan tingkat pendidikan pekerja masih rendah. 2. Hasil identifikasi dari lingkungan eksternal perusahaan diperoleh peluang- peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yaitu Perkembangan teknologi yang semakin maju, tren pemakaian bahan bakar biodiesel yang cenderung meningkat, adanya citra biodiesel sebagai bahan bakar ramah lingkungan dan efisien, masih terbukanya pasar pengelolaan biodiesel berbasis tanaman jarak pagar, kelangkaan BBM , harga BBM yang cenderung meningkat, adanya pelatihan dan pembinaan dari pemerintah dan, wilayah Propinsi Banten yang strategis. Sedangkan ancaman-ancaman yang dihadapi