12
dalam bentuk bahasa, baik lisan, maupun tertulis. 2
Keterampilan intelektual; Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3 Strategi kognitif;
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah memecahkan masalah. 4
Keterampilan motorik; Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5 Sikap,
Sikap merupakan kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku akibat pengalaman belajar yang dipengaruhi oleh motivasi dan hasil belajar
bergantung pada apa yang dipelajari.
2.1.3 Aktivitas Belajar Siswa
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar Sudjana 2010: 61.
Beberapa aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar, antara lain: 1 turut serta
13
dalam melaksanakan tugas belajarnya; 2 terlibat dalam pemecahan masalah; 3 bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya; 4 berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; 5 melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk
guru; 6 menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya; 7 melaitih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; 8 kesempatan
menggunakan atau menerapkan apa yang teah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Sedangkan menurut Dierich seperti yang
dikutip Hamalik 2009: 172-3 membagi kegiatan belajar dalam delapan kelompok antara lain:
1 Kegiatan-kegiatan visual;
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2 Kegiatan-kegiatan lisan;
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan
pendapat, wawacaran, diskusi, dan interupsi. 3
Kegiatan-kegiatan mendengarkan; Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis;
Menulis laporan, menulis cerita, memeriksa karangan, membuat
14
rangkuman, mengerjakan tes, mengisi dan angket. 5
Kegiatan-kegiatan menggambar; Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6 Kegiatan-kegiatan metrik;
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan. Melakukan
percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental;
Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor- faktor, melihat hubungan-hubungan dan membuat keputusan.
8 Kegiatan-kegiatan emosional;
Minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain. Slameto 2010: 36 menyatakan bahwa penerimaan belajar jika dengan
aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Bila
siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka ia memiliki ilmupengetahuan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman siswa berperan penting dalam
pembelajaran dan untuk mendukung terbentuknya pengalaman siswa, maka diperlukan kondisi belajar yang mampu membentuk pengalaman siswa. Menurut
Asma 2006: 36 menyatakan bahwa salah satu cara yang dapat menciptakan kondisi bejar yang berdasar pada pengalaman siswa, yaitu dengan diskusi.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas
15
belajar tersusun dari beberapa kegiatan yang mendukung dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan dapat
mempengaruhi penerimaan belajar.
2.1.4 Kinerja Guru