Unsur Cooperative Learning Komparasi Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar Non

31 Salah satu ciri pembelajaran yang banyak dianut dalam pembaharuan pembelajaran dewasa ini adalah pembelajaran yang menyenangkan, begitu juga untuk model pembelajaran kooperatif menganut prinsip pembelajaran menyenangkan. Pembelajaran harus berjalan dalam suasana menyenangkan, tidak ada lagi suasana menakutkan dan tertekan. Suasana yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap ramah dengan tutur bahasa yang menyayangi siswa-siswanya. Kesimpulan dari penjelasan mengenai lima prinsip model cooperative learning yaitu bahwa model cooperative learning merupakan model pembelajaran yang mengaktifkan guru dan siswa dalam proses pembentukan pengalaman belajar siswa, dimana guru perlu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, memotivasi siswa dan mengondisikan siswa untuk belajar aktif dalam proses perolehan pengetahuan siswa. Kondisi tersebut dapat dalam bentuk pembelajaran berkelompok.

2.1.7.4 Unsur Cooperative Learning

Pada pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa unsur-unsur yang saling terkait satu sama lainnya. Roger dan David Johnson Lie 2004: 31 mengemukakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut antara lain: 1 Saling ketergantungan positif, kegagalan dan keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok oleh karena itu 32 sesama anggota kelompok harus merasa terikat dan saling tergantung positif. 2 Tanggung jawab perseorangan, setiap anggota kelompok bertanggung jawab menguasai materi pelajaran, karena keberhasilan belajar kelompok ditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara perseorangan. 3 Tatap muka, interaksi yang terjadi melalui diskusi akan memberikan keuntungan bagi semua anggota kelompok karena memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota kelompok. 4 Komunikasi antar anggota, kerena dalam setiap tata muka terjadi diskusi, maka keterampilan berkomunikasi antar anggota kelompok sangatlah penting. 5 Evaluasi proses kelompok, keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses kerja kelompok. Berdasarkan penejelasan mengenai unsur model cooperative learning, dapat disimpulkan bahwa dalam model cooperative learning terdapat lima unsur pembentuk model cooperative learning, dimana kelima unsure tersebut merupakan keterampilan sosial yang mampu mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk berpikir kritis. 33

2.1.7.5 Komparasi Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar Non

Inovatif Menurut Asma 2006: 22, terdapat komparasi atau perbandingan antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar secara non inovatif. Komparasi kedua kelompok tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 2.2. Komparasi Kelompok Belajar Kooperatif dan Non Inovatif Kelompok belajar secara kooperatif Kelompok belajar non inovatif a Kepemimpinan bersama b Saling ketergantungan yang postif c Keanggotaan yang heterogen d Mempelajari ketermapilan- keterampilan kooperatif e Tanggung jawab terhadap hasil belajar seluruh anggota kelompok f Menekankan pada tugas dan hubungan kooperatif g Ditunjang oleh guru h Satu hasil kelompok i Evaluasi kelompok a Satu pemimpin b Tidak saling tergantung c Keanggotaan yang homogen d Asumsi adanya keterampilan sosial e Tanggung jawab terhadap hasil belajar sendiri f Hanya menekankan pada tugas g Diarahkan oleh guru h Beberapa hasil individual i Evaluasi individual

2.1.7.6 Konsep Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

The Effectiveness Of Using Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Techniques in Teaching Reading

1 16 116

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI 7 METRO BARAT

0 5 79

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CINYAWANG 03 KABUPATEN CILACAP

1 30 285

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152