15
belajar tersusun dari beberapa kegiatan yang mendukung dalam proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan dapat
mempengaruhi penerimaan belajar.
2.1.4 Kinerja Guru
Kata kinerja adalah terjemahan dari kata performance yang didefinisikan sebagai prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau
pekerjaannya selama periode tertentu sesuai standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut, Ismail 2009. Menurut Sanjaya dalam Ismail
2009, kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru
harus mampu mendesain pembelajaran sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar. Dalam
kaitannya dengan model cooperative learning Isjoni 2010: 61 menyatakan bahwa dalam pelaksanaan model cooperative learning dibutuhkan kemauan dan
kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan kelas. Dengan menggunakan model ini guru bukannya menjadi pasif, namun harus menjadi lebih
aktif terutama saat menyusun rencana pembelajaran secara matang, pengaturan kelas saat pelaksanaan, dan membuat tugas untuk dikerjakan siswa bersama
dengan kelompoknya Ismail 2009 menyatakan bahwa tugas guru dalam pembelajaran
menuntut penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan penguasaan tentang
16
bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi pilihan. Penguasaan bahan ajar merupakan syarat essensial bagi guru. Hal penting dalam pembelajaran setelah
guru menguasai menguasai bahan ajar adalah peran guru dalam mengelola pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran menjadi hal penting karena berkaitan
langsung dengan aktivitas belajar siswa. Dengan demikian, untuk mendapatkan proses dan hasil belajar siswa yang berkualitas tentu memerlukan kinerja guru
yang maksimal Ismail 2009. Kinerja guru berkaitan dengan kompetensi guru. Kinerja dan kompetensi
guru memikul tanggung jawab utama dalam perubahan perilaku peserta didik dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak
terampil menjadi terampil, dengan model pembelajaran bukan lagi mempersiapkan peerta didik yang pasif, melainkan peserta didik yang
berpengetahuan, mampu bersosialisasi dengan baik, mampu menyesuaikan diri dengan informasi baru melalui bertanya, berfikir, menggali, mencipta, dan
mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah dalam kehidupannya.
Mulyasa dalam Ismail 2009 menyatakan bahwa kompetensi guru merupakan gambaran kualiatif tentang hakekat guru yang penuh. Undang-undang
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 8, menyatakan bahwa pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10 dijelaskan bahwa kompetensi
17
pendidikan yang dimaksud yaitu meliputi kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Menurut Rifa’I dan Anni 2009: 7-10, keempat kompetensi tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1 Kompetensi Paedagogik;
Kompetensi paedagoik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi paedagogik tersebut antara lain: menguasai karakteristik peserta didik; menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran;
menguasai kurikulum yang terkait, terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik, memanfaatkan tekhnologi komunikasi
dan informasi untuk pembelajaran, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik, berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
peserta didik, terampil melakukan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. 2
Kompetensi Kepribadian; Kompetensi kepribaian merupakan kemampuan yang berkaitan dalam
performansi pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan
berakhlak mulia.
18
3 Kompetensi Profesional;
Kompetensi professional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional. Kompetensi profesional tersebut
selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai berikut: menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu; menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaranbidang pengembangan yang diampu;
mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif; mengembangan keprofesioanalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan mengembangkan diri.
4 Kompetensi sosial;
Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tuawali, peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial tersebut, antara lain: bersikap inklusif, bertindak
obektif, serta tidak diskriminatif; berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun; beradaptasi di tempat bertugas; berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
19
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja guru merupakan suatu prestasi guru yang berkaitan dengan seluruh proses pembelajaran dan kompetensi guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.1.5 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar