49
nilai-nilai pendidikan karakter. Guru membagikan gambar keindahan yang berbeda dengan pertemuan sebelumnya. 2 elaborasi, seperti halnya dipertemuan
sebelumnya, Siswa diminta berkelompok, yang terdiri atas 5-6 siswa setiap kelompoknya. Tiap kelompok diberi media komik strip bermuatan nilai-nilia
pendidikan karakter. Siswa diajak mengenali dan mengamati komik strip yang telah diberikan oleh guru. Siswa menganalisis cara bercerita menggunakan komik
strip yang telah dijelaskan oleh guru. Secara individu siswa menyusun cerita dari komik strip dengan bimbingan guru. Siswa berlatih bercerita sampai menguasai
kecakapan dengan baik dalam satu kelompok secara beergantian. 3 konfirmasi, siswa praktik bercerita di depan kelas dengan memperhatikan lafal, intonasi,
ekspresi, urutan cerita, dan kelancaran. Guru memberikan penilaian pada siswa yang praktik di depan kelas.
Pada tahap penutup, guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran pada hari itu. Guru bersama siswa melakukan kegiatan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran bercerita
menggunakan media komik strip bermuatan pendidikan karakter. Guru memberikan penguatan kepada siswa yang mendapatkan nilai kurang agar terus
berlatih untuk meningkatkan keterampilan bercerita.
3.1.2.3 Observasi
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan siklus II ini lebih berfokus pada
perilaku siswa yang memberikan respon kurang baik pada pembelajaran siklus I.
50
Peneliti mengamati apakah siswa tersebut mengalami perubahan perilaku menjadi baik atau tetap seperti pada siklus I. Siswa yang memperlihatkan sikap baik diberi
motivasi dan penguatan untuk mempertahankan sikap baik tersebut, sedangkan siswa yang bersikap kurang baik diberi pengertian dan dorongan agar mengikuti
pelajaran dengan baik. Observasi dilaksanakan peneliti dengan menggunakan instrumen yang
telah disiapkan berupa lembar observasi, catatan harian, wawancara, dan dokumentasi foto. Pelaksanaannya melibatkan siswa, guru kelas yang
bersangkutan. Data hasil observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkah laku siswa selama pembelajaran bercerita
menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter pada siklus II. Berdasarkan data tersebut, peneliti dapat melakukan refleksi akhir untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter.
3.1.2.4 Refleksi
Refleksi pada siklus II merupakan koreksi dan perenungan akhir dalam penelitian ini. Peneliti melakukan refleksi terhadap perubahan-perubahan perilaku
dan peningkatan keterampilan bercerita pada setiap siswa dengan cara menganalisis hasil observasi terhadap siswa selama proses pembelajaran siklus II
berlangsung. Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keberhasilan
pelaksanaan perbaikan dan keefektifan penggunaan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter dalam peningkatan keterampilan bercerita siklus II.
51
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes keterampilan bercerita dan hasil nontes yang dilakukan pada siklus II. Hasil nontes juga dianalisis untuk
mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus II.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu keterampilan bercerita pada siswa kelas II MI Rifaiyah Limpung Batang. Adapun sumber datanya yaitu kelas II MI Rifaiyah
Limpung Batang dengan jumlah siswa 17 siswa. Dipilihnya kelas II MI Rifaiyah Limpung Batang didasarkan pada pertimbangan hasil wawancara dengan Guru
kelas di sekolah tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa kelas II MI Rifaiyah Limpung Batang mempunyai masalah
hasil belajar yang rendah akibat kejenuhan siswa mengikuti pelajaran. Alasan lain dipilihnya kelas II karena 1 kecenderungan siswa yang kurang aktif dan
cenderung pasif dalam pembelajaran bercerita, 2 siswa kurang mendapat kesempatan bercerita, 3 kurangnya kosakata pada siswa, 4 siswa takut dan
malu ketika bercerita di depan kelas. Cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan proses pembelajaran bercerita menggunakan media
komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter. Berdasarkan konsep tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas
untuk memperoleh cara pembelajaran dengan media dan teknik yang tepat, yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bercerita.