Instrumen Tes Instrumen Penelitian

55

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Dalam penelitian ini menggunakan dua bentuk instrumen untuk mengumpulkan data. Bentuk instrument tersebut adalah instrumen tes dan instrument nontes.

3.5.1 Instrumen Tes

Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bercerita di depan kelas. Tes ini digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam bercerita. Nilai akhir bercerita berdasarkan jumlah bercerita menggunakan media komik strip bermuatan nilai-nilai pendidikan karakter ini adalah kesesuaian pelafalan, intonasi, ekspresi, urutan cerita, dan kelancaran. Tabel 2. Aspek Penilaian Kemampuan Bercerita menggunakan Media Komik Strip Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Aspek penilaian Kategori skor Pelafalan Sudah tepat dan jelas mengucapkan kata-kata 5 Sudah tepat mengucapkan namun kurang jelas 3 Sering salah mengucapkan kata-kata 2 Selalu salah mengucapkan kata-kata Intonasi Intonasi bercerita variatif dan sangat tepat 5 Intonasi bercerita variatif dan tepat 3 Intonasi bercerita variatif tapi kurang tepat 2 Intonasi bercerita monoton Bercerita dengan ekspresi sangat sesuai 5 56 Ekspresi Bercerita dengan ekspresi sesuai 3 Bercerita dengan ekspresi kurang sesuai 2 Bercerita dengan ekspresi tidak sesuai Urutan cerita Bercerita sangat runtut 5 Bercerita dengan runtut 3 Bercerita agak runtut 2 Bercerita tidak runtut Kelancaran Bercerita sangat lancar 5 Bercerita dengan lancar 3 Bercerita cukup lancar 2 Bercerita tidak lancar Tabel 2 menunjukkan bahwa kriteria penilaian tes bercerita digolongkan ke dalam 5 aspek penilaian, yaitu keterkaitan pelafalan, intonasi, ekspresi, urutan cerita, dan kelancaran. Masing-masing aspek dinilai berdasarkan kriteria penilaian dengan kategori sangat baik dengan skor 5, baik dengan skor 3, cukup baik dengan skor 2, kurang dengan skor 0. Perolehan Skor Nilai akhir = ------------------------ X 100 = . . . Skor Maksimum 100 Pedoman penilaian tersebut menjadi dasar penilaian bagi tes kemampuan bercerita yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II. Tes kemampuan bercerita dianggap berhasil jika rata-rata skor adalah sama dengan 65 yaitu kategori baik. 57 Tabel 3. Pedoman Penilaian Kategori Rentang Nilai 1. 2. 3. 4. Sangat baik Baik Cukup Kurang 85-100 70-84 60-69 ≤50 Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui hasil tes bercerita. Kemampuan bercerita siswa dapat dikategorikan berhasil sangat baik, berhasil dengan baik, berhasil dengan cukup, dan kurang. Siswa dengan kategori berhasil sangat baik adalah siswa yang memperoleh nilai 85 sampai 100, siswa yang berhasil dengan baik memperoleh nilai 70 sampai 85, siswa yang berhasil dengan cukup baik memperoleh nilai 60 sampai 69, dan siswa yang kurang berhasil memperoleh nilai 50 sampai 59.

3.5.2 Instrumen Nontes