Larva kemudian dimasukan kedalam waring tetapi sebelumnya disaring terlebih dahulu menggunakan ayakan kecil dengan ukuran 0.2 milimeter. Larva
dihitung dengan mengambil sampel satu sendok makan. Kisaran perhitungan satu sendok makan adalah 500 – 600 ekor larva. Jumlah larva yang dapat dipanen
mencapai 50 sendok atau rata – rata 25.000 ekor. Tetapi lazimnya, petani akan
langsung menimbang larva atau benih tersebut menggunakan gelas takar satuan: liter. Peralatan yang digunakan untuk panen ikan disajikan pada Gambar 5.
±
Gambar 5a. Hapa Gambar 5b. Ayakan Kecil
5.3.6 Pemasaran
Pemasaran merupakan aspek yang cukup penting dalam keberhasilan suatu usaha budidaya perikanan, karena produk yang berkualitas tanpa ada pasar yang
memadai, maka itu sia-sia saja. Pemasaran ini tentunya harus mempertimbangkan faktor jarak, biaya, dan ada tidaknya pembeli. Berdasarkan hasil wawancara
kepada responden di daerah penelitian, hampir sebagian besar 90 pembudidaya ikan menjual benih ikan yang dihasilkan kepada pengumpul,
walaupun ada juga beberapa pembudidaya yang langsung menjual hasil panennya tersebut ke petani pembesaran ataupun pasar Pasar Ikan Cibaraja. Para
pengumpul membeli benih ikan ini dengan cara datang ke rumah pembudidaya setelah larva dipanen, atau juga langsung melakukan pemanenan sendiri setelah
mendapat persetujuan dari petani ikan. Benih ikan yang akan diangkut disimpan
dalam plastik, biasanya satu plastik memuat satu liter hingga lima liter tergantung jarak yang akan ditempuh. Biaya pengangkutan dan alat pengangkutan
sepenuhnya ditanggung oleh pihak pengumpul. Pembudidaya ikan di daerah penelitian pada umumnya tidak mengalami
kesulitan dalam pemasaran benih ikan yang dihasilkan. Karena pembudidaya sudah bekerjasama dengan pengumpul untuk membeli hasil panennya, yang mana
pengumpul akan datang setiap dua minggu sekali untuk membeli benih. Alasan pembudidaya ikan tidak banyak menjual hasil penennya ke pasar adalah
pertimbangan waktu dan biaya angkut yang dikeluarkan. Harga rata-rata yang ditawarkan oleh pengumpul adalah Rp 60.000,- untuk setiap liternya. Harga benih
ikan nila di pasaran berkisar antara Rp 65.000 – 80.000,- untuk setiap liternya. Benih ikan yang dibeli oleh pengumpul ini kemudian akan dipasarkan
secara rutin ke daerah Cirata, Saguling dan Jatiluhur. Daerah-daerah tersebut merupakan sentra ataupun tempat khusus dalam pembesaran ikan nila. Benih ikan
nila GIFT ini dikirim pula ke daerah Jakarta dan Banten. Pengiriman ke daerah tersebut biasanya terjadi pada petani tertentu yang sudah mempunyai langganan.
Jalur pemasaran benih ikan nila GIFT di Kecamatan Cisaat dapat dilihat pada Gambar 6.
Pedagang Pengumpul
Sentra Pembesaran Cirata Saguling Jatiluhur
Petani Ikan Pembesaran
Pasar Eceran Benih Ikan Pasar Ikan Cibaraja
Pasar Eceran Jakarta Banten
Petani Ikan
Gambar 6. Jalur Pemasaran Benih Ikan Nila GIFT di Kecamatan Cisaat
BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Pengujian Model
Ada beberapa asumsi utama yang harus dipenuhi secara ekonometrika dalam menggunakan metode Ordinary Least Square OLS, karena bila ada
pelanggaran terhadap asumsi OLS, maka diperlukan tindakan perbaikan pada model. Asumsi OLS yaitu normalitas, multikolinearitas dan otokorelasi.
1. Normalitas
Uji kenormalan pada model dapat dilihat dari gambar pada Normal Probabaility Plot of Residuals
atau gambar plot kenormalan Gambar 7.
0.4 0.3
0.2 0.1
0.0 -0.1
-0.2 -0.3
-0.4 -0.5
99 95
90 80
70 60
50 40
30 20
10 5
1
Residual P
e rc
e n
t
Gambar 7. Plot Kenormalan pada Usaha Pembenihan Ikan Nila GIFT Residual dapat dikatakan berasal dari sebaran normal apabila titik dalam