Pendidikan non formal untuk memperoleh pengetahuan budidaya ikan nila yang dilakukan oleh para pembudidaya adalah dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan yang diadakan oleh instansi terkait seperti BPBAT, Dinas Perikanan Daerah, dan Perguruan Tinggi. Melalui hasil wawancara dengan para
pembudidaya, dapat diketahui bahwa sebagian besar pembudidaya sering mengikuti pelatihan mengenai budidaya ikan nila yaitu sebanyak 35 orang
87,5. Sedangkan yang lainnya belum pernah mengikuti pelatihan atau sebanyak 5 orang 12,5. Sebagian besar pembudidaya mengetahui cara
membudidayakan ikan nila dengan cara belajar dari pembudidaya ikan yang sebelumnya dan juga mengikuti berbagai pelatihan. Pelatihan yang pernah
dilakukan diantaranya yaitu mengenai teknik budidaya, penanganan hama, penanganan penyakit, pemilihan jenis induk dan lain-lain. Informasi pelatihan ini
biasanya berasal dari Dinas Perikanan, keikutsertaan pembudidaya dalam pelatihan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Sebaran Keikutsertaan Responden dalam Pelatihan Tentang Budidaya Ikan Nila Tahun 2007
Pelatihan Jumlah Responden
Orang Persentase
Tidak Mengikuti 5
12,5 Mengikuti 35
87,5 Total 40
100
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2007.
5.2.3 Pengalaman Usaha
Pengalaman merupakan suatu proses belajar yang dialami seseorang di masa sebelumnya. Pada umumnya semakin lama pengalaman yang dimiliki
pembudidaya, maka kemampuan mengelola dan membudidayakan ikan ini akan semakin baik. Pengalaman usaha pembudidaya ikan nila di kecamatan Cisaat
berkisar antara 3 tahun hingga 45 tahun, dengan rata-rata pengalaman usaha 23,9 tahun. Jika dilihat dari rata-rata pengalaman usaha tersebut, diketahui bahwa
responden telah mempunyai pengalaman yang cukup dalam membudidayakan ikan. Pengalaman usaha responden dapat dilihat pada Tabel 9. Responden yang
memiliki pengalaman usaha di bawah rata-rata sebanyak 22 orang 55, lebih besar proporsinya dibandingkan dengan pengalaman di atas rata-rata sebanyak 18
orang 45. Tabel 9. Sebaran Jumlah Responden Menurut Pengalaman Tahun 2007
Pengalaman Responden tahun
Jumlah Responden Orang
Persentase
Di Bawah Rata-rata ≤ 23,9 tahun
22 55
Di Atas Rata-rata ≥ 23,9 tahun
18 45
Total 40 100
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2007.
Pengalaman responden yang cukup lama belum tentu membuat pembudidaya tersebut mempunyai pengetahuan tentang budidaya ikan yang baik,
tanpa adanya pihak-pihak yang membantu seperti peran penyuluh perikanan. Peran penyuluh ini sedikit banyak membantu pembudidaya ikan baik dalam
proses budidaya maupun penanganan penyakit. Responden di Kecamatan Cisaat sebagian besar dari mereka telah bertemu dengan penyuluh minimal dua kali.
Pada Tabel 10 dapat diketahui bahwa 36 orang responden 90 pernah bertemu dengan penyuluh sedikitnya dua kali, kemudian 4 orang responden 10 belum
pernah bertemu dengan penyuluh. Tabel 10. Sebaran Pertemuan Responden dengan Penyuluh Tahun 2007
Bertemu Penyuluh Jumlah Responden
Orang Persentase
Pernah 36 90
Tidak Pernah 4
10 Total 40
100
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2007.
5.2.4 Jumlah Anggota Keluarga
Responden di Kecamatan Cisaat rata-rata memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 4 orang, yang bervariasi mulai dari 1 orang hingga 8 orang. Pada Tabel
11 dapat diketahui bahwa 28 responden 70 mempunyai anggota keluarga yang jumlahnya berada di bawah rata-rata, dan 12 responden 30 berada di atas rata-
rata. Dalam budidaya ikan nila ini, anggota keluarga responden tidak mempunyai peranan dalam membantu usaha tersebut. Hal ini dikarenakan anggota keluarga
responden memiliki aktivitas di luar seperti sekolah. Tabel 11. Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden Tahun 2007
Anggota Rumah Tangga Responden orang
Jumlah Responden Orang
Persentase
Di Bawah Rata-Rata ≤ 4
28 70
Di Atas Rata-rata ≥ 4
12 30
Total 40 100
Sumber: Data Primer Diolah, Tahun 2007.
5.2.5 Luas Kolam Budidaya