Pemberian Pakan Pemeliharaan Pemanenan

Pada hari ke tiga dilakukan pengapuran dengan dosis 40 kilogram1000 meter persegi hingga 75 kilogram1000 meter persegi. Kemudian kolam diisi air, tetapi tinggi air jangan terlalu dalam seperti pada kegiatan pembesaran ikan. Pada kegiatan pembenihan, pengisian air cukup dengan ketinggian 60 centimeter. Selama 2 – 3 hari kolam didiamkan sebelum digunakan untuk mencegah kondisi basa pada perairan akibat pengapuran yang berbahaya untuk induk. Sumber air yang biasa digunakan berasal dari berbagai sumber mata air di sekitar daerah Sukabumi yaitu sungai Cisarua situgunung, Kaki Gunung Gede, Ciheulang, dan Cileungis.

5.3.2 Penebaran Induk

Penebaran induk dilakukan setelah pengolahan lahan telah diselesaikan. Jenis induk yang banyak digunakan adalah GIFT, karena jenis ini masih menjadi unggulan petani di Sukabumi. Jumlah induk yang ditebar harus disesuaikan dengan luasan kolam, karena hal ini akan berpengaruh pada kelangsungan proses produksi. Proporsi antara induk jantan dan betina pun harus diperhatikan, karena proporsi betina selalu akan lebih besar dari jumlah jantannya. Induk jantan dan betina di Kecamatan Cisaat rata-rata satu berbanding empat dalam satu kolam. Rata-rata padat penebaran induk di Kecamatan Cisaat adalah 193,48 kilogram per unit kolam. Satu kilogram induk ikan nila biasanya berisi tiga ekor dengan harga rata-rata sebesar Rp 6.000,00 per kilogram. Induk ikan ini bisa diperoleh dari koperasi perikanan dan BPBAT Sukabumi.

5.3.3 Pemberian Pakan

Pakan utama yang diberikan pada induk nila GIFT adalah pakan dedak, yang dicampur dengan pakan tambahan berupa pitik kotoran anak ayam. Pakan dedak dan pitik diberikan sebagai substitusi dari pakan pelet. Pemberian pakan ini adalah dengan mencampurkan dedak dan pitik dalam ember. Jenis dedak dan pitik yang digunakan dalam budidaya disajikan dalam Gambar 3. Gambar 3a. Jenis PakanDedak Gambar 3b. Jenis Pakan Pitik Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari sekitar pukul 07.00 dan 16.00 WIB dan diberikan dengan cara disebar secara merata pada sekeliling kolam pemeliharaan Gambar 4. Berat pakan dedak yang diberikan dalam sehari rata-rata sekitar 7 kilogram per rata-rata unit kolam, dan pakan pitik ayam sekitar 6 kilogram per rata-rata unit kolam. Gambar 4. Pemberian Pakan

5.3.4 Pemeliharaan

Pemeliharaan dalam usaha pembenihan ikan nila hanya berupa pemeliharaan kolam saja. Pemeliharaan kolam meliputi pengecekan saluran air, pemeliharaan pematang, dan pencabutan rerumputan di sekitar kolam. Pembudidaya melakukan pemeliharaan kolam dengan rata-rata waktu pemeliharaan berkisar antara 0,25 sampai 2 jam. Pemeliharaan kolam biasanya tidak dilakukan tiap hari, tetapi dilakukan jika keadaan kolam sudah kotor. Pemeliharaan terhadap induk ikan nila sendiri tidak perlu dilakukan karena nila jarang terkena hama dan penyakit. Kegiatan pencegahan hama dan penyakit merupakan kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengolahan kolam yang meliputi pembalikan tanah dasar, perbaikan pematang, pembersihan rumput dan lumut yang menempel pada pematang, serta pengeringan.

5.3.5 Pemanenan

Pemanenan larva atau benih dilakukan 2 minggu setelah penebaran induk. Cara panen yang dilakukan oleh petani disebut panen total, karena benih tersebut dipanen secara keseluruhan. Ukuran benih yang dipanen itu berkisar antara 0,6 sampai 1 centimeter. Pemanenan larva dilakukan pada pagi hari dari mulai pukul 07.00 sampai 11.00 WIB, tetapi lebih baik dilakukan pagi hari. Peralatan yang digunakan adalah hapa dan waring berukuran 1 x 1 meter, ember, serta ayakan kecil. Proses pemanenan dimulai dengan cara menyerokmenyeser setiap satu meter pada sisi kolam menggunakan hapa. Larva yang terseser dimasukan kedalam ember yang telah berisi air. Pemanenan ini harus dilakukan dengan hati- hati agar larva tidak shock sehingga menyebabkan kematian, yang berakibat pada berkurangnya jumlah hasil panen pembudidaya. Larva kemudian dimasukan kedalam waring tetapi sebelumnya disaring terlebih dahulu menggunakan ayakan kecil dengan ukuran 0.2 milimeter. Larva dihitung dengan mengambil sampel satu sendok makan. Kisaran perhitungan satu sendok makan adalah 500 – 600 ekor larva. Jumlah larva yang dapat dipanen mencapai 50 sendok atau rata – rata 25.000 ekor. Tetapi lazimnya, petani akan langsung menimbang larva atau benih tersebut menggunakan gelas takar satuan: liter. Peralatan yang digunakan untuk panen ikan disajikan pada Gambar 5. ± Gambar 5a. Hapa Gambar 5b. Ayakan Kecil

5.3.6 Pemasaran