variabel independen dalam pendugaan Cobb-Douglas. Alasannya adalah variabel ini erat hubungannya dengan variabel independen lain, karena
variabel manajemen erat hubungannya dengan proses pengambilan keputusan dalam mengalokasikan variabel masukan-keluaran, maka variabel ini dalam
fungsi pendugaan akan menghasilkan dugaan yang bias. 4.
Multikolinearitas Multikolinearitas adalah apabila dua atau lebih variabel penjelas dalam fungsi
pendugaan mempunyai korelasi yang tinggi. 5.
Data Data tidak boleh ada yang bernilai nol karena logaritma dari bilangan yang
bernilai nol atau negatif adalah tidak terhingga.
3.1.3 Skala Usaha Return to Scale
Skala usaha perlu diketahui untuk mengetahui apakah kegiatan dari suatu usaha yang diteliti berada dalam kondisi kenaikan hasil yang semakin berkurang
decreasing return to scale, kondisi kenaikan hasil yang tetap constant return to scale
, atau kondisi kenaikan hasil yang semakin bertambah increasing return to scale
. Skala usaha dapat ditunjukkan dengan menggunakan penjumlahan koefisien regresi dari suatu fungsi produksi. Pada fungsi produksi Cobb-Douglas,
terdapat tiga bentuk skala usaha dalam proses produksi, yaitu: 1.
Decreasing Return to Scale, bila jumlah koefisien regresi lebih kecil dari satu atau b
1
+ b
2
+ ...+ b
n
1, artinya bahwa penambahan faktor produksi melebihi proporsi penambahan produksi.
2. Constant Return to Scale, bila jumlah koefisien regresi sama dengan satu atau
b
1
+ b
2
+ ... + b
n
= 1, artinya bahwa proporsi penambahan faktor produksi akan proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh.
3. Increasing Return to Scale, bila jumlah koefisien regresi lebih besar dari satu
atau b
1
+ b
2
+ ... + b
n
1, artinya bahwa proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar.
3.1.4 Efisiensi Ekonomi Optimalisasi
Prinsip efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi adalah bagaimana menggunakan faktor produksi seefisien mungkin. Menurut Soekartawi 1994,
efisiensi adalah suatu ukuran jumlah relatif dari berbagai input yang digunakan untuk menghasilkan output tertentu. Dalam terminologi ilmu ekonomi pengertian
efisien ini dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: 1.
Efisiensi teknis, suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis jika faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang
maksimum. 2.
Efisiensi alokatif efisiensi harga, jika nilai dari produk marjinal sama dengan harga faktor produksi yang bersangkutan.
3. Efisiensi Ekonomi, jika usaha tersebut mencapai efisiensi teknis dan sekaligus
juga mencapai efisiensi harga. Menurut Teken dan Asnawi 1985 dalam Lindawati 2005 usahatani
dikatakan efisien jika memenuhi dua syarat yaitu syarat keharusan dan syarat kecukupan. Syarat keharusan bagi penentuan tingkat efisiensi dan tingkat
produksi optimum adalah hubungan fisik antara faktor-faktor produksi harus diketahui. Dimana dalam analisis fungsi produksi syarat keharusan untuk
tercapainya keuntungan maksimum dipenuhi apabila produksi yang terjadi berada pada daerah II dalam kurva produksi yaitu pada saat elastisitas produksinya
bernilai nol dan satu 0 Ep 1. Sehingga pada saat keuntungan maksimum telah tercapai, berarti faktor-faktor produksi telah digunakan secara efisien.
Syarat kecukupan yang disebut sebagai indikator pilihan, menunjukkan pencapaian tujuan individu atau sosial. Syarat kecukupan untuk mencapai
efisiensi tingkat tertinggi atau tingkat produksi optimal adalah nilai produk marjinal NPM sama dengan biaya korbanan marjinal BKM. Untuk mencapai
tingkat produksi yang optimum dimana tercapai efisiensi ekonomis, maka perlu memasukkan variabel harga yaitu harga faktor produksi dan harga produksi.
Bila jumlah produk yang dihasilkan disimbolkan Y, sedangkan Py dalah harga satuan dari produk tersebut dan xi adalah jumlah faktor produksi yang
digunakan dengan harga per satuan adalah Pxi, maka keuntungan adalah selisih nilai produksi yang dihasilkan dengan nilai faktor produksi yang digunakan.
π = TVP - TC π = TVP -TVC - TFC
π = P. Y- ∑ r
i
.X
i
- TFC dimana:
π = Keuntungan
TVP = Total Value Product
Total penerimaan produk TVC =
Total Variable Cost Biaya variabel total
Y = Output
P = Harga output
X
i
= Input ke –i
r
i
= Harga input ke-i TFC = Total Fixed Cost Biaya tetap total
Keuntungan maksimum dicapai pada saat turunan pertama dari fungsi keuntungan bernilai nol, atau dirumuskan sebagai berikut:
∂π ∂Xi = Py. ∂y ∂X
i
– Px
i
= Py.
∂y ∂X
i
= Px
i
Py PMx
i
= Px
i
NPMx
i
= Px
i
Dimana: Py = Harga produk
Px
i
= Harga faktor produksi ke –i = Biaya Korbanan Marjinal faktor produksi ke i BKMx
i
PMx
i
= Produk Marjinal untuk setiap faktor produksi ke-i NPMx
i
= Nilai Produk Marjinal untuk setiap faktor produksi ke-i Apabila faktor produksi tidak dipengaruhi oleh jumlah pembelian faktor
produksi, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut: NPM = BKM
NPMBKM = 1
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional