Fasilitas tempat sampah Tokoh Penggerak

daerah Pulo Geulis yang haru melewati jembatan untuk menjangkau daerah Pulo Geulis, berinisiatif untuk membuat sendiri gerobak sampah yang lebih proporsional dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Mekanisme dari iuran pengangkutan sampah, dikelola oleh masing-masing RT. Dari hasil kuesioner pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa presentase responden yang menyatakan setuju dengan adanya iuran pengelolaan sampah sebesar 100, karena iuran dalam pengelolaan sampah tidak ada nilai minimal atau kewajiban untuk membayar. Responden setuju akan adanya iuran pengelolaan sampah, karena nilai iuran sampah tidak ditetapkan pada nilai tertentu, tetapi responden boleh bayar seikhlasnya pada orang yang mengangkut sampah. Biasanya responden membayar iuran pada saat sampah diangkut, dengan kisaran iuran sebesar Rp. 1.000,00 – Rp. 5.000,00 per pengangkutan. Jadi, masyarakat pun tidak merasa terbebani dengan adanya iuran tersebut. Seperti yang dikatakan oleh responden seorang ibu dengan pekerjaan buruh cuci, menyatakan : ”Kalo masalah iuran, ibu juga ngerti dan ngga beban buat bayar iuran. Lagian kita bayar juga seikhlasnya. Sesuai kok sama tugas orang yang mengangkut sampah dari rumah ke rumah, jadi wajar kalo kita bayar dia” Gambar 9. Pernyataan Responden tentang Iuran

5.4.2 Fasilitas tempat sampah

Fasilitas tempat sampah adalah kelengkapan insfrastruktur pengelolaan sampah yang dilihat dari adanya tempat sampah, gerobak sampah, orang pengangkut sampah dan TPS. Sebelum adanya kegiatan ”Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan”, fasilitas tempat sampah di Kelurahan Babakan Pasar kurang lengkap. Fasilitas tempat sampah yang ada sebelum kegiatan ini, hasil dari inisiatif masyarakat Kelurahan Babakan Pasar dan hanya mengandalkan aparatur desa yang bergerak. Dengan adanya kegiatan ini, yang memfasilitasi mulai dari tempat sampah, pengangkutan sampah dengan diberikannya gerobak sampah, sampai pada Tempat Pembuangan Sementara TPS, membuat lingkungan dan kondisi masyarakat yang tadinya belum teratur dalam hal penanganan sampah, menjadi lebih teratur. Dari hasil wawancara didapat presentase terbesar responden yang menyatakan fasilitas tempat sampah di lingkungannya cukup lengkap sebesar 70. Gambar 10. Pernyataan Responden tentang Fasilitas Tempat Sampah

5.4.3 Tokoh Penggerak

Dalam penelitian ini, tokoh penggerak yaitu seorang yang mempunyai peran penting atau pengaruh dalam pencegahan dan mekanisme pengelolaan sampah. Tokoh sangat penting untuk membangun dan mangarahkan masyarakat ke arah lebih bagus. Dalam hal pengelolaan sampah, tokoh penggerak bisa untuk memberitahukan bahayanya jika kita membuang sampah ke sungai, dampak- dampak dari sampah yang dibuang ke sungai, menegur jika ada masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Di Kelurahan Babakan Pasar, tokoh yang berpengaruh yaitu Lurah Babakan Pasar yaitu Bapak Wawan Darwan, Bapak Kusmana seorang staf kelurahan bagian ketentraman dan ketertiban, Bapak Makmur seorang Sekretaris kelurahan, serta Bapak Afud seorang RT dan pengusaha budidaya Udang Lobster. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan pernyataan berpengaruh atau tidaknya tokoh penggerak dalam mekanisme pengelolaan sampah. Dari hasil wawancara, presentase terbesar responden yang menyatakan berpengaruh sebesar 65,00. Gambar 11. Pernyataan Responden tentang Tokoh Penggerak

5.5 Persepsi Responden tentang Kegiatan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Keberhasilan Kelompok Belajar Paket A (Studi Kasus di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

0 21 129

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Tingkat Partisipasi Masyarakat Bantaran Sungai Ciliwung pada Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

1 9 172

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Kajian beban pencemaran dan daya tampung pencemaran sungai Ciliwung di Segmen kota Bogor

0 11 126

Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

0 5 127

Tempat Perindukan Vektor Chikungunya (Aedes spp.) di Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 2 67

Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciliwung Hulu Segmen Kabupaten Bogor

1 5 47

Evaluasi Lanskap Permukiman Padat Kelurahan Babakan Pasar Sebagai Upaya Pendukung Revitalisasi Kawasan CBD (Central Business District) Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

1 4 84