5.5.4 Persepsi Responden tentang Pemantauan Kegiatan
Selain persepsi tentang tujuan, sosialisasi, kualitas, kuantitas dan lokasi, kegiatan ini mengukur persepsi tentang pemantauan dari kegiatan ini. Persepsi
tentang pemantauan, dideskripsikan melalui dua pernyataan. Persepsi responden berdasarkan pemantauan kegiatan dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Persepsi tentang Pemantauan
Kegiatan Tahun 2008
No Pernyataan
Persepsi Responden
Jumlah Jiwa
STS TS N S SS
1 Kegiatan ini dipantau dengan baik
6 22
6 6
40 2
Kegiatan ini menjadi lebih baik setelah ada pemantauan
8 24 5 2 1 40 Total
Jiwa 14 46 11 8 1 80
Persentase 17.50 57.50 13.75 10.00 1.25 100.00
Sumber : Data Primer Diolah, 2008
Tabel 14 menunjukkan bahwa presentase responden yang paling banyak pada persepsi tidak setuju sebesar 57,50. Hal ini dikarenakan pemantauan yang
menurut masyarakat kurang, bahkan masyarakat merasa tidak ada pemantauan. Pernyataan 1 dan 2, yang menyatakan pemantauan dilakukan dengan baik
dan kegiatan menjadi lebih baik setelah ada pemantauan mendapatkan persepsi negatif dengan jumlah responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak
setuju pada pernyataan 1 sebanyak 28 responden dan pada pernyataan 2 sebanyak 32 responden.
Pemantauan merupakan bagian yang sangat penting dalam menjalankan suatu kegiatan, karena dengan dilakukannya pemantauan maka akan ada evaluasi
dan perbaikan terhadap kegiatan karena dari pemantauan tersebut akan terlihat kekurangan dan hasil di lapangan seperti apa. Pemantauan dari kegiatan DLHK,
bisa disimpulkan belum optimal, karena masyarakat tidak tahu ada atau tidak pemantauan kegiatan ini. Dan belum ada perubahan dari kegiatan atau evaluasi
dari kegiatan, dan kemudian kegiatan ini bisa lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Menurut Bapak Kusmana yang menjabat sebagai Kepala Seksi Trantib Ketentraman dan Ketertiban mengatakan :
”Dari awal penempatan tempat sampah Pertengahan Bulan April di Kelurahan Babakan Pasar sampai dilakukan
wawancara ini Akhir Bulan Juni belum ada dari DLHK melakukan pemantauan. Tapi, kami dari Kelurahan minimal
dalam satu minggu, dua atau tiga kali mengusahakan berbaur dengan masyarakat agar tahu kondisi masyarakat, termasuk
melihat kondisi bantuan dari kegiatan DLHK.”
Begitu juga masyarakat yang menyatakan bahwa belum ada pemantauan yang dilakukan oleh DLHK, seperti pernyataan dari seorang Bapak yang bekerja
sebagai karyawan swasta : ”Pemantauan? Saya rasa belum ada pegawai dari Dinas yang
berseragam kelihatan memantau dan bertanya pada warga bagaimana keluhan atau saran untuk program bantuan ini. Paling
dari Kelurahan yang nanya, itu juga ngga khusus nanya program bantuan gimana, cuma selewat-selewat aja sambil ngobrol yang
lain.”
Kemudian seorang Ibu Rumah Tangga beranggapan : ”Ah, saya mah ngga aneh sama program yang ngga tuntas, yah
contohnya bantuan ini. Kadang saya pengen ketemu sama yang ngasih
bantuan supaya bisa ngobrol dan sharing, sebenarnya untuk kebaikan mereka juga, supaya mereka bisa evaluasi apa
saja yang perlu diperbaiki.” Dari penjelasan tentang persepsi terhadap tujuan kegiatan, sosialisasi
kegiatan, kualitas, kuantitas dan lokasi kegiatan serta pemantauan kegiatan. Dapat disimpulkan persepsi responden tentang kegiatan, yang dapat dilihat pada Gambar
12.
Gambar 12. Presentase Persepsi tentang Kegiatan
Secara umum, masyarakat bantaran sungai yang berada di Kelurahan Babakan Pasar mempunyai persepsi yang positif tentang kegiatan ”Pengadaan
Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” dengan presentase yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebesar 63,63. Tapi, dilihat dari
tujuan, sosialisasi, kualitas, kuantitas dan lokasi serta pemantauan kegiatan, masyarakat mempunyai persepsi yang negatif tentang sosialisasi dan pemantauan.
Sedangkan persepsi tentang tujuan dan kualitas, kuantitas, lokasi kegiatan mempunyai persepsi yang positif.
5.6 Hubungan Faktor Internal Responden dengan Persepsi Responden tentang Kegiatan