Menurut Djarwanto 1996 nilai α disebut taraf nyata atau tingkat
signifikansi. Nilai α biasanya ditetapkan sebesar 0,05 atau 0,01. Jika α = 0,05
artinya 5 dari 100 kesimpulan akan menolak H0 yang seharusnya diterima. Nilai α
= 0,01 artinya 1 dari 100 kesimpulan akan menolak H0 yang seharusnya diterima. Menurut Young 1982:317 diacu dalam Sulaiman 2003, ukuran korelasi
adalah sebagai berikut : • 0,70 – 1,00 baik plus atau minus menunjukan adanya derajat asosiasi
yang tinggi. • 0,40 - 0,70 baik plus atau minus menunjukkan adanya hubungan yang
substansial. • 0,20 - 0,40 baik plus atau minus menunjukkan adanya korelasi yang
rendah. • 0,20 baik plus atau minus berarti dapat diabaikan.
Untuk pembagian selang pada faktor internal umur, pendidikan, pendapatan, lama bermukim dan jarak rumah dari sungai dilakukan dengan
rumus : ………………….3
4.6 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran
Variabel yang diamati adalah faktor internal responden, faktor eksternal responden dan persepsi masyarakat bantaran sungai terhadap program Kegiatan
”Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan”. Berikut ini disajikan batasan dan metode pengukuran variabel-variabel tersebut :
1 Faktor internal responden adalah ciri-ciri dan hal-hal yang berkaitan dengan
diri responden yang meliputi ; a.
Umur adalah lama hidup usia responden yang dihitung sejak kelahirannya hinga saat penelitian ini dilakukan. Metode pengukuran
dilakukan dengan kategori umur, yaitu : 1 = 18 - 32 tahun ; 2 = 33 - 47 tahun ; 3 =
≥ 48 tahun. Umur maximum yang dimasukkan untuk
Max – Min
3
menghitung selang yaitu pada umur 63 tahun, dan umur minimum pada umur 18 tahun
b. Pendidikan formal adalah jumlah tahun responden mengikuti
pendidikan formal proses belajar mengajar di sekolah atau yang sederajatnya. Metode pengukuran dilakukan dengan kategori
pendidikan formal, yaitu : 1 = 3 - 7 tahun ; 2 = 8 - 12 tahun ; 3 = ≥ 13
tahun. Pendidikan maximum yang dimasukkan untuk menghitung selang yaitu 16 tahun, dan pendidikan minimum yaitu 2 tahun.
c. Pendapatan rumah tangga adalah jumlah kompensasi yang diterima
dalam jangka waktu tertentu dalam satu rumah tangga. Metode pengukuran dilakukan dengan kategori pendapatan rata-rata per bulan,
yaitu : 1 = Rp. 120.000 – Rp. 779.999 ; 2 = Rp. 780.000 – Rp. 1.439.999 ; 3 =
≥ Rp. 1.440.000. Pendapatan maximum yang dimasukkan untuk menghitung selang yaitu Rp. 3.600.000, dan
pendapatan minimum yaitu Rp. 120.000. d.
Lama bermukim adalah lamanya responden berdomisili di wilayah bantaran Sungai Ciliwung dalam satuan waktu, Kelurahan Babakan
Pasar . Metode pengukuran dilakukan dengan kategori lama bermukim, yaitu : 1 = 1 – 13 tahun ; 2 = 14 – 27 tahun ; 3 =
≥ 28 tahun. Lama bermukim maximum yang dimasukkan untuk menghitung
selang yaitu 43 tahun, dan lama bermukim minimum yaitu 1 tahun e.
Jarak Rumah dari sungai adalah jarak tempat tinggal responden, dihitung dari sungai dalam satuan meter. Metode pengukuran
dilakukan dengan kategori jarak rumah dari sungai, yaitu : 1 = 2 – 10 meter ; 2 = 11 – 19 meter ; 3 =
≥ 20 meter. Jarak rumah dari sungai maximum yang dimasukkan untuk menghitung selang yaitu 30
meter, dan jarak rumah dari sungai minimum yaitu 2 meter 2
Faktor eksternal adalah faktor-faktor diluar diri responden yang mempengaruhi persepsi meliputi ;
a. Iuran pengangkutan sampah adalah sejumlah uang yang diberikan
kepada pihak yang mengangkut sampah yang dinyatakan berapa
Rupiah per bulan. Metode pengukuran dilakukan dengan kategori iuran pengangkutan sampah, yaitu : 1 = Tidak setuju dan 2 = Setuju.
b. Fasilitas pengelolaan sampah adalah sarana yang dipakai untuk
mengelola sampah gerobak sampah, tempat sampah, papan himbauan agar tidak membuang sampah ke sungai. Metode pengukuran
dilakukan dengan kategori fasilitas pengangkutan sampah, yaitu : 1 = Tidak lengkap dan 2 = Lengkap.
c. Tokoh penggerak adalah tokoh masyarakat yang berpengaruh dan
berperan penting, yang menganjurkan agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Metode pengukuran dilakukan dengan
kategori tokoh penggerak, yaitu : 1 = Tidak berpengaruh dan 2 = Berpengaruh.
3 Persepsi adalah penilaian responden mengenai kegiatan “Pengadaan Sarana
dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK. Hal tersebut dilihat dari bagus tidaknya
tujuan program, perlunya sosialisasi atau tidak, sesuai tidaknya kualitas, kuantitas dan lokasi bantuan, perlunya pengawasan atau tidak. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan skala Likert , dengan rincian : a. Skor 5, jika responden menjawab sangat setuju;
b. Skor 4, jika responden menjawab setuju; c. Skor 3, jika responden menjawab netral;
d. Skor 2, jika responden menjawab tidak setuju; dan e. Skor 1, jika responden menjawab sangat tidak setuju.
Persepsi positif diukur dari penjumlahan antara pernyataan setuju dan sangat setuju, dan persepsi negatif diukur dari penjumlahan antara pernyataan tidak
setuju dan sangat tidak setuju. 4 Masyarakat bantaran sungai adalah masyarakat yang tinggal atau bermukim
dengan jarak rumah ≤ 100 meter dari sungai.
5 Kegiatan ”Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” adalah kegiatan bantuan dari Dinas Lingkungan hidup dan
Kebersihan DLHK Kota Bogor berupa tempat sampah, gerobak sampah dan
papan-papan himbauan agar tidak membuang sampah ke sungai yang ditempatkan di daerah bantaran sungai yang bertujuan meningkatkan
perbaikan kualitas lingkungan hidup terutama kualitas air sungai. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di sekitar bantaran sungai.
4. 7 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di daerah yang mendapatkan bantuan dari kegiatan DLHK, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota
Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2008 – Juli 2008.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN