Kemudian Hamner dan Organ 1978 dalam Indrawijaya 1983, menyatakan bahwa :
”Perception is the process by which people organize, interpret, experience, and process cues or material inputs received
from the external environtment”
Dengan kata lain persepsi adalah suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami dan mengolah
pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Bagaimana segala sesuatu tersebut mempengaruhi persepsi seseorang, nantinya akan mempengaruhi
pula perilaku yang akan dipilihnya. Persepsi adalah proses memberikan makna terhadap informasi yang
diperoleh indera kita atau dapat dikatakan sebagai apa yang dikerjakan otak dengan informasi yang diperolehnya Verderber 1981 diacu dalam Mugniesyah
2000. Menurut Applbaum dkk. 1973 dan Louisser dan Poulos 1997 diacu dalam Mugniesyah 2000 istilah persepsi mengacu pada interpretasi seseorang
terhadap kenyataan dan dalam proses persepsi, seorang individu menyeleksi, mengorganisasikan dan menginterpretasikan semua stimuli lingkungan melalui
simpul-simpul syaraf-syarafnya. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan persepsi masyarakat bantaran
sungai tentang program ”Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” yang berupa bantuan tempat sampah adalah penilaian
masyarakat bantaran Sungai Ciliwung yang berada di Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor terhadap program tersebut dari segi tujuan program, sosialisasi
program, pemantauan program serta kualitas dan kuantitas bantuan.
2.2.2 Persepsi terhadap Lingkungan
Persepsi terhadap lingkungan adalah bagaimana individu memandang dan memahami lingkungannya. Persepsi terhadap lingkungan mencakup karakteristik
yang spesifik, yaitu ; 1 pola persepsi memberikan banyak informasi secara langsung tanpa proses kerja oleh pusat syaraf 2 persepsi lebih banyak holistik
sehingga informasi lingkungan yang diterima bukan merupakan bagian yang terpisah-pisah melainkan satu kesatuan yang penting 3 organisasi dengan
aktifitas mengeksplorasi lingkungannya, menjumpai objek dengan berbagai cara Sarwono 1999 diacu dalam Yunanto 2004.
Tampang 1999 diacu dalam Yunanto 2004 menjelaskan persepsi setiap orang akan banyak ditentukan oleh dampak langsung dari lingkungannya terhadap
kegiatan-kegiatan dan sarana-sarana untuk hidup. Jadi, pesepsi individu terhadap lingkungannya merupakan faktor yang penting, karena ini adalah hal yang
berlanjut dalam menentukan tindakan individu Asyari 1984 diacu dalam Yunanto 2004.
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Zalkind dan Cotello 1963 diacu dalam Indrawijaya 1983 berpendapat emosi dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku seseorang. Combs 1976 diacu
dalam Indrawijaya 1983 menjelaskan bahwa proses persepsi perlu dibahas mulai dari tahap penerimaan rangsangan, yang ditentukan baik oleh faktor luar maupun
oleh faktor di dalam manusianya sendiri. Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan atas lima hal, yaitu :
a. Faktor lingkungan, yang secara sempit hanya menyangkut warna, bunyi, sinar, dan secara luas dapat menyangkut faktor ekonomi, sosial dan
politik. Semua unsur faktor ini mempengaruhi seseorang dalam menerima dan menafsirkan suatu rangsangan.
b. Faktor konsepsi, yaitu pendapat dan teori seseorang tentang manusia dengan segala tindakannya. Misalnya, seseorang yang mempunyai
konsepsi, pendapat dan teori bahwa manusia itu jahat, cenderung mencurigai rangsangan sebagai suatu yang negatif dan harus dicurigai latar
belakangnya. c. Faktor yang berkaitan dengan konsep seseorang tentang dirinya sendiri
the concept of self. Seseorang mungkin saja beranggapan bahwa dirinyalah yang terbaik, sedangkan orang lain selalu kurang baik dari
dirinya sendiri. Orang demikian akan mempunyai keyakinan bahwa apapun bentuk dan sifat rangsangan, ia selalu bertindak berdasarkan apa
yang menurut dia baik. Rangsangan dari luar hanya merupakan suatu tantangan yang tidak perlu begitu diperhatikan.
d. Faktor yang berhubungan dengan motif dan tujuan, yang pokoknya berkaitan dengan dorongan dan tujuan seseorang dan untuk menafsirkan
suatu rangsangan. Wajar, jika seseorang selalu berusaha menarik manfaat dari suatu rangsangan untuk kepentingannya sendiri, karena usaha menarik
manfaat tersebut akan memberikan suatu harapan baginya. e. Faktor pengalaman pada masa lampau, yaitu adanya proses belajar dengan
membandingkan pengalaman masa lampau dengan apa yang sedang diamatinya.
Adapun faktor-faktor yang dapat menimbulkan kesalahan pada kita dalam persepsi menurut Verderber 1981 diacu dalam Mugniesyah 2000, yaitu : 1
keterbatasan syaraf-syaraf limitations of the senses adalah keterbatasan kemampuan indera kita dalam menerima stimuli, baik indera penglihatan,
penciuman, peraba, pendengaran dan perasa. 2 Keakraban familiarity adalah sudah mengenal sesuatu atau terbiasa dengan
sesuatu yang akan menjadi persepsi kita. 3 Harapan expectation adalah kapasitas atau kemampuan untuk mengenali suatu objek, dengan persepsi yang
tepat. 4 Konteks situasi context of situation, persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh situasi keseluruhan pada waktu dia mempunyai persepsi. 5
Emosi atau sikap emotion or attitude adalah sesuatu yang sedang kita pikirkan dan rasakan pada saat kita menerima stimuli yang akan mempengaruhi persepsi
kita. Menurut Lussier dan Poulos 1997 diacu dalam Mugniesyah 2000
terdapat lima jenis bias yang dapat mempengaruhi persepsi, yaitu 1 stereotipi stereotype adalah suatu proses penyederhanaan dan generalisasi perilaku
individu-individu dari anggota kelompok tertentu etnik ras, suku bangsa, jenis kelami, dan lain-lain. 2 Efek halo adalah kecenderungan untuk menempatkan
secara lebih signifikan nyata tentang karakteristik atau bawaan individu tertentu dibanding karakteristik lainnya. 3 Kerangka acuan berpikir frame of reference
adalah kecenderungan kita untuk melihat sesuatu atau hal-hal tertentu dari fokus yang sempit yang secara langsung mempengaruhi kita atau hanya menurut sudut
pandangan kita sendiri. 4 Harapan expectation adalah menerima, menyeleksi, menata atau mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi sesuai dengan
harapan kita ketika kita melihatnya. 5 adalah suatu kecenderungan untuk memberi atribut karakteristik pribadinya kepada orang lain, terutama dalam hal
kekurangan atau kelemahannya. Menurut Lockard 1977 diacu dalam Tampang 1999, persepsi
dipengaruhi dari variabel-variabel yang berkombinasi satu dengan yang lainnya, yaitu : 1 pengalaman masa lalu, apa yang pernah dialami; 2 indoktinasi
budaya, bagaimana menerjemahkan apa yang dialami; 3 sikap pemahaman, apa yang diharapkan dan apa yang dimaksud dari hal tersebut. Persepsi dipengaruhi
oleh faktor-faktor intern yang ada dalam individu tersebut. Bakat, minat, kemauan, perasaan, fantasi, kebutuhan, motivasi, jenis kelamin, umur,
kepribadian, kebiasaan dan lain-lain serta sifat lain yang khas dimiliki oleh seseorang termasuk juga pengetahuan. Persepsi juga dipengaruhi oleh faktor
sosial budaya dan sosial ekonomi seperti pendidikan lingkungan tempat tinggal, suku bangsa dan lainnya.
2.2.4 Tahap Pembentukan Persepsi