Persepsi Responden tentang Sosialisasi Kegiatan

Dan menurut seorang Ibu yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS mengatakan bahwa : ”Pasti semua program dari pemerintah mempunyai tujuan yang sangat baik, contohnya program bantuan tempat sampah ini. Kalo saya lihat, tujuannya supaya masyarakat tidak membuang sampah ke sungai. Tapi, biasanya budaya pemerintah Indonesia, banyak oknum-oknum yang suka nyeleneh ”

5.5.2 Persepsi Responden tentang Sosialisasi Kegiatan

Selain persepsi tentang tujuan kegiatan, juga disediakan dua pernyataan positif tentang sosialisasi kegiatan. Persepsi mengenai sosialisasi kegiatan ini diukur dengan menyatakan kegiatan ini mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat, kegiatan ini disosialisasikan dengan baik, kegiatan penempatan tempat sampah diinformasikan dengan baik. Persepsi responden berdasarkan sosialisasi kegiatan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Sebaran Responden Berdasarkan Persepsi tentang Sosialisasi Kegiatan Tahun 2008 No Pernyataan Persepsi Responden Jumlah Jiwa STS TS N S SS 1 Kegiatan ini disosialisasikan dengan baik 5 18 7 10 40 2 Kegiatan penempatan tempat sampah diinformasikan dengan baik 2 20 5 12 1 40 Total Jiwa 7 38 12 22 1 80 Persentase 8.75 47.50 15.00 27.50 1.25 100.00 Sumber : Data Primer Diolah, 2008 Diketahui dari Tabel 7, jumlah presentase yang mempunyai persepsi negatif sebesar 56,25. Hal tersebut dikarenakan mayoritas masyarakat responden menganggap bahwa sosialisasi kegiatan ini tidak optimal karena kurang melibatkan masyarakat. Pernyataan 1 dan 2 yang menyatakan bahwa sosialisasi kegiatan dilakukan dengan baik dan penempatan tempat sampah diinformasikan dengan baik mendapatkan persepsi yang negatif. Jumlah responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju pada pernyataan 1 sebanyak 23 responden sedangkan pada pernyatan 2 sebanyak 22 responden. Nilai ini menunjukkan bahwa sosialisasi bersifat top down. Pemberian bantuan tanpa ada informasi yang jelas tentang bantuan tersebut. Seperti beberapa pernyataan dari respondenyang bekerja sebagai buruh, menyatakan bahwa : ”Saya rasa tidak ada sosialisasi tentang bantuan ini, tau-tau langsung ada dan ditempatkan aja” Seorang buruh cuci yang, menyatakan bahwa : ”Saya ngga tahu kalo bantuan ini, bantuan dari DLHK, tapi saya tahunya bantuan dari Kelurahan, masalahnya ngga ada sosialisasi dari DLHK nya sendiri” Dan seorang karyawan swasta, yang menyatakan bahwa : ”Sebaiknya sosialisasi dilakukan door to door, dan ada pemberitahuan sebelumnya seperti undangan kepada setiap kepala keluarga atau kepada RT dan kemudian RT menyampaikan sama kepala keluarga. Karena saya karyawan swasta yang berangkat pagi pulang sore, jadi kurang tahu kalo ada rapat atau kegiatan RT” Masyarakat mempunyai pengetahuan bahwa bantuan ini merupakan bantuan dari kelurahan. Karena memang sistem sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DLHK yaitu sosialisasi melalui Kelurahan kemudian dari Kelurahan baru disosialisasikan kepada masyarakat melalui RT dan RW masing-masing. Seperti yang dikatakan Ibu Ane D. Rulianti, S.Si. M.Sc sebagai staf DLHK bagian Kasi Pembinaan dan Kemitraan dan sebagai ketua pelaksana dari kegiatan ini mengatakan : ”Sosialisasi kegiatan kami lakukan tidak langsung ke masyarakat, kami memberdayakan Kelurahan sebagai aparatur yang tahu bagaimana kondisi masyarakatnya dan apa yang diinginkan masyarakat. Tekhnis sosialisasi dimulai dari Kelurahan kemudian Kelurahan yang menyampaikan pada masyarakat melalui RT dan RW yang ada di kelurahan Babakan Pasar.”

5.5.3 Persepsi Responden tentang Kualitas, Kuantitas dan Lokasi Kegiatan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Keberhasilan Kelompok Belajar Paket A (Studi Kasus di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

0 21 129

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Tingkat Partisipasi Masyarakat Bantaran Sungai Ciliwung pada Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

1 9 172

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Kajian beban pencemaran dan daya tampung pencemaran sungai Ciliwung di Segmen kota Bogor

0 11 126

Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

0 5 127

Tempat Perindukan Vektor Chikungunya (Aedes spp.) di Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 2 67

Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciliwung Hulu Segmen Kabupaten Bogor

1 5 47

Evaluasi Lanskap Permukiman Padat Kelurahan Babakan Pasar Sebagai Upaya Pendukung Revitalisasi Kawasan CBD (Central Business District) Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

1 4 84