dilakukan sebagian besar kepala rumah tangga dari responden sedang bekerja. Selain ibu rumah tangga, pekerjaan yang dominan dikerjakan oleh responden
adalah wiraswasta dan buruh. Kondisi di lapangan memang banyak sekali warung-warung di sepanjang jalan, yang berupa warung sembilan bahan pokok
atau pun warung-warung nasi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, maka mereka memilih untuk
berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun dengan persaingan yang ketat karena banyak sekali masyarakat yang memilih untuk berjualan. Begitu
pula dengan masyarakat yang bekerja sebagai buruh, yang merupakan pekerjaan yang tidak pasti. Kondisi di lapangan, responden banyak yang menjadi buruh cuci
dan buruh bangunan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Jumlah Jiwa
Persentase
1. Pegawai Negeri 1
2.50 2. Pegawai Swasta
3 7.50
3. Wiraswasta 11
27.50 4. Buruh
10 25.00
5. Ibu Rumah Tangga 15
37.50 Total 40
100.00
5.3.7 Cara Membuang Sampah
Cara membuang sampah adalah perlakuan responden dalam membuang sampah. Terdapat beberapa cara membuang sampah yang dilakukan oleh
masyarakat bantaran Sungai Ciliwung antara lain ; 1 dibuang sendiri ke Tempat Pembuangan Sementara TPS; 2 dibakar; 3 dibuang ke tempat sampah rumah
tangga; 4 ditimbun; 5 dibuang ke sungai. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 8.
Responden yang membuang sampah langsung ke TPS yaitu dengan cara setelah sampah dikumpulkan di tempat sampah yang ada di rumah, setelah penuh
baru mereka membuang sampah ke TPS yang berada di tepi jalan besar Kelurahan Babakan Pasar. Persentase responden yang melakukan cara ini sebesar 22,50,
umumnya responden sambil berangkat bekerja mereka sekalian membawa sampah yang sudah penuh di tempat sampah rumah responden yang kemudian di buang di
TPS. Responden yang lain Dibakar dan ditimbun menjadi alternatif responden untuk cara membuang sampah, namun hanya 5,00 dan 2,50 yang
menunjukkan bahwa sedikit responden yang membuang sampah dengan cara dibakar dan ditimbun karena keterbatasan lahan. Penimbunan dan pembakaran
sampah umumnya dilakukan di belakang rumah yang berada di tepi sungai. Responden yang lain, membuang sampah dengan membuang sampah ke
sungai dengan persentase sebesar 7,50. Mereka beranggapan bahwa dengan membuang sampah ke sungai tidak masalah karena akan terbawa arus, apalagi
pada waktu air sungai sedang pasang Anggapan lain bahwa sampah yang mempunyai aroma yang busuk, misalnya sampah ikan, udang dan lain-lain tidak
masalah jika dibuang ke sungai. Sebagian besar responden yang membuang sampah pada tempat sampah
milik sendiri. Jenis tempat sampah milik rumah tangga yang terbuat dari kaleng cat yang besar ataupun dari ember yang mereka simpan di dalam rumah maupun
diluar rumah. Dan ada juga responden yang membuat tempat sampah secara permanen dengan cara membuat bak seman permanen dengan ukuran kurang
lebih 1 meter x 1 meter, di depan rumah responden. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Cara Membuang Sampah
Cara Membuang Sampah Jumlah
Jiwa Persentase
1. Dibuang langsung ke TPS 9
22.50 2. Dibakar
2 5.00
3. Dibuang pada tempat sampah milik masing-masing rumah tangga
25 62.50
4. Ditimbun 1
2.50 5. Dibuang ke sungai
3 7.50
Total 40 100.00
5.3.8 Frekuensi Membuang