Metode Pengambilan Data Metode Analisis Data

4.4 Metode Pengambilan Data

Pengambilan atau pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan penelitian. Pengumpulam data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan Nazir M 1983. Pada penelitian ini pengumpulan data primer dilakukan dengan : 1 Observasi langsung, menurut pengamatan langsung adalah cara pengambilan data atau menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut Nazir M 2003. Observasi langsung dilakukan untuk memperoleh data primer yang berupa kondisi kegiatan ”Pengadaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan” dan kondisi masyarakat bantaran sungai Kelurahan Babakan Pasar. 2 Wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan data primer mengenai karakteristik responden, persepsi responden tentang kegiatan. Data sekunder yang dikumpulkan berupa data mengenai struktur organisasi Kelurahan Babakan Pasar, struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bogor, keadaan umum dengan menggunakan alat bantu kuesioner.

4.5 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami Singarimbun dan Effendi 1989. Data yang sudah dikumpulkan dianalisis secara kuantitatif dan deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel faktor individu, lingkungan dan persepsi responden terhadap program dari DLHK. Untuk mengetahui hubungan antar variabel tersebut digunakan analisis korelasi. Untuk mengukur tingkat hubungan keterkaitan antara variabel- variabel Uji korelasi Spearman merupakan ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga obyek-obyek atau individu-individu yang dipelajari dapat diranking dalam dua rangkaian berurut Siegel 1985. Uji korelasi Spearman digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara peubah bebas dan terikat. Syarat dari uji korelasi Spearman adalah jika dan hanya jika jumlah kategori skor masing-masing variabel sama Xi=Yi Siegel 1985 dan rumusnya adalah sebagai berikut : N N d r N i i s − − = ∑ = 3 1 2 6 1 ....................1 keterangan : r s = koefisien korelasi rank Spearman N. d i = selisih antara peringkat Xi dan Yi. N = banyaknya pasangan data Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : H : r s = 0 tidak ada hubungan antara variable X dan Y H 1 : r s ≠ 0 ada hubungan antara variable X dan Y Uji Signifikansi r s digunakan dengan statistik t, yaitu : 2 1 2 s s r N r t − − = .......................2 Keterangan : t = t hitung r s = koefisien korelasi rank Spearman N N = banyaknya pasangan data Nilai t hitung Nilai t tabel maka tolak H Nilai t hitung Nilai t tabel maka terima H Atau Analisis dengan Program SPSS Sig 2-tailed ≤ α2 maka tolak H Sig 2-tailed ≥ α2 maka tolak H 1 Menurut Djarwanto 1996 nilai α disebut taraf nyata atau tingkat signifikansi. Nilai α biasanya ditetapkan sebesar 0,05 atau 0,01. Jika α = 0,05 artinya 5 dari 100 kesimpulan akan menolak H0 yang seharusnya diterima. Nilai α = 0,01 artinya 1 dari 100 kesimpulan akan menolak H0 yang seharusnya diterima. Menurut Young 1982:317 diacu dalam Sulaiman 2003, ukuran korelasi adalah sebagai berikut : • 0,70 – 1,00 baik plus atau minus menunjukan adanya derajat asosiasi yang tinggi. • 0,40 - 0,70 baik plus atau minus menunjukkan adanya hubungan yang substansial. • 0,20 - 0,40 baik plus atau minus menunjukkan adanya korelasi yang rendah. • 0,20 baik plus atau minus berarti dapat diabaikan. Untuk pembagian selang pada faktor internal umur, pendidikan, pendapatan, lama bermukim dan jarak rumah dari sungai dilakukan dengan rumus : ………………….3

4.6 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran

Dokumen yang terkait

Evaluasi Keberhasilan Kelompok Belajar Paket A (Studi Kasus di Kelurahan Babakan, Kecamatan Bogor Utara, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)

0 21 129

Tingkat konsumsi kayu perkakas pada rumah kost studi kasus di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 9 68

Perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah (Kasus masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan bogor Barat, Kota Bogor dan Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 12 117

Tingkat Partisipasi Masyarakat Bantaran Sungai Ciliwung pada Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

1 9 172

Pengetahuan masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM): kasus di Desa Bojong Koneng dan Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat

0 11 70

Kajian beban pencemaran dan daya tampung pencemaran sungai Ciliwung di Segmen kota Bogor

0 11 126

Kajian beban pencemaran dan daya tamping pencemaran sungai Ciliwung di segmen Kota Bogor

0 5 127

Tempat Perindukan Vektor Chikungunya (Aedes spp.) di Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat

0 2 67

Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Ciliwung Hulu Segmen Kabupaten Bogor

1 5 47

Evaluasi Lanskap Permukiman Padat Kelurahan Babakan Pasar Sebagai Upaya Pendukung Revitalisasi Kawasan CBD (Central Business District) Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

1 4 84