Letak Geografis, Karakteristik Fisik dan Administrasi Wilayah

BAB V. KARAKTERISTIK WILAYAH PENELITIAN

5.1 Letak Geografis, Karakteristik Fisik dan Administrasi Wilayah

Letak geografis dan sarana trasportasi yang menunjang merupakan factor penting dalam pengembangan wilayan. Perekonomian wilayah tidak dianggap sebagai suatu perekonomian tertutup karena akan terjadi aliran faktor-faktor produksi terutama modal dan tenaga kerja serta barang. Aliran faktor produksi dan barang sangat dipengaruhi oleh kekuatan interaksi antar wilayah. Kemudahan akses antara satu wilayah dengan wilayah yang lain sangat mempengaruhi pengembangan wilayah. Wilayah studi yang mempunyai karakteristik kepulauan dan komoditi sumber daya mineral yang khas dipisahkan oleh laut baik akses ke Palembang sebagai pusat pertumbuhan provinsi Sumatera Selatan maupun Jakarta sebagai pusat pertumbuhan nasional. Letak strategis lainnya adalah wilayah Bangka – Belitung merupakan jalur pelayaran regional dan internasional terutama jalur pelayaran dari utara ke selatan maupun dari selatan ke utara, terutama sebelah timur yang di pisahkan oleh selat Karimata. Lokasi wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dipisahkan oleh laut menimbulkan permasalahan transportasi untuk menjamin kelancaran perdagangan ke wilayah lain. Transportasi yang ada saat ini adalah transportasi laut kapal,ferri dan udara pesawat udara. Kondisi ini merupakan kendala yang cukup besar dalam pemgembangan wilayah Kepulauan Bangka Belitung, jika pelayanan dan jasa tidak ditingkatkan. Dari aspek geografis, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat menguntungkan mengingat letaknya relatis dekat dengan Palembang, Jakarta, Batam, Kalimantan Barat Pontianak. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi yang relatif baru terbentuk yang sebelumnya merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 2 7 tahun 2000, tanggal 4 Desember 2000 . Secara geografis, wilayah provinsi ini terletak di antara 104 50 0 - 109 30 0 Bujur Timur dan 0 50 - 4 10 Lintang Selatan. Secara administratis provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: - sebelah Utara berbatasan dengan Laut antara Pulau Tujuh di Utara Pulau Bangka dan Pulau Berhala di Selatan Pulau Singkep serta Laut Cina Selatan; - sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa; - sebelah Barat berbatasan dengan daratan Timur Sematera Bagian Selatan dan Selat Bangka; dan - sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata. Provinsi ini merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil. Dua pulau terbesar adalah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, selain itu juga terdapat beberapa pulau-pulau besar lainnya seperti Pulau Lepar, Pulau Seliu, Pulau Mendanau, Pulau Nadu dan Pulau Batu Dinding. Total wilayah Provinsi ini mencapai 81.725 Km 2 , dimana 20 diantaranya merupakan wilayah daratan dan sisanya merupakan wilayah laut, dengan total garis pantai sepanjang 1.200 Km. Keadaan topografi wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada umumnya bergelombang dengan ketinggian antara 30-669 meter diatas permukaan laut. Daerah yang paling tinggi di mempunyai ketinggian 699 meter merupakan puncak gunung Maras, sedangkan daerah yang tertinggi pada umumnya berhulu di daerah perbukitan atau pegunungan dan bermuara ke laut. Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai sarana transportasi dan saluran utama pembuangan air hujan khususnya kotamadya Pangkalpinang. Keadaan tanah di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka-Belitung umumnya didominasi oleh tanah podsolik coklat kekuningan terutama mengandung mineral bijh timah, kaolin, pasir kuarsa, batu gunung dan batuan alluvial. Oleh karena itu pada umumnya tanah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung relative kurang subur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beriklim tropis dan suhu rata-rata 27,6 C dengan suhu terendah 21,8 C dan suhu tertinggi 33,4 C. Kelembaban udara rata-rata 85 dan curah hujan bervariasi antara 1.776 – 4.000 mm per tahun. Tahun 2003, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah, yang pada akhirnya terbentuklah 7 tujuh wilayah administratif, yang meliputi 36 kecamatan, 54 kelurahan, dan 267 desa. Sebelumnya Provinsi ini hanya terdiri dari 1 satu kota dan 2 dua kabupaten saja. Tabel 8. Profil Wilayah Administratif Sebelum Pemekaran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kabupaten Kota Luas Wilayah Km 2 Kecamatan DesaKel. Bangka Belitung Kota Pangkalpinang 1 1.554 4. 801 89 22 5 5 212 36 35 Sumber: RTRWP Kepulauan Bangka Belitung 2002 Tabel 9. Profil Wilayah Administratif Setelah Pemekaran Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kabupaten Kota Luas Wilayah Km 2 Kecamatan Desa Kel Bangka 2 .951 8 60 9 Bangka Barat 2.821 5 53 4 Bangka Tengah 2. 156 4 39 1 Bangka Selatan 3.607 5 45 3 Belitung 2.294 5 40 2 Belitung Timur 2.507 4 30 - Kota Pangkal Pinang 89 5 - 35 Sumber: BPS Prov Bangka Belitung 2009

5.2 Karakteristik Kependudukan