Teori Pertumbuhan Harrod-Domar. Teori Struktur Ekonomi

2.2.2 Teori Pertumbuhan Harrod-Domar.

Harrod dan Domar, membuat analisis dan menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka panjang yang mantap seluruh kenaikan produksi dapat diserap oleh pasar hanya bisa tercapai apabila terpenuhi syarat-syarat keseimbangan sebagai berikut: G = k .................................................................................................. 2.8 Dimana : G = Growth tingkat pertumbuhan output k = Capital tingkat pertumbuhan modal n = Tingkat pertumbuhan angkatan kerja Agar terdapat keseimbangan maka antara tabungan S dan investasi I harus terdapat kaitan yang saling menyeimbangkan, padahal peran k untuk menghasilkan tambahan produksi ditentukan oleh V capital output ratio = rasio modal output. Apabila tabungan dan investasi adalah sama I = S, maka : V S Y K Y S K Y Y S K S K I ……….…………………………….. 2.9 Richardson, H.W 1977 mengatakan bahwa perekonomian daerah bersifat terbuka. Artinya, faktor-faktor produksi hasil produksi yang berlebihan dapat diekspor dan yang kurang dapat diimpor. Impor dan tabungan adalah kebocoran- kebocoran dalam menyedot output daerah. Sedangkan ekspor dan investasi dapat membantu menyedot output kapasitas penuh dari faktor-faktor produksi yang ada di daerah tersebut. Kelebihan tabungan yang tidak terinvestasikan secara lokal dapat disalurkan ke daerah-daerah lain yang tercermin dalam surplus ekspor. Apabila pertumbuhan tenaga kerja melebihi dari apa yang dapat diserap oleh kesempatan kerja lokal maka migrasi neto dapat menyeimbangkan tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tingkat pertumbuhan output. jadi, dalam perekonomian terbuka, persyaratannya menjadi sedikit longgar. Syarat statistik bagi perekonomian terbuka : S + M = I + X atau s + m Y = I + X, atau : M = Impor dan X = Ekspor Y X m s Y I .............................................................................................. 2.10 Kita mengetahui bahwa ekspor suatu daerah I dapat dirumuskan sebagai impor daerah – daerah lain. n j n j j Y ji m ij M i X 1 1 ................................................................................. 2.11 Ekspor daerah i = total daerah-daerah j dari daerah i = nilai m marginal propensity to import daerah-daerah j dari daerah i dikalikan dengan tingkat pendapatan masing-masing setiap daerah j. Dengan demikian, Richardson merumuskan persamaan pertumbuhan suatu wilayah adalah : i V i Y j Y ji m i m i s i g ............................................................................ 2.12 Catatan : Y X m s Y I v s g v v s Y S Y I dimana . g i . v i = s i + m i – m ji Y j Y i i v i Y j Y ji m i m i s i g Berdasarkan rumus di atas maka agar suatu daerah tumbuh cepat atau g i tinggi, dikehendaki agar : S i tingkat tabungan = tinggi, m i impor = tinggi, ekspor = kecil, v i capital output ratioCOR = kecil, artinya dengan modal yang kecil dapat meningkatkan output yang sama besarnya. Yang termasuk dalam ekspor dan impor adalah barang konsumsi dan barang modal. Dalam model ini, kelebihan atau kekurangan tabungan dan dengan tenaga kerja dapat dinetralisir oleh arus keluar atau arus masuk dari setiap faktor di atas. Pertumbuhan yang mantap tergantung pada apakah arus modal dan tenaga kerja interregional bersifat menyeimbangkan atau tidak. Pada model ini arus modal dan tenaga kerja searah karena pertumbuhan membutuhkan keduanya secara seimbang. dalam prakteknya, daerah yang pertumbuhannya tinggi daerah yang telah maju akan menarik modal tenaga kerja dari daerah lain yang pertumbuhannya rendah dan hal ini membuat pertumbuhan antara daerah menjadi pincang. Artinya, daerah yang maju kian maju dan yang terbelakang akan makin ketinggalan. Jadi pertumbuhan antara daerah akan mengarah kepada hetteorgenous makin pincang.

2.2.3 Teori Pertumbuhan Neoklasik.