Struktur Nilai Tambah Bruto

Tabel 14 Lanjutan P R O V SEKTOR JUMLAH OUTPUT Juta Persentase Angkutan Udara 7,894,937.3 4.8 Jasa-jasa lainnya 7,258,572.2 4.4 Jumlah 163,292,621.6 100.0 Sumber: Diolah dari Tabel IRIO 2005 Bappenas Dilihat dari struktur penciptaan output lima sektor terbesar penciptaan output adalah sektor Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi 33.9 persen, Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya. Timah masuk dalam sektor ini 16.8, sektor perdagangan 11.2 persen , sektor bangunan 9.8 persen dan tanaman perkebunan 6.3 persen. Dilihat dari besarnya output yang dihasilkan kelima sektor di atas, sektor- sektor tersebut merupakan leading sector di Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan untuk provinsi Sumatera Selatan, sektor pertambangan minyak, gas dan panas bumi berada di urutan pertama, DKI Jakarta sektor bangunan, Jawa Barat sektor industri mesin listrik dan peralatan listrik, dan Banten adalah industri tekstil yang berada di urutan pertama.

6.1.3 Struktur Nilai Tambah Bruto

Nilai tambah bruto adalah jasa terhadap faktor produksi yang tercipta karena adanya kegiatan poduksi. Daiam Tabel 1-O Interregional ini, nilai tambah dirinci lagi menurut: 1 upah dan gaji, 2 surplus usaha sewa, bunga dan keuntungan, 3 penyusutan dan pajak tidak langsung. Besarnya nilai tambah di tiap-tiap sektor ditentukan secara bersama-sama oleh besarnya output besarnya nilai produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Oleh karena itu, suatu sektor yang memiliki nilai output besar belum tentu memiliki nilai tambah yang juga besar, karena masih tergantung pula dari berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan. Struktur nilai tambah bruto sektor produksi di Kepulauan Bangka Belitung dapat dilihat pada Tabel 15. Pada tabel tersebut, sektor produksi di Kepulauan Bangka Belitung yang memberikan nilai tambah bruto terbesar secara berturut- turut lima terbesar adaiah: Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lain Rp 2,700,808.00 juta atau setara dengan 24.00 persen dari total nilai tambah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi nilai Rp 2,198,945.26 juta atau setara dengan 19.54 persen dari total nilai tambah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sektor Perdagangan dengan nilai Rp 1,664,795.52 juta atau setara dengan 14.79 persen dari total nilai tambah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sektor Perkebunan 1,031,218.56 juta atau setara dengan 9.16 persen dari total nilai tambah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan sektor perikanan dengan nilai Rp 914,616.03 juta atau setara dengan 8.13 persen dari total nilai tambah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tabel 15. Sepuluh Terbesar Peringkat Nilai Tambah Bruto Menurut Provinsi Tahun 2005 Tabel 15 Lanjutan PROV SEKTOR Nilai B A N G K A B E L IT U N G Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 2,700,808.00 24.00 Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi 2,198,945.26 19.54 Perdagangan 1,664,795.52 14.79 Tanaman perkebunan 1,031,218.56 9.16 Perikanan 914,616.03 8.13 Bangunan 729,480.31 6.48 Pemerintahan umum dan pertahanan 639,626.67 5.68 Jasa-jasa lainnya 611,440.79 5.43 Industri kelapa sawit 399,822.55 3.55 Industri lainnya 364,003.72 3.23 JUMLAH 11,254,757.41 100.00 S U M A T E R A S E L A T A N Pertambangan minyak, gas dan panas bumi 20,230,806.25 30.16 Pengilangan minyak bumi 8,574,029.26 12.78 Perdagangan 8,336,020.00 12.43 Tanaman perkebunan 6,464,934.23 9.64 Bangunan 5,079,274.03 7.57 Jasa-jasa lainnya 4,532,041.75 6.76 Industri karet dan barang dari karet 3,810,268.24 5.68 Pemerintahan umum dan pertahanan 3,809,152.00 5.68 Industri kelapa sawit 3,225,864.09 4.81 Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 3,016,555.00 4.50 JUMLAH 67,078,944.85 100.00 D K I JA K A R T A Lembaga keuangan 89,617,323.09 22.82 Jasa-jasa lainnya 88,512,299.08 22.54 Perdagangan 65,372,337.99 16.65 Bangunan 45,570,840.51 11.60 Industri alat angkutan dan perbaikiannya 31,298,812.11 7.97 Hotel dan Restoran 22,287,645.15 5.68 Tabel 15 Lanjutan PROV SEKTOR Nilai Komunikasi 18,045,335.66 4.60 Pemerintahan umum dan pertahanan 17,053,583.71 4.34 Angkutan darat 8,697,345.83 2.21 Industri tekstil dan produk tekstil 6,235,968.25 1.59 JUMLAH 392,691,491.37 100.00 JA W A B A R A T Perdagangan 62,830,907.55 23.50 Industri tekstil dan produk tekstil 41,850,309.32 15.65 Industri mesin listrik dan peralatan listrik 41,845,156.14 15.65 Pemerintahan umum dan pertahanan 18,842,543.00 7.05 Industri lainnya 18,135,983.62 6.78 Tanaman bahan makanan lainnya 17,863,955.21 6.68 Jasa-jasa lainnya 17,607,771.35 6.59 Industri makanan minuman 17,152,794.56 6.42 Industri alat angkutan dan perbaikiannya 16,148,114.68 6.04 Angkutan darat 15,107,596.93 5.65 JUMLAH 267,385,132.38 100.00 B A N T E N Perdagangan 11,805,321.16 19.78 Industri tekstil dan produk tekstil 11,028,063.99 18.47 Industri petrokimia 8,507,639.97 14.25 Industri alas kaki 6,502,652.94 10.89 Jasa-jasa lainnya 4,829,783.80 8.09 Industri lainnya 4,166,950.26 6.98 Industri dasar besi dan baja dan logam dasar bukan besi 3,744,982.87 6.27 Angkutan darat 3,160,109.15 5.29 Listrik, gas dan air bersih 3,073,752.97 5.15 Padi 2,873,166.33 4.81 JUMLAH 59,692,423.43 100.00 Sumber: Diolah dari Tabel IRIO 2005 Bappenas Selanjutnya pada Tabel 15 disajikan nilai tambah bruto Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten menurut komponen-komponennya. Struktur Komponen Nilai Tambah Bruto Selanjutnya pada Tabel 16 disajikan nilai tambah bruto Kepulauan Bangka Belitung menurut komponen-komponennya. Pada tahun 2005, komponen surplus usaha menyumbangkan nilai tambah sebesar Rp 7,696,611 juta, komponen upah gaji menyumbangkan nilai tambah sebesar Rp 3,551,413 juta, komponen penyusutan menyumbangkan nilai tambah sebesar Rp 967,813juta, komponen pajak tak langsung menyumbangkan nilai tambah sebesar Rp 559,046 juta, sedangkan komponen subsidi bernilai Rp -31,616 juta. Selanjutnya di Provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, komponen nilai tambah bruto dapat dilihat di tabel 16 Tabel 16. Komposisi NTB di Masing-Masing Provinsi Tahun 2005 Babel Sumsel DKI Jabar Banten Jum lah Inp u t A n tar a Lokal 8,575,862 58,228,425 195,341,694.3 409,752,291 90,052,831.86 Domestik 2,055,656 9,076,708 64,633,184.15 51,096,285.98 21,296,862.31 Impor 197,687 2,113,040 86,223,026.26 22,232,001.85 25,381,161.55 Jumlah 10,829,205 69,418,173 346,197,904.7 483,080,578.8 136,730,855.7 IN P UT P R IM E R Upah Gaji 3,551,413 17,685,889 157,940,202.3 124,298,598.2 27,473,724.52 Surplus Usaha 7,696,611 58,088,806 237,934,108.4 224,637,068.8 45,838,221.8 Penyusutan 967,813 4,329,349 29,729,707.82 35,255,700.22 8,691,840.551 Pajak Tak Langsung 559,046 2,697,089 5,374,907.251 19,344,493.55 3,942,016.777 Subsidi -31,616 -221,845 -48,486.74651 -3,127,440.217 -1,050,441.568 Jumlah 12,743,267 82,579,288 430,930,439.1 400,408,420.5 84,895,362.08 Jumlah Input 23,572,472 151,997,461 777,128,343.7 883,488,999.3 221,626,217.8 Sumber : Diolah dari Tabel IRIO 2005 Bappenas

6.1.4 Struktur Permintaan Akhir