Konstruksi Model Dinamik Simulasi Validasi Model

Barat, sedangkan dari sisi output, Provinsi Bangka Belitung memberikan input terbesar kedua kepada Provinsi Jawa Barat setelah DKI Jakarta.

4.5.3.3 Konstruksi Model Dinamik

Tahap kunci dalam melakukan analisis sistem dinamik adalah dengan menentukan struktur model. Struktur model akan memberikan gambaran bentuk dan perilaku sistem Muhammadi et al., 2001, dalam Djakapermana, 2010. Pembuatan diagram alir model struktur model didasarkan atas persamaan sistem dinamik yang mencakup keadaan level aliran flow, auxiliary, dan konstanta constant serta digambarkan dengan simbol-simbol seperti ditunjukkan dalam Tabel 8. Simbol-simbol tersebut digunakan dalam pembuatan diagram alir model untuk operasi komputer dalam melakukan simulasi.

4.5.3.4 Simulasi

Cara untuk melihat kinerja model yang dibangun melalui pendekatan sistem adalah menggunakan konsep model simulasi sistem dinamis. Dengan menggunakan simulasi, model akan mengkomputasikan jalur waktu danri variabel model untuk tujuan tertentu dari input sistem dan parameter model. Perilaku model sistem dinamis ditentukan oleh keunikan struktur model, yang dapat dipahami dari hasil simulasi model. Dengan simulasi akan didapatkan perilaku dari suatu gejala atau proses yang terjadi dalam sistem, sehingga dapat dilakukan analisis dan peramalan perilaku gejala atau proses tersebut di masa depan Muhammadi et al., 2001 dalam Djakapermana, 2010.

4.5.3.5 Validasi Model

Suatu model dikatakan valid, jika struktur dasarnya dapat menggambarkan perilaku yang polanya dapat menggambarkan perilaku sistem nyata, atau dapat mewakili dengan cukup akurat, data yang dikumpulkan sehubungan dengan sistem nyata atau asumsi yang dibuat berdasarkan referensi sesuai cara sistem nyata bekerja. Membuktikan validasi sebenarnya suatu hal yang sulit untuk dilakukan, tetapi untuk memenuhi kaidah keilmuan, pada sustu sistem dinamik tetap harus dilakukan uji beberapa teknik. Uji validasi sederhana dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut :

BAB V. KARAKTERISTIK WILAYAH PENELITIAN

5.1 Letak Geografis, Karakteristik Fisik dan Administrasi Wilayah

Letak geografis dan sarana trasportasi yang menunjang merupakan factor penting dalam pengembangan wilayan. Perekonomian wilayah tidak dianggap sebagai suatu perekonomian tertutup karena akan terjadi aliran faktor-faktor produksi terutama modal dan tenaga kerja serta barang. Aliran faktor produksi dan barang sangat dipengaruhi oleh kekuatan interaksi antar wilayah. Kemudahan akses antara satu wilayah dengan wilayah yang lain sangat mempengaruhi pengembangan wilayah. Wilayah studi yang mempunyai karakteristik kepulauan dan komoditi sumber daya mineral yang khas dipisahkan oleh laut baik akses ke Palembang sebagai pusat pertumbuhan provinsi Sumatera Selatan maupun Jakarta sebagai pusat pertumbuhan nasional. Letak strategis lainnya adalah wilayah Bangka – Belitung merupakan jalur pelayaran regional dan internasional terutama jalur pelayaran dari utara ke selatan maupun dari selatan ke utara, terutama sebelah timur yang di pisahkan oleh selat Karimata. Lokasi wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dipisahkan oleh laut menimbulkan permasalahan transportasi untuk menjamin kelancaran perdagangan ke wilayah lain. Transportasi yang ada saat ini adalah transportasi laut kapal,ferri dan udara pesawat udara. Kondisi ini merupakan kendala yang cukup besar dalam pemgembangan wilayah Kepulauan Bangka Belitung, jika pelayanan dan jasa tidak ditingkatkan. Dari aspek geografis, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat menguntungkan mengingat letaknya relatis dekat dengan Palembang, Jakarta, Batam, Kalimantan Barat Pontianak. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi yang relatif baru terbentuk yang sebelumnya merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 2 7 tahun 2000, tanggal 4 Desember 2000 . Secara geografis, wilayah provinsi ini terletak di antara 104 50 0 - 109 30 0 Bujur Timur dan 0 50 - 4 10 Lintang Selatan. Secara administratis provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut: