4.5 Metode Analisis
Beberapa metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis deskriptif struktur perekonomian
2. Analisis deskriptif sektor unggulan ekonomi. 3. Pemodelan Sistem Dinamis Transformasi Struktur Perekonomian
4. Pembuatan Matrik IRIO tahun 2011 berdasarkan hasil analisis sistem dinamik.
Analisis diskriptif tabel dasar yang diperlukan dalam menganalisis struktur
perekonomian dan menentukan sektor unggulan serta dampak sektor unggulan
terhadap pertumbuhan output, pertumbuhan nilai tambah, dan pertumbuhan tenaga kerja pada sektor ekonomi pada penelitian ini adalah tabel dasar I-O
Interregional tahun 2005.
4.5.1 Analisis Deskriptif Struktur Perekonomian
Analisis tabel dasar I-O Interregional tahun 2005 pada dasarnya adalah tabel yang menyajikan informasi statistik yang mengambarkan besarnya nilai
transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi di Provinsi-Provinsi Kepulaun Bangka Belitung, Sumatera Selatan, dan DKI Jakarta. dan Wilayah lainya di
Indonesia. Beberapa indikator atau variabel dapat di analisis dalam tabel-tabel dasar dalam menganalisis struktur perekonomian adalah seperti dibawah ini:
1. Struktur permintaan dan penawaran, dan sekaligus melihat peranan produksi domestik dan impor untuk memenuhi permintaan barang dan jasa.
2. Struktur output dapat mengambarkan peranan output sektoral dalam perekonomian.
3. Struktur nilai tambah, berguna untuk melihat peranan masing-masing sektor dalam menciptakan nilai tambah.
4. Struktur permintaan akhir yang dirinci berdasarkan komponennya, yaitu : konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap,
perubahan stok dan ekspor. 5. Perdagangan ekspor dan impor yang dilakukan oleh masing-masing
Provinsi ke Provinsi lain atau luar negeri. 6. Struktur Tenaga Kerja.
4.5.2 Analisis Sektor Unggulan.
Untuk menganalisis sektor unggulan digunakan Metode Eksploratif exploratif research yang bersifat deskriptif yaitu mengetahui situasi dan
memahami fenomena yang terjadi dalam perolehan pengertian yang lebih baik dengan maksud mengambarkan mendiskripsikan fenomena empirik yang
disertai penafsiran-penafsiran dengan tujuan memperoleh gambaran yang sedalam-dalamnya tentang sektor-sektor perekonomian.
Dengan mengunakan Metode Interregional Input-Output IRIO, dalam penelitian ini mengunakan Interregional Input-Output antar provinsi di Indonesia
tahun 2005 diolah maka dapat di tentukan sektor unggulan ekonomi daerah Provinsi Kepulaun Bangka Belitung. Dari olahan dan analisa tersebut akan
diperoleh mengenai : 1. Sumbangan sektor produksi tersebut pada total output di Provinsi Kepulaun
Bangka Belitung Share output 2. Sumbangan sektor tersebut terhadap nilai tambah bruto pendapatan regional
di Provinsi Kepulaun Bangka Belitung Share PDRB 3. Pertumbuhan sektor ekonomi.
4. Daya penyebaran DP dan derajat kepekaan DK, yang merupakan keterkaitan sektoral ke hulu dan ke hilir forward and backward linkages
terhadap sektor produksi lainnya. 5. Nilai multiplier output, multiplier nilai tambah bruto, dan multiplier tenaga
kerja. 6. Perdagangan yaitu: presentase nilai ekspor dari nilai output sektor sektoral ,
spesialisasi ekspor sektor sektoral atau spesialisasi perdagangan.
7. Prospek sektor tersebut dimasa yang akan datang, dengan melihat potensi dan rata-rata pertumbuhan sektor tersebut dan juga dengan mempertimbangkan
kondisi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Berdasarkan kriteria tersebut maka dapat dibuat pembobotan dalam
menentukan sektor unggulan ekonomi Provinsi Kepulaun Bangka Belitung seperti tabel 6 dibawah ini
Tabel 6. Kriteria Pembobotan untuk Menentukan Sektor Unggulan
4.5.2.1 Analisis Keterkaitan
Salah satu kegunaan tabel I-O dalam analisis makro ekonomi adalah untuk mengukur seberapa jauh atau seberapa besar terjadi keterkaitan linkage antara
sektor-sektor ekonomi. Di dalam tabel I-O Multiregional, analisis keterkaitan tidak hanya menganalisis keterkaitan di dalam satu regional, tetapi bisa juga
dijabarkan menjadi lintas sektoral dan lintas regional. Yang dimaksud dengan analisis keterkaitan disini adalah suatu analisis
untuk mendeteksi kepekaan dari peningkatan output suatu sektor. Besarnya dampak keterkaitan ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu : tingkat keterkaitan ke
depan forward linkage atau disebut derajat kepekaan; dan tingkat keterkaitan ke belakang backward linkage atau disebut daya penyebaran.
Untuk menganalisis keterkaitan ini, digunakan matriks koefisien saling ketergantungan atau matriks kebalikan invers matrix dari matriks I-A,
sebagaimana yang telah disajikan pada Bab-2, yaitu: AX + F = X. selanjutnya dapat dirubah menjadi bentuk
X = I – A
-1
F ..........................................................................................…4.1
No Keterangan
Bobot 3
2 1
1 Share Output
13 terbesar 13 tengah
13 bawah 2
Share nilai tambah bruto
13 terbesar 13 tengah
13 bawah 3
Share gaji 13 terbesar
13 tengah 13 bawah
4 Multiplier
Dampak a. Output
13 terbesar 13 tengah
13 bawah b. Nilai tambah Bruto
13 terbesar 13 tengah
13 bawah 5
Indek DPDK a. DP Forward linkage 1
=1 0-1
b. DK Backward linkage
1 =1
0-1
a. Keterkaitan Kelakang