Keterkaitan pertambangan timah dengan kegiatan lainnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1 keterkaitan ke
depan industri hilir, 2 keterkaitan ke belakang industri hulu. Keterkaitan ke depan melibatkan keterkaitan produk dari kegiatan pertambangan timah terhadap
kegiatan ekonomi lainnya terutama kegiatan industri pengolahan hasil pertambangan timah. Sedangkan keterkaitan ke belakang adalah yang mendukung
kegiatan produksi pertambangan timah terutama kegiatan yang merupakan asset pertambangan timah seperti : balai karya, docking kapal dan pabrik zat asam.
Berdasarkan asset Input-Output Provinsi Sumatera Selatan tahun 1988 berdasarkan 7 sektor Sahminan et al, 1992, Keterkaitan pertambangan timah
dengan industri hilir hulu kecil. Pengaruh yang besar adalah terhadap kegiatan industri yang berbasis pertambangan timah menunjukkan angka 0,134245.
Dengan demikian, kegiatan pertambangan timah memberikan pengaruh yang kecil terhadap kegiatan produktif lainnya. Permasalahan yang dihadapi adalah bahwa
kegiatan pertambangan timah sebagian besar 95 masih diekspor dan 5 saja digunakan untuk kebutuhan dalam negeri.
Sedangkan kegiatan industri hulu masih bersifat nonprofitbale. Usaha yang dilakukan masih melayani kegiatan pertambangan, sedangkan pelayanan dalam
skala yang lebih besar masih kurang. Uraian mengenai keterkaitan subsektor pertambangan timah dan sektor lainnya dikaji lebih detail pada Bab selanjutnya.
5.7 Karakteristik Infrastruktur Wilayah
Infrastruktur penunjang kegiatan perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara umum cukup memadai antara lain telah tersedianya pasar
dan pusat-pusat perbelanjaanpertokoan. Pasar terbagi atas atas pasar besar dan pasar kecil tradisional.
Pos dan telekomunikasi memegang peranan penting dalam mendorong percepatan arus informasi. Pelayanan jasa pos dan telekomunikasi di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung meliputi pengiriman surat, kargo, telepon, dan facsimile. Ada 3 profider seluler di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu
telkomsel, excelcomindo, indosat. Sistem kelistrikan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri
dari dua sistem yaitu sistem yang dimiliki oleh PT. PLN persero dan sistem yang
dimiliki oleh pihak swasta yaitu PT. Timah,Tbk dan PT. Koba Tin. Sistem kelistrikan PT. PLN persero di wilayah usaha Bangka Belitung.
Sarana dan prasarana transportasi merupakan dinamisator untuk mempercepat proses pertumbuhan dan pengembangan wilayah serta dapat
membangkitkan berbagai kegiatan sosial-ekonomi masyarakat. Sarana dan prasarana transportasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya terbatas
pada transportasi darat untuk melayani lokal, sedangkan transportasi laut dan udara dapat melayani antarwilayah Bangka- Belitung sendiri dan antarwilayah
lain. Permasalahan transportasi merupakan permasalah yang sangat penting untuk di tanggani secara cermat dan cepat mengingat perdagangan sangat bergantung
kepada transportasi laut dan udara. Dengan demikian sarana dan prasarana transportasi mempunyai peranan penting dalam proses interaksi dan keterkaitan
fungsional dalam satu ruang wilayah. Dari 3.193,36 km panjang jalan di Kepulauan Bangka Belitung, 16,62 persen merupakan jalan negara, 16,26 persen
jalan provinsi dan 67,12 persen jalan kabupaten. Perhubungan laut merupakan transportasi yang strategis bagi Kepulauan
Bangka Belitung sebagai provinsi kepulauan untuk berinteraksi dengan provinsi lain. Transportasi air yang bergerak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
antara lain perusahaan PELNI dan perusahaan swasta. Jalur pelayaran dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah : tujuan Jakarta, Palembang, Tanjung
Pinang, Surabaya, dan Pontianak. Transportasi laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan transportasi utama dalam melihat arus barang baik kedalam
maupun ke luarkeluar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Komoditi ekspor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan jasa angkutan laut. Bongkar
muat barang dilakukan dari pelabuhan Mentok, Toboali, Belinyu, Sungaiselan, Sungailiat; pelabuhan Sadai dan Pangkalbalam di Kota Pangkalpinang, dan
pelabuhan Tanjungpandan di Kabupaten Belitung. Oleh karena itu, kegiatan ekspor inpor banyak dilakukan melalui pelabuhan laut tersebut.
Transportasi udara merupakan sarana transportasi merupakan sarana alternatif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selain transportasi darat dan air.
Di Kepulauan Bangka Belitung ada 2 pelabuhan udara yaitu Bandar Udara Depati Amir di Pulau Bangka dan HAS. Hanandjoeddin di Pulau Belitung. Maskapai
penerbangan yang beroperasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain Sriwijaya Air, Batavia Air, Lion Air, Garuda Indonesia dan Riau Air Lines.
5.8 Isu Pengembangan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung