Kenaikan Tarif Ojeg, dan Perubahan Penerimaan Pengojeg Motor

pengendara kendaraan bermotor mengindahkan peraturan tersebut. Banyak diantara mereka yang tidak memiliki SIM tetapi nekat mengendarai kendaraan bermotor dijalanan. Hal ini tentunya membahayakan bagi pengendara lainnya. Para aparat kepolisian tentunya tidak tinggal diam, mereka seringkali melakukan razia terhadap pengendara kendaraan bermotor yang melanggar aturan, dengan harapan akan berhasil menertibkan para pengguna kendaraan bermotor. Hal yang serupa dialami para pengojeg motor, tidak semua pengojeg motor memiliki SIM. Dari hasil wawancara terhadap 60 orang pengojeg hanya 62 persen pengojeg yang memiliki SIM, dan sisanya sebesar 38 persen tidak memiliki SIM. Alasan para pengojeg yang tidak memiliki SIM, dikarenakan biaya pembuatan SIM yang relatif mahal bagi mereka, sehingga mereka nekat membawa motor tanpa disertai SIM. Tabel 5.1. Kepemilikan SIM Kepemilikan SIM Jumlah Orang Persentase Ada 37 62 Tidak 23 38 Sumber: Data Primer Hasil Olahan.

5.2. Kenaikan Tarif Ojeg, dan Perubahan Penerimaan Pengojeg Motor

Adanya kenaikan harga BBM pada 1 Oktober 2005 telah menyebabkan kenaikan tarif ojeg motor. Kenaikan tarif ojeg disetiap lokasi tidaklah sama, namun rata-rata kenaikan tarif tersebut adalah sebesar 100 persen. Terdapat dua tarif ojeg motor yang berlaku, yaitu tarif siang dan malam hari. Tarif ojeg di malam hari lebih mahal dari pada tarif siang hari. Perbedaan tarif ini berdasarkan alasan mengojeg di malam hari banyak resiko yang ditanggung oleh pengojeg, dari segi kesehatan dan keselamatan. Faktor udara yang lebih dingin dan buruknya efek dari angin malam, membuat resiko para pengojeg terserang penyakit lebih besar. Dari segi keselatamatan mengojeg di malam hari memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi, karena gelapnya jalanan bila penerangan yang ada tidak memadai, selain itu tindak kejahatan yang menimpa pengojeg motor lebih besar kemungkinan terjadi di malam hari disebabkan keadaan yang relatif sepi. Alasan-alasan tersebut yang melatarbelakangi tarif ojeg di malam hari lebih mahal daripada tarif di siang hari. Namun tidak semua pangkalan ojeg memiliki perbedaan tarif siang dan malam hari, seperti pangkalan ojeg Asrama Brimob. Hal ini dikarenakan pihak organisasi yang mengkoordinir meminta kesediaan para pengojeg untuk tidak membedakan tarif siang dan malam hari, mengingat keadaan ekonomi masyarakat yang melemah. Penetapan tarif ojeg tidak hanya dipengaruhi waktu siang dan malam hari, tetapi dipengaruhi pula oleh jarak, dan jenis penumpangnya. Tarif berdasarkan jarak ini dipengaruhi oleh dekat atau jauhnya tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan tarif berdasarkan jenis penumpangnya dibedakan dari penumpang anak sekolah dan penumpang dewasa, tarif untuk penumpang dewasa lebih mahal dari penumpang anak sekolah. Perubahan yang dialami pengojeg tidak hanya tarif ojeg, tetapi juga mengalami perubahan penerimaan dari hasil mengojeg. Diakui oleh para pengojeg beban hidup yang dipikulnya cukup berat selain peningkatan biaya kebutuhan hidup dari segi pengeluaran rumah tangga, dari segi pendapatan yang diterima oleh rumah tangga pengojeg juga mengalami penurunan, karena penerimaan dari hasil mengojeg yang menurun. Penerimaan yang diterima pengojeg motor setiap harinya tergantung dari banyak atau sedikitnya jumlah penumpang yang didapatkan. Hari-hari kerja dan anak sekolah biasanya jumlah penumpang cenderung lebih banyak bila dibandingkan hari libur. Perilaku yang tampak pada pengguna jasa angkutan kini terlihat lebih mengurangi tingkat perjalanannya dihari- hari libur, hal ini dilatar belakangi oleh alasan mahalnya tarif angkutan jasa yang ada saat ini, terlebih lagi banyaknya masyarakat yang telah memiliki sepeda motor akibat kemudahan kredit yang ditawarkan oleh lembaga pembiayaan kredit atau leasing. Sehingga secara tidak langsung faktor tersebut telah mempengaruhi penerimaan para pengojeg motor. Tabel 5.2. Perubahan Tarif, dan Penerimaan Kotor Per Hari Perubahan Uraian Sebelum Kenaikan Harga BBM Sesudah Kenaikan Harga BBM Absolut Jarak jauh – 2000 Jarak jauh – 3000 1000 50 Jarak dekat : Jarak dekat : Anak sekolah – 500 Anak Sekolah – 1000 500 100 Rata-rata Tarif Siang Rp Dewasa - 1000 Dewasa - 2000 1000 100 Jarak jauh – 4000 Jarak jauh – 5000 1000 25 Rata-rata Tarif Malam Rp Jarak dekat - 2000 Jarak dekat - 3000 1000 50 Penerimaan Kotor RpHari 49.800 36.300 13.500 -27 Sumber: Data Primer Hasil Olahan. Gambaran penerimaan kotor dalam Tabel 5.2 merupakan rata-rata penerimaan kotor yang didapat dari 60 orang pengojeg per hari kerjanya. Penerimaan kotor pengojeg dapat mencapai Rp. 40.000 – Rp. 80.000 sebelum kenaikan harga BBM, namun setelah kenaikan harga BBM hanya mencapai Rp. 25.000 – Rp. 50.000 per hari. Penerimaan kotor mengalami penurunan sebesar 27 persen, penurunan tersebut akan mempengaruhi pendapatan yang akan diterima oleh rumah tangga pengojeg.

5.3. Perubahan Pengeluaran Biaya Operasional Pengojeg Motor