Penerimaan Bersih dan Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg

lebih mengurangi biaya operasional sebagian pengojeg memilih untuk makan dirumah bersama keluarganya. Selain itu terdapat pula pengojeg yang hanya membeli makanan bergoreng seperti goreng pisang dan tahu. Hal tersebut dilakukan sebagai penahan rasa lapar saja, atau ada pengojeg yang sengaja mengurangi kebiasaan merokoknya, banyak cara yang ditempuh oleh para pengojeg untuk dapat meminimumkan biaya operasionalnya. Pengeluaran untuk makan, minum, dan rokok berkisar antara Rp 3.000 sampai Rp 8.000 per hari. setelah kenaikan harga BBM pengeluaran tersebut berkisar antara Rp. 3000 sampai Rp. 10.000. Jumlah rata-rata pengeluaran biaya operasional yang dikeluarkan setiap harinya mencapai Rp. 9.200 sebelum kenaikan harga BBM, dan mencapai Rp. 13.800 setelah kenaikan harga BBM, terjadi kenaikan sebesar 50 persen. Peningkatan biaya operasional tersebut akan berpengaruh terhadap penerimaan bersih para pengojeg.

5.4. Penerimaan Bersih dan Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg

Motor Berdasarkan Tabel 5.4 terlihat bahwa penerimaan kotor mengalami penurunan sedangkan biaya operasional pengojeg mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan rata-rata penerimaan bersih yang diperoleh menurun dari Rp 40.600 per hari menjadi Rp 22.500 per hari, penurunan tersebut sebesar 44,6 persen. Tabel 5.4. Rata-Rata Penerimaan Bersih Pengojeg Motor Per Hari Kerja Uraian Sebelum Kenaikan BBM Rp Setelah Kenaikan BBM Rp Perbedaan Persen Penerimaan kotor 49.800 36.300 -27,0 Pengeluaran 9.200 13.800 50,0 biaya operasional Penerimaan bersih 40.600 22.500 -44,6 Sumber: Data Primer Hasil Olahan. Sebelum kenaikan harga BBM penerimaan bersih pengojeg berkisar antara Rp. 20.000 sampai Rp. 66.000 per hari. Setelah kenaikan harga BBM para pengojeg hanya mengantongi uang berkisar antara Rp. 10.000 sampai Rp. 35.500 per hari. Walaupun penerimaan bersih para pengojeg mengalami penurunan, tetapi para pengojeg tetap setia menjalani profesinya. Hal ini dikarenakan faktor keahlian dan modal yang dimiliki pengojeg terbatas. Faktor keahlian dan modal yang terbatas membuat sebagian besar para pengojeg menggantungkan hidupnya beserta keluarga pada profesi tersebut, walaupun terdapat sebagian dari mereka yang mendapatkan penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan atau dari anggota keluarga lainnya. Terdapat 26 rumah tangga pengojeg mendapatkan penghasilan tambahan. 8 52 32 8 Rp. 1 Juta Rp. 1 Juta - Rp. 1,5 Juta Rp. 1,5 Juta -Rp. 2 Juta Rp. 2 Juta Sumber: Data Primer Hasil Olahan. Gambar 5.5. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg Sebelum Kenaikan Harga BBM Berdasarkan gambar diatas, sebesar 8 persen pengojeg motor mempunyai penghasilan kurang dari Rp. 1 juta, 52 persen mempunyai penghasilan antara Rp. 1 juta sampai Rp. 1,5 juta, 32 persen mempunyai penghasilan diatas Rp. 1,5 juta sampai Rp. 2 juta, dan sisanya sebesar 5 persen mempunyai penghasilan diatas Rp. 2 juta. Perbedaan pendapatan ini disebabkan oleh faktor penghasilan tambahan yang diperoleh pengojeg, baik dari pekerjaan sampingan atau dari anggota keluarga lainnya. Besarnya penghasilan tambahan yang diterima beragam jumlahnya, yaitu berkisar antara Rp. 120.000 sampai Rp. 1.000.000 per bulannya. Perbedaan ini diakibatkan jenis pekerjaan yang ditekuni. Terdapat 11 orang pengojeg yang memiliki pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan yang dilakukan seperti satpam, supir tembak, pembuat sumur bor, dan calo terminal. Sedangkan sisanya sebesar 16 istri pengojeg mendapatkan penghasilan tambahan dari pekerjaan mereka sebagai pembantu, buruh pabrik, penjahit dan berdagang. Sebagian besar istri para pengojeg bekerja sebagai buruh pabrik, tempat tinggal yang dekat dengan lokasi pabrik memberi peluang terhadap istri-istri pengojeg bekerja sebagai buruh pabrik. Tabel 5.5. Pendapatan dan Penghasilan Tambahan Pengojeg Motor Per Bulan Sebelum Kenaikan Harga BBM Rupiah No Pendapatan Penghasila n Pendapatan Pendapatan Pengojeg Tambahan Anggota Keluarga Rumah Tangga 1 1.230.000 300.000 1.530.000 2 1.980.000 500.000 2.480.000 3 1.470.000 600.000 2.070.000 4 1.080.000 900.000 1.980.000 5 900.000 1.000.000 1.900.000 6 1.200.000 500.000 1.700.000 7 600.000 450.000 1.050.000 8 1.770.000 600.000 2.370.000 9 750.000 800.000 1.550.000 10 1.320.000 250.000 1.570.000 11 1.290.000 120.000 1.410.000 12 1.260.000 500.000 1.760.000 13 1.320.000 300.000 1.620.000 14 1.260.000 200.000 1.460.000 15 900.000 200.000 1.100.000 16 990.000 200.000 1.190.000 17 960.000 500.000 1.460.000 18 1.200.000 200.000 1.400.000 19 1.020.000 600.000 1.620.000 20 990.000 600.000 1.590.000 21 900.000 850.000 1.750.000 22 1.230.000 800.000 2.030.000 23 1.200.000 700.000 1.900.000 24 1.245.000 700.000 1.945.000 25 1.260.000 400.000 1.660.000 26 975.000 700.000 1.675.000 Sumber: Data Primer Hasil Olahan. Rata-rata pendapatan pengojeg motor yang tidak memiliki penghasilan tambahan adalah Rp. 1.260.900 atau pendapatan perkapitanya Rp. 556.750 Sedangkan rata-rata pendapatan pengojeg motor yang memiliki penghasilan tambahan adalah Rp. 1.683.400 atau pendapatan perkapitanya sebesar Rp. 583.600, jika dibandingkan dengan PDRB rata-rata perkapita Kota Bogor tahun 2005 yaitu sebesar Rp. 691.000, maka pendapatan perkapita rumah tangga pengojeg di bawah rata-rata pendapatan perkapita masyarakat Kota Bogor. 60 33 7 Rp. 1 Juta Rp. 1 Juta - Rp. 1,5 Juta Rp. 1,5 Juta - Rp. 2 Juta Sumber: Data Primer Hasil Olahan. Gambar 5.6. Persentase Pendapatan Rumah Tangga Pengojeg motor Setelah Kenaikan Harga BBM Berdasarkan Gambar 5.6 dapat dilihat bahwa sebesar 60 persen rumah tangga pengojeg motor mendapat penghasilan sebesar kurang dari Rp. 1 juta, 33 persen mendapat penghasilan antara Rp. 1 juta sampai Rp. 1,5 juta, dan sisanya sebesar 7 persen berpenghasilan diatas Rp1,5 juta sampai dengan Rp. 2 juta. Penurunan pendapatan rumah tangga dikarenakan penurunan penerimaan bersih para pengojeg. Penerimaan bersih para pengojeg mengalami penurunan dikarenakan menurunnya penerimaan kotor pengojeg, dan meningkatnya biaya operasional yang dikeluarkan oleh pengojeg. Penghasilan yang diterima dari mengojeg menurun, tetapi penghasilan dari pekerjaan sampingan dan anggota keluarga lainnya terdapat yang meningkat dan menurun. Penghasilan yang meningkat terjadi pada pengojeg yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai satpam, dan istri-istri pengojeg yang bekerja dipabrik-pabrik Tabel 5.6. Pendapatan dan Penghasilan Tambahan Pengojeg Motor Per Bulan Setelah Kenaikan Harga BBM Rupiah No Pendapatan Penghasilan Pendapatan Pendapatan Pengojeg Tambahan Anggota Keluarga Rumah Tangga 1 870.000 300.000 1.170.000 2 720.000 700.000 1.420.000 3 450.000 600.000 1.050.000 4 720.000 1.200.000 1.920.000 5 300.000 1.500.000 1.800.000 6 780.000 700.000 1.480.000 7 450.000 100.000 550.000 8 510.000 600.000 1.110.000 9 900.000 500.000 1.400.000 10 300.000 900.000 1.200.000 11 510.000 450.000 960.000 12 960.000 250.000 1.210.000 13 750.000 250.000 1.000.000 14 510.000 700.000 1.210.000 15 660.000 300.000 960.000 16 750.000 300.000 1.050.000 17 750.000 300.000 1.050.000 18 630.000 200.000 830.000 19 450.000 900.000 1.350.000 20 1.050.000 200.000 1.250.000 21 630.000 500.000 1.130.000 22 600.000 700.000 1.300.000 23 450.000 965.000 1.415.000 24 450.000 1.000.000 1.450.000 25 450.000 830.000 1.280.000 26 1.065.000 830.000 1.895.000 27 480.000 500.000 980.000 28 1.065.000 800.000 1.865.000 Sumber: Data Primer Hasil Olahan. Setelah kenaikan harga BBM, rata-rata pendapatan pengojeg motor yang tidak memiliki penghasilan tambahan adalah Rp. 702.200 atau pendapatan per kapitanya sebesar Rp. 303.650. Sedangkan rata-rata pendapatan pengojeg motor yang memiliki tambahan adalah Rp. 1.260.200 atau pendapatan perkapitanya sebesar Rp. 452.400. Bila dibandingkan dengan PDRB rata-rata perkapita Kota Bogor tahun 2005 pendapatan perkapita rumah tangga pengojeg motor baik yang memiliki penghasilan tambahan dan yang tidak memiliki berada di bawah rata-rata pendapatan perkapita masyarakat Kota Bogor. Kenaikan harga BBM ternyata memberikan dampak terhadap penurunan pendapatan yang diterima oleh pengojeg motor. Pendapatan rumah tangga pengojeg motor menurun sebesar 33 persen bila dibandingkan pendapatan sebelum kenaikan harga BBM. Bagi rumah tangga yang tidak mempunyai penghasilan tambahan adanya penurunan pendapatan akan terasa berat. Sebagian rumah tangga yang mendapat penghasilan tambahan merasa perekonomian keluarganya terbantu.

5.5. Pengeluaran Rumah Tangga Pengojeg Motor