7.2 Saran
Meningkatkan ekonomi masyarakat pro growth, mengentaskan kemiskinan pro poor dan menciptakan lapangan kerja pro job dapat dilakukan melalui
pengembangan usaha ikan hias. Namun permasalahan dan tantangan selalu akan terjadi bagi pembudidaya ikan hias. Sehingga perlu dilakukan tindaklanjut oleh
Pemerintah Kota Bogor secara bertahap dan sesuai dengan prioritas, maka prioritas tersebut ditingkatkan sebagai berikut :
1. Strategi Menguatkan pasar, menentukan kebijakan kondusif terhadap usaha ikan hias, peningkatan sumberdaya manusia dan memperkuat modal usaha.
2. Menumbuh kembangkan pasar, dan Optimalisasi sumberdaya pendukung ikan hias air tawar; dan
3. Peningkatan skala usaha kecil menjadi skala usaha menengah, dan optimalisasi produksi.
Hasil penelitian dari lembaga penelitian yang tidak dapat diadopsi oleh pembudidaya secara langsung perlu dijembatani oleh Pemerintah Daerah agar
dapat diserap dalam rangka mendukung peningkatan produksi ikan hias air tawar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2004. Kota Bogor Dalam Angka. Anonymous. 2005. Trend Pasar Ikan Hias Dunia. The 9th International Aquarium
Fish and Accessories exhibition and Conference – AQUARAMA. 26-29 Mei di Singapura.
www.dkp.go.id .
Anwar. 2003. Ekonomi Sumber Daya Alam. Bahan Kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam. Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan
Perdesaan. Tidak dipublikasikan. Bratakusumah DS dan Riyadi. 2003. Perencanaan Pembangunan Daerah.
Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
David, Fred R. 2002. Manajemen Strategi Konsep. Edisi Ke-tujuh. Terjemahan P. Sulistio. Salemba Empat. Jakarta.
Daryanto A. 2007. Dari Kluster Menuju Peningkatan Daya Saing Perikanan. dalam Majalah Craby dan Starky. Departemen Kelautan dan Perikanan.
Jakarta. Departemen Kelautan dan Perikanan, 2003. Direktori Ikan Hias. Diretorat Jendral
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran. Departemen Pertanian., 2002. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan
Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan.
Djakapermana R D. 2003. Prinsip-Prinsip Pengembangan Wilayah. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. Jakarta.
Fatchiya, A. 2002. Kemandirian Petani Ikan dalam Pengembangan Agribisnis Ikan Hias Air Tawar [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor. Halim A. 2003. Analisis Investasi.Salemba Empat. Jakarta.
Hax,A.C and N.S. Majluf. 1984. Strategic Management An Integratif Perspective, Englewood Chiffs, N.J. Prentice Hall. International, INC.
IFAD. 2002. disampaikan dalam event Strategi Pembangunan Daerah Berbasiskan Agribisnis di Era Global. MMA IPB.
http:72.14.235.104 . di
akses 15 April 2007. Kenneth R dan Andrew. Strategi Perusahaan,
www.jbptgunadarma-gdi.com .
diakses 15 April 2007. Keown J, JD Martin, JW Petty dan JR Scott. 2002. Manajemen Keuangan.
Prinsip-prinsip dan Aplikasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Mudzakir, Abdul Kohar, 2003. Dampak Pengembangan Sektor Perikanan
terhadap Perekonomian Jawa Tengah [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Mulyani, H.T. 1997. Peranan Sub Sektor Perikanan dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor:
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan. Institut Pertanian Bogor.
Murty, S. 2000. Regional Disparities: Need and Measures for Balanced Development pp. 3 16. Paper in Regional Planning and Sustainable
Development. Kanishka Publishers, Distributors. New Delhi. Nurliani H, 2005. Strategi Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan
Daerah Kota Bogor [Tesis]. Bogor. Magister Manajemen IPB. Parwinia.2001. Evaluasi Kebijakan Perikanan mengenai ”Pengembangan
Agribisnis Terpadu”. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Pearce D dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jilid satu. Penerjemah; Haryandini, editor Sarwiji B.
Bina Aksara. Jakarta. Terjemahan dari : Pearson Eduction –Prentice Hall. Pearce D.,dan E.B. Barbier.2000. Blueprint for Sustainable Economy. Earthscan
Publication. London, UK. Pemerintah Kota Bogor, 1999. Prakarsa Kota Bogor. Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, 2000. Rencana Tata Ruang Wilayah 1999 – 2009. Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, 2001. Membangun Kota Bogor Beriman melalui Pengembangan Agribisnis Perkotaan. Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, 2004. Produk Domestik Regional Bruto Tahun 1999 – 2003. Kerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kota Bogor. Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, 2004. Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kota
Bogor tahun 2005. Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, 2004. Rencana Strategis Renstra Kota Bogor Tahun 2005 – 2009. Kota Bogor.
Pemerintah Kota Bogor, 2006. Kota Bogor dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kota Bogor. Kota Bogor.
Porter, M.E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. New York. Free Press.
Priyono, Agus. 2004. Simposium Pengembangan Perikanan Budidaya Mendukung Pembangunan Kota Berwawasan Lingkungan.
Rahardi, F., R.Kristiawati, dan Nazaruddin. 2000. Agribisnis Perikanan. Jakarta. Penebar Swadaya.
Razali, 2003. Dampak Ekonomi Sektor Perikanan terhadap Pengembangan Wilayah Kotamadya Sabang Provinsi Daerah Istimewa Aceh [Tesis].
Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Redelift, M. 1987. Sustainable Development Concept An Economic Analysis.
www-wds.wordbank.org. diakses 15 April 2007. Riyadi M dan Dedi M. 2003. Strategi Pembangunan Daerah Berbasiskan
Agribisnis di Era Globalisasi.http:\\www.webmastermma.ipb.ac.id. Roseland, M. 1997, Mensions of the Eco-city, Cities, Vol.14. No.4.pp. 197-202,
1997. Rustiadi E, Sunsun S dan Dyah R. 2003. Perencanaan Pengembangan Wilayah,
Konsep Dasar dan Teori. Bogor. IPB. Fakultas Pertanian.
Saaty, T.L. 1994. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin Terjemahan Setiono L. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Senge, P G. Carstedt. 2001. Innovating Our Way to The Next Industrial Revolution. Sloan Management Review. 42.2. p.24-38.
Serageldin, I and A. Steer. 1994. Making Development Sustainable From Concepts to Action. Washington DC. The World Bank.
Shrivastava. 1994. Strategic Management Concept and Practices. South- Western Publishing, Co. Cincinnati. Ohio.
Smeru. 2001. Otonomi Daerah dan Iklim Usaha. Jakarta. Soekartawi, 1990. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta. Rajawali Press.
Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. World Commision on Enviroment and Development 1987. Pembangunan
Berkelanjutan. http:www.damandiri.or.id.
Diakses 15 April 2007. Yopie, Y. 2004. Makalah Pengembangan Perikanan Budidaya dalam Kebijakan
Pemerintah Kota Bogor. Simposium Pengembangan Perikanan Budidaya Mendukung Pembangunan Kota Berwawasan Lingkungan. Bogor.
Yuledyane, Asri. 2003. Strategi Pengembangan Agribisnis Perkotaan di Kota Bogor [skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Analisa Manfaat Dan Biaya Budidaya Ikan Hias Skala Kecil
1. Kondisi Lapangan
Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
Investasi 13.930.500
Cost 8.104.100,00 8.104.100,00 8.104.100,00 8.104.100,00 8.104.100,00
Pendapatan 12.000.000,00 12.000.000,00 12.000.000,00 12.000.000,00 12.000.000,00
Net Profit 13.930.500,00 3.895.900,00 3.895.900,00 3.895.900,00 3.895.900,00 3.895.900,00
DF 10 1,00
0,91 0,83
0,75 0,68
0,62 NVP10
13.930.500,00 3.541.727,27
3.219.752,07 2.927.047,33
2.660.952,12 2.419.047,38
838.026,17 DF 13
1,00 0,88
0,78 0,69
0,61 0,54
NPV 13 13.930.500,00
3.447.699,12 3.051.061,16
2.700.054,13 2.389.428,43
2.114.538,43 227.718,73
IRR 20,22
BC Ratio 1,06
2. Uji Sensitivitas
a. Produksi Turun 10
Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
Investasi 13.930.500
Cost 8.104.100,0
8.104.100,0 8.104.100,0
8.104.100,0 8.104.100,0
Pendapat an
10.800.000, 00
10.800.000, 00
10.800.000, 00
10.800.000, 00
10.800.000, 00
Net Profit 13.930.500,
00 2.695.900,0
2.695.900,0 2.695.900,0
2.695.900,0 2.695.900,0
DF 10 1,00
0,91 0,83
0,75 0,68
0,62 NVP10
13.930.500, 00
2.450.818,1 8
2.228.016,5 3
2.025.469,5 7
1.841.335,9 7
1.673.941,7 9
3.710.917,9 5
DF 13 1,00
0,88 0,78
0,69 0,61
0,54 NPV
13 13.930.500,
00 2.385.752,2
1 2.111.285,1
4 1.868.393,9
3 1.653.445,9
6 1.463.226,5
1 4.448.396,2
4 IRR
5,10 BC Ratio
0,73
b. Harga Produksi Turun 15
Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
Investasi 13.930.500
Cost 8.104.100,00 8.104.100,00 8.104.100,00 8.104.100,00 8.104.100,00
Pendapatan 10.200.000,00 10.200.000,00 10.200.000,00 10.200.000,00 10.200.000,00
Net Profit 13.930.500,00
2.095.900,00 2.095.900,00 2.095.900,00 2.095.900,00 2.095.900,00 DF 10
1,00 0,91
0,83 0,75
0,68 0,62
NVP10 13.930.500,00 1.905.363,64
1.732.148,76 1.574.680,69
1.431.527,90 1.301.389,00
5.985.390,01 DF 11
1,00 0,90
0,81 0,73
0,66 0,59
NPV 11 13.930.500,00 1.888.198,20
1.701.079,46 1.532.504,02
1.380.634,25 1.243.814,64
6.184.269,44 IRR
20,10 BC Ratio
0,75
c. Produksi Turun 10 dan Harga Turun 15
Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
Investasi 13.930.500
Cost 8.104.100,0
8.104.100,0 8.104.100,0
8.104.100,0 8.104.100,0
Pendapata n
9.180.000,0 9.180.000,0
9.180.000,0 9.180.000,0
9.180.000,0
Net Profit 13.930.500,0
1.075.900,0 1.075.900,0
1.075.900,0 1.075.900,0
1.075.900,0 DF 10
1,00 0,91
0,83 0,75
0,68 0,62
NVP10 13.930.500,0
978.090,91 889.173,55
808.339,59 734.854,18
668.049,25 9.851.992,51
DF 12 1,00
0,89 0,80
0,71 0,64
0,57 NPV
12 13.930.500,0
960.625,00 857.700,89
765.804,37 683.753,90
610.494,55 10.052.121,2
8 IRR
39,23 BC Ratio
0,39
d. Biaya produksi naik 20
Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
Investasi 13.930.500
Cost 9.724.920,0
9.724.920,0 9.724.920,0
9.724.920,0 9.724.920,0
Pendapat an
12.000.000, 00
12.000.000, 00
12.000.000, 00
12.000.000, 00
12.000.000, 00
Net Profit 13.930.500,
00 2.275.080,0
2.275.080,0 2.275.080,0
2.275.080,0 2.275.080,0
DF 10 1,00
0,91 0,83
0,75 0,68
0,62 NVP10
13.930.500, 00
2.068.254,5 5
1.880.231,4 1.709.301,2
8 1.553.910,2
5 1.412.645,6
8 5.306.156,8
4 DF 13
1,00 0,88
0,78 0,69
0,61 0,54
NPV 13
13.930.500, 00
2.013.345,1 3
1.781.721,3 6
1.576.744,5 6
1.395.349,1 7
1.234.822,2 8
5.928.517,5 IRR
15,58 BC Ratio
0,62
e. Biaya produksi naik 20 dan Produksi turun 10
Uraian Tahun
0 1 2 3 4 5
Investasi 13.930.500
Cost 9.724.920,0
9.724.920,0 9.724.920,0
9.724.920,0 9.724.920,0
Pendapat an
10.800.000, 00
10.800.000, 00
10.800.000, 00
10.800.000, 00
10.800.000, 00
Net Profit 13.930.500,
00 1.075.080,0
1.075.080,0 1.075.080,0
1.075.080,0 1.075.080,0
DF 10 1,00
0,91 0,83
0,75 0,68
0,62 NVP10
13.930.500, 00
977.345,45 888.495,87
807.723,52 734.294,11
667.540,10 9.855.100,9
6 DF 13
1,00 0,88
0,78 0,69
0,61 0,54
NPV 13
13.930.500, 00
951.398,23 841.945,34
745.084,37 659.366,70
583.510,35 10.149.195,
02 IRR
90,53 BC Ratio
0,29
I. Biaya Investasi
No Jenis
Jml unit Harga unit
Total
1 Bangunan gedung
1 Rp 5.000.000
Rp 5.000.000 2
Aquarium 24
Rp 125.000 Rp 3.000.000
3 Rak besi
4 Rp 360.000
Rp 1.440.000 4
Pompa Air 1
Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
8 Selang aerasi rol
2 Rp 50.000
Rp 100.000 9
I nstalasi Aerasi 2
Rp 100.000 Rp 200.000
10 Tabung O2
1 Rp 750.000
Rp 750.000 11
Serokan 6
Rp 10.000 Rp 60.000
12 Baskom
4 Rp 15.000
Rp 60.000 13
Centong plastik 3
Rp 3.500 Rp 10.500
14 Kain sortir
1 Rp 10.000
Rp 10.000 15
Selang pengisian air meter 20
Rp 2.500 Rp 50.000
16 Power Head
2 Rp 425.000
Rp 850.000 18
Bak penampungan air 2
Rp 450.000 Rp 900.000
19 I nduk ~ Black ghost
20 Rp 25.000
Rp 500.000 Total modal investasi
Rp 13.930.500
II. Biaya Penyusutan
NO URAI AN
NB Rp NS RP
JUE Sub Total
Volume Total
1 Bangunan 5.000.000 2.000.000 5
600.000 1
600.000 2 Akuarium
125.000 70.000 5
11.000 24
264.000 3 Rakbesi
360.000 150.000 5 42.000
4 168.000
4 Pompa air
1.000.000 400.000 5 120.000
1 120.000
5 Kulkas 2.000.000 1.000.000 5
200.000 1
200.000 6 Pwr
head 425.000 150.000 5
55.000 2
110.000 7 Selang
aerasi 50.000
10.000 5 8.000
2 16.000
8 Tabung O2
750.000 400.000 5 70.000
1 70.000
9 Baskom 15.000
- 5 3.000
4 12.000
10 Serokan 10.000
- 5
2.000 6
12.000 11 Centong
plastik 3.500
- 5
700 3
2.100 12 Kain
sortir 10.000
- 5
2.000 1
2.000 13 Selang
pengisian air
2.500 -
5 500
20 10.000
14 Bak 450.000
150.000 5
60.000 2
120.000 15 Black
ghost 25.000
1.500 5
4.700 20
94.000
Jumlah 1.800.100