memadukan organisasi dengan lingkungan. Manfaat strategi dapat dilihat dalam gambar 2.
Gambar 2. Manfaat Strategi Pearce dan Robinson, 1997 Tiga bahan pokok sangat penting bagi keberhasilan suatu strategi :
pertama strategi harus konsisten dengan kondisi lingkungan persaingan. Tegasnya, strategi harus memanfaatkan peluang yang ada atau yang
diperkirakan akan ada dan meminimalkan dampak dari ancaman-ancaman besar. Kedua, strategi harus realistik dalam hal kemampuan intern perusahaan.
Dengan kata lain, pemanfaatan peluang pasar haruslah berdasarkan pada kekuatan intern perusahaan. Akhirnya strategi harus dilaksanakan secara
cermat Pearce dan Robinson, 1997.
2.5. Teori Daya
Saing
Daya saing merupakan suatu konsep yang menyatakan kemampuan suatu produsen untuk memproduksi suatu komoditas dengan mutu yang cukup
baik dan biaya produksi yang cukup rendah sehingga pada harga-harga yang terjadi di pasar internasional dapat diproduksi dan dipasarkan oleh produsen
dengan memperoleh laba yang mencukupi sehingga dapat mempertahankan kelanjutan biaya produksinya. Dengan kata lain daya saing komoditas tercermin
dari harga jual yang bersaing dan mutu baik.
Kejelasan Tujuan dan Arah
Uraian Indentitas dan Gambar
Menetapkan Persaingan
Antisipasi Peluang dan Ancaman
Standarisasi Pertunjukan
Pemahaman Bisnis Manfaat Strategi
Asumsi perekonomian yang tidak mengalami hambatan atau distorsi sama sekali sulit ditemukan pada dunia nyata, khususnya di Indonesia sebagai
negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu keunggulan komparatif tidak dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur keuntungan suatu aktivitas
ekonomi dari sudut pandang badan atau orang-orang yang berkepentingan langsung dalam suatu proyek. Konsep yang lebih cocok untuk mengukur
kelayakan secara finansial adalah keunggulan kompetitif. Konsep keunggulan kompetitif dikembangkan pertama kali oleh Porter
pada tahun 1980 bertitik tolak dari kenyataan-kenyataan perdagangan internasional yang ada. Porter menyatakan bahwa keunggulan perdagangan
antar negara dengan negara lain didalam perdagangan internasional secara spesifik untuk produk-produk tertentu sebenarnya tidak ada. Fakta yang ada
adalah persaingan untuk kelompok-kelompok kecil industri yang ada dalam suatu negara. Oleh karena itu keunggulan kompetitif dapat dicapai dan dipertahankan
dalam suatu sub sektor tertentu di suatu negara dengan meningkatkan produktivitas penggunaan sumberdaya-sumberdaya yang ada. Warr, 1994
dalam Suryana, 1995. Keunggulan kompetitif diciptakan dan dipertahankan melalui proses yang
sangat terlokalisir. Perbedaan dalam hal nilai-nilai, kebudayaan, struktur perekonomian, lembaga dan sejarah nasional semuanya memberikan kontribusi
terhadap keunggulan kompetitif Porter, 1990. Salah satu faktor penentu daya saing diukur dari kemampuan berinovasi baik secara regional maupun global.
Inovasi adalah kata yang telah dikenal secara luas di pasar yang kompetitif Schroeder, 1990, inovasi merupakan hal yang penting dalam ‘destroying’
hubungan dalam pasar melalui penghancuran kekuatan monopoli di pasar dan memungkinkan kekuatan baru muncul atau yang lebih dikenal ‘ creative
destruction’ Schumpeter, 1934. Inovasi yang terjadi secara bersamaan dan komunal akan membentuk interaksi lingkungan baru Sange Carstedt, 2001,
namun juga bisa terjadi sebaliknya, dimana tekanan lingkungan persaingan misalnya akan memberikan dorongan bagi perusahaan untuk melakukan
inovasi. Secara nasional Kota Bogor dapat bersaing namun secara internasional Indonesia tertinggal bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti
Singapura, dan Malaysia.
Asian Development Bank 1993 dalam Suryana 1995 menyatakan bahwa dibawah asumsi adanya sistem pemasaran dan intervensi pemerintah,
maka suatu negara akan dapat bersaing di pasar internasional jika negara tersebut mempunyai keunggulan kompetitif dalam menghasilkan suatu
komoditas. Dengan demikian, keunggulan kompetitif mulai digunakan sebagai alat ukur kelayakan suatu aktivitas berdasarkan keuntungan privat privat
profitability yang dihitung atas harga pasar dan nilai uang resmi yang berlaku.
2.6. Teori Berlian Porter Diamond’s Porter Theory