Skala usaha besar adalah skala usaha yang beresiko tinggi untuk dikembangkan sensitif karena dari hasil uji sensitivitas yang dilakukan dengan
lima skenario ternyata hasil yang didapat bernilai negatif artinya usaha tersebut tetap tidak layak untuk dikembangkan. Salah satu cara yang harus dilakukan
adalah memaksimalkan produksi ikan agar semua biaya yang dikeluarkan dapat diimbangi dari hasil produksi.
Disimpulkan bahwa usaha ikan hias di Kota yang terbagi menjadi 3 tiga skala usaha menurut penelitian yaitu skala kecil, skala menengah dan skala
besar, dari ketiga skala usaha tersebut ternyata usaha yang merupakan tingkat aman adalah skala usaha menengah sedangkan skala usaha kecil dan besar
sangat sensitif artinya jika terjadi situasi yang sesuai pada skenario diatas maka usaha tersebut tidak layak untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada skala
usaha kecil yaitu rendahnya volume produksi yang mereka hasilkan dan terbatasnya sarana dan prasarana produksi terutama akuarium maupun sarana
penunjang pokok lainnya, padahal komponen investasi yang dibutuhkan hampir sama dengan skala usaha menengah. Sedangkan penyebab dari skala usaha
besar adalah tingginya biaya investasi serta biaya operasional yang harus dikeluarkan ditambah dengan kurang maksimalnya produksi yang dihasilkan
padahal dengan jumlah sarana akuarium yang ada masih dapat dilakukan penebaran yang maksimal sehingga bila terjadi situasi yang digambarkan dalam
uji sensitivitas maka hasil yang didapatkan tidak menguntungkan atau mengalami kerugian.
Oleh karena itu strategi yang perlu dikembangkan oleh pemerintah Kota Bogor dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pembudidaya
ikan hias adalah sebagai berikut : 1 Bagi skala kecil perlu dilakukan peningkatan ke skala usaha menengah; dan 2 Bagi skala besar perlunya optimalisasi
produksi.
5.5.1 Peningkatan Skala Usaha Kecil Menjadi Skala Usaha Menengah
Skala usaha kecil adalah usaha yang banyak terdapat di Kota Bogor ini harus menjadi perhatian bersama terutama Pemerintah Kota Bogor, jika mampu
mengangkat perekonomian pembudidaya skala kecil maka secara universal ekonomi rakyat dapat teratasi dan dapat berkembang. Sehingga perlu dilakukan
upaya peningkatan skala usaha kecil menjadi skala usaha menengah dengan cara : 1. Memberikan permodalan yang benar-benar dapat dimanfaatkan oleh
pembudidaya. Modal digunakan untuk melengkapi akuarium, penambahan induk ikan, pakan serta pembelian rak dan lain-lain. Modal yang diberikan minimal
Rp. 5.000.000,- per RTP, sumber modal dapat dilakukan dengan cara kerjasama Pemerintah Kota Bogor dengan lembaga perbankan yang ada di Kota Bogor
2 Monitoring, ini dibutuhkan untuk mendorong kinerja usaha sekaligus mengarahkan tentang penggunaan modal secara tepat sehingga tidak terjadi
penyimpangan dari pelaku usaha. Pelaksanaan monitoring dilakukan secara optimal dan kontinyu sehingga usaha tersebut berkembang dengan baik.
5.5.2 Optimalisasi Produksi
Berdasarkan hasil analisis pada skala usaha besar faktor yang mempengaruhi layak tidaknya usaha tersebut untuk dijalankan artinya
bagaimana keuntungan besih didapatkan dari usaha tersebut adalah produksi. Ini terbukti ketika produksi turun 10 usaha tersebut tidak layak untuk
dikembangkan, hal ini berbeda dengan skala usaha menengah bahwa pada saat produksi turun 10 usaha tersebut masih layak untuk dikembangkan.
Perbedaan ini sangat jelas bila dilihat dari investasi skala besar jauh lebih besar dari skala usaha menengah, hal ini dikarenakan skala besar sudah harus
menggunakan sarana dan prasarana secara lengkap serta butuh operasional yang tepat sehingga dapat menekan biaya yang tinggi.
Oleh karena itu strategi yang dilakukan agar terjadi keseimbangan dalam usaha tersebut dengan melakukan penambahan volume produksi melalui :
1. Penambahan induk ikan hias dan penambahan akuarium; dan 2 Pembinaan dan pendampingan teknologi agar produksi mempunyai kualitas dan kuantitas
yang baik.
VI. PERSEPSI STAKEHOLDERS DALAM PENGEMBANGAN IKAN HIAS AIR TAWAR DI KOTA BOGOR