3.2. Lokasi pengumpulan data
Lokasi penelitian dipilih di sentra-sentra budidaya ikan hias di Kota Bogor. Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan dimulai Bulan Oktober – Desember
2006.
3.3. Metode penarikan sample
3.3.1. Data primer
Data primer dikumpulkan melalui observasi dan wawancara langsung dengan pelaku dan mereka yang terkait dengan kegiatan perikanan di lokasi
penelitian, Pemilihan sample untuk wawancara umum dilakukan secara pemilihan secara sengaja
purposive sampling. Pengisian kuesioner dilakukan dengan metode pemilihan contoh secara sengaja
purposive. Informan key person yang diminta adalah yang dianggap memiliki pengetahuan, kemampuan
dan pengalaman berkaitan dengan tema penelitian. Data menggunakan kuisioner sebagai dasar dalam menganalisis persepsi stakeholder dan
menganalisis biaya manfaat dari usaha ikan hias, adapun responden yang diambil dalam pengambilan data mengenai persepsi adalah sebagai berikut :
a. Kelompok Pembudidaya
Kelompok pembudidaya ikan hias yang berlokasi di Kelurahan Ciluar, usaha yang dimilikinya cukup besar serta mampu mengatur bagaimana produksi
secara kontinyu dan berkualitas. Farm yang dimilikinya seringkali dijadikan sebagai tempat magang dan penelitian ikan hias oleh sejumlah kalangan
mahasiswa baik dari Bogor Itu sendiri maupun dari luar Bogor seperti mahasiswa UNPAD, UGM dan lain sebagainya, teknologi yang digunakan
banyak diakui oleh para pembudidaya lain. selain itu juga kelompok pembudidaya yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah
19 orang pembudidaya ikan hias air tawar. b. Pelaku
Usaha Perusahaan Taupan Fish Farm, perusahaan ini bergerak sebagai supplier
ikan hias air tawar dengan pemasaran untuk memenuhi kebutuhan pasar regional dan memenuhi kebutuhan para eksportir yang akan disalurkan ke
pasar internasional. selain itu data didapatkan dari Koperasi Perikanan Kota Bogor KPKB sebagai wadah organisasi para pelaku pembudidaya yang ada
di Kota Bogor. KPKB ini melakukan aktifitas di Terminal Agribisnis Ikan Hias
yang berlokasi di Kelurahan Rancamaya Peran Terminal Agribisnis adalah Sentra ikan bagi masyarakat luar. Akses yang dilakukan oleh Koperasi
dalam mengakses pasar cukup baik. c. Dinas
Agribisnis adalah Kepala Dinas Agribisnis Kota Bogor yang berperan dalam mengatur
kebijakan pengembangan perikanan di Kota Bogor. Kapasitasnya sebagai Kepala Dinas sangat mengetahui persis bagaimana dinamika perikanan
d. Dinas Perindagkop
adalah Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Peridustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor juga mengetahui bagaimana potensi dan prospek
usaha perikanan. Sesuai dengan kapasitasnya beliau banyak memberikan pelatihan dan pemagangan para stakeholder ikan hias.
e. Bapeda adalah banyak berperan dalam merancang dan memberikan pendapat pada
pimpinan untuk menetapkan kebijakan pengembangan pertanian khususnya perikanan.
f. Perguruan Tinggi
adalah Institut Pertanian Bogor yang mewakili lembaga pendidikan yang ada di Kota Bogor. Disamping sebagai pengajar, beliau juga sebagai praktisi ikan
hias dan sering diminta sebagai pembicara pada acara-acara yang diselenggarakan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan.
g. Lembaga Penelitian
Balai Riset Ikan Hias di Depok yang berperan dalam peningkatan kualitas produksi sebagai perekayasa teknologi khusus ikan hias. Dimintanya sebagai
responden ini karena beliau juga sebagai pembudidaya ikan hias yang sudah sangat berpengalaman.
Sedangkan responden untuk menganalisa biaya manfaat mempunyai kriteria sebagai berikut : 13 orang pelaku usaha skala kecil dengan kriteria
akuarium yang dimilki 1 – 30 akuarium, 8 orang skala usaha menengah memiliki 31 - 50 akuarium dan 11 orang skala besar adalah lebih dari 50 akuarium yang
dapat mewakili semua pembudidaya yang ada di Kota Bogor. Sampel responden diambil secara acak serta berdasarkan domisili atau wilayah yang
menjadi sentra usaha ikan hias
3.3.2. Data sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran berbagai pustaka yang ada diberbagai instansi pemerintah, seperti Bapeda, Dinas
Perindagkop, Dinas Agribisnis, Sekretariat Daerah.
3.4. Metode analisa