55
2. Total Asam Tertitrasi TAT
Total asam tertitrasi TAT dinyatakan dengan persen asam laktat. Asam laktat merupakan komponen asam terbesar yang terbentuk dari hasil
fermentasi susu menjadi yogurt. Asam laktat pula yang memberikan kontribusi besar terhadap rasa dan aroma yogurt.
Menurut SNI 01-2981-1992, dinyatakan bahwa kisaran nilai TAT produk yogurt adalah 0.5 – 2.0. Berdasarkan hasil analisis kimia dapat
diperoleh bahwa nilai TAT yogurt dalam penelitian ini sebesar 1.35.
3. Total Padatan terlarut TPT
Mutu yogurt juga ditentukan oleh kandungan padatan terlarut pada yogurt. Nilai TPT akan mempengaruhi tekstur yogurt yang dihasilkan.
Penambahan padatan tanpa lemak pada yogurt yang berbahan baku susu sapi murni dapat meningkatkan total padatan terlarut, sehingga viskositas
yang dihasilkannya lebih tinggi Helferich and Westhoff, 1980. Berdasarkan pengukuran TPT menggunakan Hand Refractometer
diperoleh bahwa TPT produk sebesar 15.5 °Brix. Menurut Tamime dan
Robinson 1989, yoghurt yang baik memiliki nilai TPT berkisar antara 14 - 16
°Brix.
4. Analisis Proksimat
Hasil analisis proksimat akan memberikan gambaran secara umum tentang nilai gizi dari produk yogurt Low Fat Fruity Bio-Yogurt. Selain itu
dengan adanya klaim low fat rendah lemak pada produk yogurt ini akan terbukti dengan adanya hasil analisis proksimat. Hasil analisis proksimat
produk Lo-Bio F dapat dilihat pada Tabel 8.
56
Tabel 8. Hasil Analisis Proksimat Formula Terpilih Low Fat Fruity Bio-
Yogurt berdasarkan bb
Komposisi Kandungan
Lemak 0.1316 Air 79.5771
Protein 4.8408 Abu 1.0466
Karbohidrat 14.4039 Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa sampel yogurt
memiliki kadar lemak yang rendah yaitu sebesar 0.13. Dengan nilai kadar lemak yang dimiliki oleh produk berdasarkan hasil analisis
proksimat menunjukkan bahwa yogurt Lo-Bio F sesuai dengan klaim sebagai produk rendah lemak low-fat dan bahkan menurut Varnam dan
Sutherland 1994, produk yogurt dengan kadar lemak kurang dari 0.5 dapat digolongkan sebagai yogurt non-fat. Selain itu berdasarkan regulasi
tentang klaim pangan yang dikeluarkan oleh Codex, dinyatakan bahwa produk pangan dengan kadar lemak
≤ 0.5 gram100 g bahan atau 100 ml bahan, maka produk tersebut dapat diklaim sebagai produk yang bebas
kadar lemak free fat Blanchfield, R.J., 2000.
H. MUTU MIKROBIOLOGI PRODUK YOGURT
Yogurt merupakan hasil produk fermentasi susu akibat aktivitas BAL. Pengukuran mutu mikrobiologi merupakan salah satu hal yang penting
dilakukan pada suatu produk pangan. Pengukuran mutu mikrobiologi produk yogurt Lo-Bio F meliputi : analisis kapang khamir, uji koliform, uji TPC, dan
total BAL. Pengujian mutu mikrobiologi dilakukan dengan menggunakan metode cawan dan MPN.
1. Total mikroba Total Plate Count
Uji TPC dilakukan untuk memperoleh gambaran secara umum tentang jumlah dan jenis mikrobiologi yang terkandung pada produk
yogurt. Sehingga akan diperoleh kondisi mikrobiologi secara umum dari
57 produk yogurt. Dari hasil uji TPC Tabel 9 diperoleh bahwa jumlah
koloni pada produk yogurt Lo-Bio F adalah sebanyak 8.8 x 10
8
kolonigram. Tabel 9. Hasil Analisis TPC Formula Terpilih low fat fruity bio yogurt
Sampel Pengenceran
Uji TPC Ulangan 1
Ulangan 2 Rata
2
cfuml
Yogurt Lo- Bio F
10
-5
TBUD TBUD 8.8 x 10
8
10
-6
TBUD TBUD 10
-7
91 93 80 88
2. Total Koliform
Koliform merupakan jenis uji yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan mikroba koliform atau indicator sanitasi pada suatu produk.
Bakteri Esherichia coli dan Enterobacter merupakan beberapa jenis bakteri koliform yang digunakan sebagai indicator sanitasi pada air dan susu
Fardiaz,1992. Esherichia coli merupakan jenis bakteri fekal dan Enterobacter merupakan jenis bakteri non-fekal. Bakteri fekal berarti
bakteri tersebut berasal dari saluran pencernaan manusia atau hewan, sedangkan bakteri non fekal tidak ditemukan dalam saluran pencernaan
manuia atau hewan, melainkan ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang sudah mati. Pengujian dilakukan dengan metode MPN sehingga
dapat diperoleh nilai atau satuan yang sesuai dengan persyaratan SNI produk yogurt.
Metode MPN menghasilkan uji yang bersifat kuantitatif. Pengamatan dilakukan dengan mengamati ada atau tidaknya gas yang
terbentuk pada tabung Durham dalam media BGLBB. Dari hasil pengujian diperoleh Tabel 10 bahwa pada seluruh tabung reaksi dengan 4 tingkat
pengenceran tidak ditemukan adanya pembentukan gas pada tabung Durham. Sehingga berdasarkan penggunaan tabel MPN seri 9 tabung
diperoleh total koliform 0.3 x 10
1
MPN100ml. Hasil analisis total koliform dapat dilihat pada tabel 10.
58 Tabel 10. Hasil Analisis Total Koliform Formula Terpilih low fat fruity bio
yogurt
Sampel Pengenceran
Koliform100 ml +- 1
2 3
Hasil Kuantitatif
MPN100ml
Yogurt Lo-Bio F
10
-1
- - - 0.3 x 10
1
10
-2
- - - 10
-3
- - - 10
-4
- - -
3. Analisis Kapang-Khamir