PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH NENAS SEGAR

43 Berdasarkan hasil uji organoleptik pada tahap penentuan konsentrasi susu skim diperoleh bahwa formula yang paling disukai yogurt dengan konsentrasi susu skim 20 memiliki skor hedonik rasa sebesar 4.63 netral. Rendahnya nilai skor penerimaan dapat diakibatkan oleh karena rasa hambar dari produk yogurt yang dihasilkan. Selain itu berdasarkan komentar yang dituliskan oleh para panelis, menyatakan bahwa yogurt yang dihasilkan pada tahap ini, masih memiliki aroma susu yang cukup kuat, selain itu tekstur yang dihasilkan masih terlalu encer. Sehingga diperlukan tahapan selanjutnya, agar dapat menaikkan nilai penerimaan secara hedonik. Tahap selanjutnya yaitu penambahan buah nenas segar. Melalui penambahan buah segar diharapkan dapat meningkatkan skor penerimaan secara hedonik dari produk yogurt dalam penelitian ini.

D. PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH NENAS SEGAR

Penambahan buah pada yogurt dilakukan dengan beberapa alasan diantaranya adalah : a aroma buah dapat menutupi atau mengurangi aroma susu masam; b buah dapat meningkatkan citarasa yang dimiliki oleh plain yogurt; dan c buah dapat meningkatkan nilai vitamin pada produk yogurt. Menurut Helferich dan Westhoff 1980 buah yang ditambahkan pada industri yogurt umumnya berupa buah-buahan segar yang telah diawetkan, seperti buah kaleng, buah kering, buah yang dibekukan atau puree. Penambahan buah segar harus dilakukan dalam kondisi aseptis, sebab buah segar sangat rentan terhadap kontaminasi kapang atau khamir. Tujuan dari tahap penentuan tingkat kematangan dilakukan agar diperoleh tingkat kematangan buah dengan mutu fisik yang stabil selama penyimpanan didalam produk yogurt. Buah yang ditambahkan dalam pembuatan fruit yogurt kali ini adalah buah nenas. Buah nenas digunakan sebagai flavour karena nenas memiliki citarasa dan aroma yang segar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penerimaan low-fat yogurt. Nenas ditambahkan dalam bentuk cacahan dan puree. Bentuk cacahan dan puree dipilih karena bentuk cacahan akan memberikan tekstur buah saat dikonsumsi, sedangkan bentuk puree akan memperkuat flavour khas buah nenas pada yogurt. Puree dibuat hingga 44 mencapai TPT 55 ˚Brix. Dari hasil pembuatan puree nenas, diperoleh bahwa nilai pH yang dimiliki adalah sebesar 3.67. Selain bentuk buah yang akan ditambahkan, tingkat kematangan buah juga mempengaruhi cita rasa dari yogurt yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan penentuan tingkat kematangan buah yang sesuai untuk ditambahkan ke dalam produk yogurt, sehingga dihasilkan produk yogurt yang mengandung buah dengan kondisi tekstur buah yang renyah dan aroma serta flavour yang khas. Pada penelitian ini dilakukan uji dengan menggunakan buah nenas pada tiga tingkat kematangan yang berbeda, yaitu : nenas muda, nenas setengah matang, dan nenas matang. Uji dilakukan dengan menambahkan buah nenas dalam berbagai tingkat kematangan ke dalam yogurt, setelah itu yogurt disimpan pada suhu refrigerator 7 ˚C selama 2 minggu. Selama 2 minggu dilakukan uji penerimaan dengan menggunakan panelis terbatas, sebanyak 5 orang, untuk menentukan tingkat kematangan nenas yang disukai. Selain uji penerimaan, dilakukan uji visual subyektif dengan parameter tekstur buah nenas. Uji pendahuluan menunjukkan bahwa buah nenas setengah matang menghasilkan cita rasa dan tekstur yang lebih baik bila dibandingkan dengan buah dengan tingkat kematangan lainnya. Buah nenas matang yang ditambahkan pada yogurt setelah mengalami penyimpanan selama 2 minggu menghasilkan aroma yang menyengat dan teksturnya menjadi lembek, sehingga mengganggu penampilan yogurt, sedangkan apabila digunakan buah nenas muda maka tekstur buah yang masih terlalu keras mengakibatkan terganggunya tekstur yogurt saat diterima oleh panelis. Sehingga tingkat kematangan buah yang akan digunakan pada tahapan penelitian selanjutnya adalah buah nenas setengah matang.

E. FORMULASI KONSENTRASI PENAMBAHAN BUAH NENAS