PENDAHULUAN 1. Pengembangan Teknologi Pembuatan Low-Fat Fruity Bio-Yogurt (Lo-Bio F)

1

I. PENDAHULUAN 1.

LATAR BELAKANG Semakin hari konsumen semakin menyadari akan pentingnya menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Hal tersebut diindikasikan dengan tingginya permintaan konsumen akan suatu produk pangan yang memiliki sifat fungsional. Selain permintaan akan sifat fungsional produk, masyarakat juga mengharapkan produk dengan karakteristik organoleptik yang dapat diterima dengan baik. Oleh karena itu, perlu dikembangkan konsep “Healthy, Functional, and Satisfied Foods” pada produk yang dihasilkan. Salah satu bahan pangan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah produk pangan berbasis susu, dalam hal ini adalah yogurt. Dipandang dari segi gizi, susu merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki kandungan nutrisi nyaris mendekati sempurna Muchtadi dan Sugiyono, 1992. Yogurt merupakan salah satu hasil diversifikasi produk berbasis susu. Beberapa kendala dalam pembuatan yogurt adalah ketersediaan dan kualitas susu segar sebagai bahan baku utama. Susu segar merupakan bahan yang sangat rentan terhadap kerusakan, baik secara kimia, fisik, maupun mikrobiologi. Selain itu, ketergantungan industri yogurt akan ketersediaan susu segar adalah sangat tinggi. Industri menginginkan susu segar dengan kualitas yang baik. Salah satu faktor penanda mutu susu segar adalah nilai SNF Solid Non Fat. Ketersediaan, kualitas, dan kerentanan susu segar sebagai bahan baku utama mengakibatkan timbulnya kesenjangan antara industri yogurt skala besar dan skala kecil menengah. Susu bubuk merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Kemudahan penanganan dan daya tahan yang relatif lebih lama apabila dibandingkan dengan susu segar, merupakan beberapa keuntungan dari penggunaan susu bubuk. Ada dua macam susu bubuk yang beredar di pasaran, yaitu susu bubuk skim dan full cream. Susu skim memiliki lebih banyak keuntungan dengan komposisi lemaknya yang jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan full cream. 2 Dengan rendahnya komposisi lemak, maka susu skim dapat menjadi bahan baku utama pembuatan low-fat yogurt. Selain itu, rendahnya kandungan lemak yang dikandung dalam susu skim, maka produk yogurt yang dihasilkan memiliki tekstur dengan warna yang merata. Low-fat yogurt sekalipun memiliki banyak keuntungan, tetapi jenis yogurt ini memiliki citarasa yang kurang gurih apabila dibandingkan dengan yogurt yang dibuat dengan menggunakan susu segar atau full cream. Hal ini dapat disiasati dengan penambahan buah-buahan pada yogurt tersebut. Selain citarasa, Ajam et.al 1993 menyatakan bahwa bau susu yang dominan pada yogurt seringkali tidak disukai oleh konsumen terutama orang dewasa Buah-buahan yang ditambahkan dapat dalam bentuk buah asli yang diawetkan, manisan, buah dalam kaleng, atau puree Helferich dan Westhoff ,1980. Menurut Yuguchi et.al. 1992, yogurt merupakan produk pangan probiotik karena memiliki sejumlah bakteri hidup yang menguntungkan bagi kesehatan dan dapat bertahan hidup pada saluran pencernaan manusia, sehingga dapat menjalankan fungsinya dalam meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan merangsang fungsi kekebalan tubuh. Selain itu, daya cerna yang dimiliki yogurt adalah 3 kali lebih baik, bila dibandingkan dengan susu biasa Muchtadi dan Sugiyono, 1992. Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus merupakan dua jenis bakteri tradisonal dalam pembuatan yogurt. Akan tetapi, menurut Winarno 2003, Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus tidak mampu dengan selamat melewati saluran usus manusia. Oleh sebab itu, kedua bakteri tersebut tidak dapat digolongkan sebagai bakteri probiotik. Jika bakteri asam laktat pada yogurt telah mati pada usus kecil, maka keuntungan yang diberikan bagi kesehatan saluran pencernaan manusia juga akan berkurang Helferich dan Westhoff, 1980. Menurut Yuguchi et al. 1992, bakteri asam laktat yang dapat mencapai saluran pencernaan manusia dalam keadaan hidup dan lengkap adalah Bifidobacteria B.bifidum, B.infantis, B.breve, B.adolescentis, dan B.longum, dan beberapa spesies Lactobacillus L.casei, L.salivarus, L.fermentum, L.plantarum, L.brevis, dan L.buchneri, serta beberapa Enterococci. Penambahan beberapa jenis bakteri 3 mengakibatkan munculnya konsep baru bio-yogurt Winarno, 2003. Bakteri tersebut terutama berasal dari golongan Bifidobacterium dan Lactobacillus, dan umumnya merupakan flora khas pada saluran pencernaan manusia. Konsumsi bio-yogurt secara rutin akan memberikan banyak efek yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh. Aktivitas antitumor, peningkatan sistem kekebalan manusia, penghambatan pertumbuhan bakteri patogen, dan mencegah alergenisitas pangan yang diakibatkan oleh kondisi saluran pencernaan yang berlubang merupakan beberapa manfaat positif dari aktivitas BAL probiotik Anonim, 2007. Pada pembuatan yogurt dalam penelitian ini akan dipergunakan kultur campuran Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus casei subsp rhamnosus. Selain itu untuk mengatasi bau susu yang dominan maka produk yogurt pada penelitian kali ini akan ditambahkan buah nenas segar sebagai sumber flavour buah-buahan dan pemanfaatan salah satu buah tropis. Dengan menggunakan buah tropis maka diharapkan dapat meningkatkan variasi flavour yogurt dan nilai jual buah-buahan tropis. Dengan adanya penambahan buah-buahan pula diharapkan adanya peningkatan daya terima konsumen. Proses dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan yogurt akan disederhanakan. Proses penyedehanaan ini dilakukan agar pembuatan yogurt dapat dilakukan oleh industri rumah tangga. Diharapkan dengan penyederhanaan tidak akan menurunkan kualitas mutu dan daya saing, melainkan dapat bersaing dengan produk yogurt yang dihasilkan oleh industri dalam skala besar.

2. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan teknologi pembuatan low fat fruity bio-yogurt dengan menggunakan kultur campuran Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus casei subsp. rhamnossus, dan Streptococcus thermophilus , serta penambahan buah segar dan penstabil karagenan sehingga diperoleh low fat fruity bio-yogurt dengan sifat fisik, kimia dan organoleptik yang disukai oleh konsumen. 4

3. SASARAN

Sasaran dari penelitian ini antara lain : 1 dapat dihasilkan produk yogurt yang dapat diproduksi secara massal oleh industri kecil menengah dengan mutu yang baik; 2 meningkatkan tingkat konsumsi yogurt, terutama pada masyarakat Indonesia.

4. MANFAAT

Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1 mengetahui batas minimum konsentrasi susu skim sehingga diperoleh yogurt dengan sifat fisik yang menyerupai yogurt dengan bahan baku utama susu segar ; 2 Industri Kecil Menengah mampu mengaplikasikan teknologi pembuatan low-fat fruity bio- yogurt. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A.