Parameter Kekentalan Total Asam Tertitrasi TAT

51 Gambar 18. Histogram pengaruh konsentrasi karagenan terhadap skor hedonik rasa yogurt.

2. Parameter Aroma

Hasil uji hedonik terhadap aroma yogurt dapat dilihat pada Gambar 19. Dapat dilihat pada Gambar 19, bahwa skor kesukaan panelis terhadap aroma yogurt tidak berbeda jauh, yaitu berkisar pada selang 5.4 – 5.2. Dengan skor hedonik aroma tertinggi pada sampel yogurt tanpa penambahan karagenan yaitu 5.4 agak suka dan skor hedonik aroma terendah pada sampel yogurt dengan penambahan 0.5 dan 0.6 karagenan yaitu 5.27 agak suka. Hasil analisis sidik ragam dapat diketahui bahwa penambahan karagenan tidak memberikan pengaruh nyata atau tidak berbeda nyata terhadap skor penerimaan aroma yogurt. Hasil analisis sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 6. Gambar 19. Histogram pengaruh konsentrasi karagenan terhadap skor hedonik aroma yogurt.

3. Parameter Kekentalan

Hasil uji hedonik terhadap kekentalan yogurt dapat dilihat pada Gambar 20. Dapat dilihat bahwa yogurt dengan penambahan 0.5 5,07 5,03 5,03 4,9 4,80 4,85 4,90 4,95 5,00 5,05 5,10 0,4 0,5 0,6 Konsentrasi carrageenan S k o r kesu kaan 5,4 5,37 5,27 5,27 5,2 5,25 5,3 5,35 5,4 5,45 0,4 0,5 0,6 Konsentrasi carrageenan S k o r kesu kaan 52 karagenan memiliki skor kekentalan yang tertinggi yaitu 5.9 agak suka, sedangkan pada penambahan 0 karagenan memiliki skor kekentalan terendah yaitu 4.67 netral. Skor hedonik tersebut menunjukkan bahwa penambahan karagenan memiliki pengaruh positif terhadap penerimaan yogurt dengan parameter kekentalan yogurt. Selain itu, berdasarkan hasil uji hedonik dapat diperoleh bahwa yogurt dengan penambahan 0.5 karagenan memiliki hasil optimum terhadap kekentalan yogurt. Hal tersebut disebabkan bahwa yogurt dengan penambahan 0.4 dan 0.6 karagenan memiliki skor hedonik yang lebih rendah dibanding yogurt dengan penambahan 0.5 karagenan. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan Lampiran 6 bahwa penambahan karagenan memiliki pengaruh beda nyata terhadap skor penerimaan kekentalan yogurt. Sampel yogurt tanpa penambahan karagenan berbeda nyata dengan sampel yogurt dengan penambahan 0.4, 0.5, dan 0.6 karagenan. Sedangkan sampel yogurt dengan penambahan 0.4, 0.5, dan 0.6 karagenan tidak berbeda nyata. 4,67 5,63 5,9 5,57 1 2 3 4 5 6 7 0,4 0,5 0,6 Konsentrasi carrageenan S k o r kesu kaan Gambar 20. Histogram pengaruh konsentrasi karagenan terhadap skor hedonik kekentalan yogurt.

4. Uji Rangking Overall

Uji rangking dilakukan pada penentuan posisi konsentrasi yang paling disukai dalam penambahan karagenan. Parameter yang digunakan adalah overall produk yogurt. Hasil uji rangking yang dilakukan dengan menggunakan 30 panelis dapat dilihat pada Gambar 21 dan Lampiran 7. Berdasarkan hasil uji rangking maka sampel 505 penambahan 0.5 53 karagenan memiliki skor rangking tertinggi yaitu 1.27 dan sampel 201 penambahan 0 karagenan memiliki skor rangking terendah yaitu 3.80. Skor rangking tersebut menunjukkan bahwa secara overall, panelis menyukai yogurt dengan penambahan 0.5 karagenan. 3,80 2,50 1,27 2,43 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 0,4 0,5 0,6 Konsentrasi carrageenan S k o r kesu kaan Gambar 21. Histogram pengaruh konsentrasi karagenan terhadap skor rangking yogurt secara overall. Uji organoleptik pada tahap penentuan konsentrasi karagenan menunjukkan bahwa secara umum yogurt dengan penambahan 0.5 karagenan memiliki skor penerimaan yang paling disukai. Sehingga berdasarkan hasil uji pada tahapan penelitian sebelumnya dapat diperoleh bahwa formula yang paling disukai pada pembuatan low fat fruity bio yogurt adalah yogurt yang dibuat dengan menggunakan 20 susu bubuk skim dengan penambahan 20 buah nenas dalam bentuk cacahan dan puree, serta 0.5 karagenan.

G. MUTU FISIK PRODUK YOGURT

Salah satu sifat fisik yang paling penting pada produk stirred yogurt adalah tekstur yogurt, terutama viskositas yogurt. Menurut Walstra et.al 1999 stirred yogurt harus memiliki tekstur yang lembut dan memiliki tingkat kekentalan yang cukup. Selain itu, tekstur yogurt seharusnya memiliki viskositas yang tinggi, kompak, dan dapat dipindahkan atau dimakan dengan menggunakan sendok. Sehingga dilakukan pengukuran viskositas yogurt dengan menggunakan viscometer Brookfield. Pengukuran dengan menggunakan 54 viscometer Brookfield dilakukan dengan menggunakan spindle 3, kecepatan skala 12, selama 2 menit. Hasil pengukuran viskositas formula terbaik produk yogurt Lo-Bio F adalah sebesar 5400 m.Pas centipoise. Penambahan karagenan mengakibatkan viskositas yogurt yang dihasilkan cukup tinggi. Secara visual, produk Lo-Bio F memiliki sifat kekentalan produk yang kental berisi body texture, creamy, dan koagulum berwarna putih merata.

G. MUTU KIMIA PRODUK YOGURT

Mutu kimia produk merupakan salah satu hal yang perlu diketahui dalam pembuatan suatu produk. Pengukuran mutu kimia produk yogurt Lo- Bio F meliputi pH, TAT, TPT dan analisis proksimat pada formula terbaik. Hasil analisis mutu kimia produk yogurt dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Analisis Mutu Kimia formula Terpilih low fat fruity bio-yogurt Sampel pH Derajat Keasaman TAT asam laktat TPT o Brix Yogurt Lo-Bio F 4.43 1.35 15.5 1. Derajat Keasaman pH Nilai pH merupakan salah satu ciri khas dari suatu produk fermentasi, terutama yogurt. Berdasarkan derajat keasamannya, bahan pangan dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu 1 bahan pangan berasam rendah dengan nilai pH diatas 4.5; 2 bahan pangan berasam sedang dengan kisaran nilai pH 4.0 – 4.5, dan 3 bahan pangan berasam tinggi dengan nilai pH di bawah 4.0. Nilai pH yang rendah pada produk yogurt diakibatkan oleh karena terbentuknya asam laktat sebagai hasil degradasi laktosa oleh bakteri asam laktat. Pada penelitian ini diperoleh bahwa nilai pH produk adalah sebesar 4.43. Pada umumnya nilai pH yogurt yang baik berkisar antara 4.2 - 4.6. Dengan nilai pH yang cukup rendah ≤ 4.5 maka produk yogurt memiliki kemungkinan yang sangat kecil akan pertumbuhan bakteri patogen. Akan tetapi kapang dan khamir masih memiliki peluang pertumbuhan. 55

2. Total Asam Tertitrasi TAT

Total asam tertitrasi TAT dinyatakan dengan persen asam laktat. Asam laktat merupakan komponen asam terbesar yang terbentuk dari hasil fermentasi susu menjadi yogurt. Asam laktat pula yang memberikan kontribusi besar terhadap rasa dan aroma yogurt. Menurut SNI 01-2981-1992, dinyatakan bahwa kisaran nilai TAT produk yogurt adalah 0.5 – 2.0. Berdasarkan hasil analisis kimia dapat diperoleh bahwa nilai TAT yogurt dalam penelitian ini sebesar 1.35.

3. Total Padatan terlarut TPT