perusahaan diberikan penghargaan dan karyawan senang bekerja pada perusahaan ke dalam kategori setuju Tabel 5.
Indikator ini menjelaskan kondisi kepuasan kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa seharusnya setiap karyawan yang
berprestasi dalam bekerja mendapatkan penghargaan dari perusahaan sehingga setiap hasil karyanya memberikan nilai positif bagi pihak
perusahaan sehingga pada diri karyawan akan timbul rasa senang dan bangga bekerja dalam organisasi perusahaan. Oleh karena itu karyawan
merasa organisasi yang sehat merupakan tempat yang tepat bagi karyawan untuk berprestasi sehingga karyawan merasa bangga dan
senang bekerja pada organisasi perusahaan tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata
kepuasan kerja karyawan bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi secara keseluruhan adalah 3,88. Hal ini berarti jawaban rata-rata
karyawan berada pada kategori setuju terhadap pernyataan-pernyataan yang mengacu pada kepuasan kerja atau dengan kata lain tingkat
kepuasan kerja karyawan bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi tergolong tinggi. Berdasarkan 14 pernyataan mengenai kepuasan
kerja yang berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, didapat nilai rata-rata tertinggi berada pada pernyataan nomor 5 yaitu
sebesar 4,49. Hal ini berarti kepuasan kerja tertinggi karyawan berada pada poin rekan kerja sebagai faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
terbesar Tabel 5.
4.5. Analisis Karakteristik Karyawan Berdasarkan Stres Kerja dan
Kepuasan Kerja
Setelah mengetahui kondisi stres kerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan dari nilai rata-rata tertimbang, selanjutnya akan dilihat tingkat
stres kerja serta kepuasan kerja berdasarkan karakteristik karyawan yaitu jenis kelamin, usia, status, pendidikan, lama kerja, gaji dan jabatan
karyawan berdasarkan nilai rata-rata dari total skor karyawan terhadap jawaban pernyataan stres kerja dan kepuasan kerja Tabel 6.
Tabel 6. Tingkat stres dan kepuasan kerja berdasarkan karakteristik karyawan
Jenis Kelamin Stres Kerja
Kepuasan Kerja Laki-laki
48,8 53.9
Perempuan 47,1 54.6
Usia Stres Kerja
Kepuasan Kerja 19-40
48,3 51.6
41-55 47,8 54.9
Status Stres Kerja
Kepuasan Kerja Cerai 54,5
62,5
Lajang jandaduda
60,0 45,0
Menikah 47,5 54,2
Pendidikan Stres Kerja
Kepuasan Kerja Diploma 49,1
52,2 S1 47,8
53,5 S2
57,6 47,3
SMA 46,2 56,5
SMP 44,0 56,0
Lama Kerja Stres Kerja
Kepuasan Kerja 5 thn
54,0 46,0
20 Thn 55,8
52,0 10-15 thn
51,3 51,6
15-20 thn 46,5
53,9
5-10 thn 43,0
51,0 Gaji
Stres Kerja Kepuasan Kerja
5 jt
49,9 52,5
1,5-3 jt 48,0
53,0 3-5 jt
46,1 55,9
Jabatan Stres Kerja
Kepuasan Kerja Manajer-Supervisor
52,9 50,0
K arakte
risti k K
aryaw an
Officer -Staf 46,3
55,2
Berdasarkan hasil analisis dari karakteristik karyawan terhadap stres kerja dan kepuasan kerja Tabel 6 diperoleh hasil bahwa stres kerja
tertinggi cenderung di dominasi oleh laki-laki karena karyawan laki-laki memiliki jumlah lebih sedikit dibandingkan karyawan perempuan. Dengan
kecenderungan stres kerja dialami karyawan pada usia antara 19 sampai dengan 40 tahun yaitu pada masa kerja yang produktivitasnya masih tinggi.
Status yang dimiliki karyawan lajang cenderung mengalami stres kerja lebih besar dibandingkan dengan karyawan dengan status cerai jandaduda, ini
terkait dengan lingkungan sosial mereka. Pada tingkat pendidikan S2 stres kerja yang dialami lebih besar, karena karyawan dengan latar pendidikan
yang lebih tinggi memiliki tuntutan tanggung jawab lebih besar dalam bekerja. Masa kerja, gaji dan jabatan yang diperoleh karyawan yang berada
pada masa kerja lebih dari 20 tahun, perolehan gaji lebih besar dari Rp 5.000.000 serta posisi jabatan berada pada manajer, asisten manajer dan
supervisor cenderung mengalami stres kerja tinggi. Tingkat kepuasan kerja tertinggi cenderung didominasi oleh
karakteristik karyawan perempuan dengan usia 41 sampai dengan 55 tahun yaitu pada usia menuju kematangan, dengan status karyawan cerai
jandaduda cenderung lebih merasakan kepuasan dibandingkan karyawan yang berstatus menikah, pada tingkat pendidikan SMA kepuasan kerja
cenderung lebih besar dibandingkan karyawan dengan tingkat pendidikan SMP, karyawan dengan lama kerja 15 sampai 20 tahun memiliki kepuasan
kerja cenderung lebih besar dibandingkan karyawan dengan masa kerja lebih dari 20 tahun, karyawan dengan gaji antara Rp 3.000.000 sampai Rp
5.000.000 kepuasan kerjanya cenderung lebih besar dibandingkan dengan karyawan dengan gaji Rp 1.500.000 sampai Rp 3.000.000. Pada jabatan
officer dan staf kepuasan kerja cenderung lebih besar dibandingkan karyawan dengan jabatan manajer, asisten manajer dan supervisor.
Dengan demikian, analisis tabulasi silang antara karakteristik karyawan dengan stres kerja dan kepuasan kerja diperoleh hasil sebaran
terhadap kriteria tingkat stres kerja dan kepuasan kerja Lampiran 5. Adapun hasil sebaran sebagai berikut:
1. Sebaran dengan stres kerja rendah dan kepuasan kerja rendah berada
pada jenis kelamin perempuan, usia antara 41 sampai 55 tahun, status menikah, tingkat pendidikan diploma sampai dengan S2, lama kerja pada
perusahaan lebih dari 15 tahun, gaji yang diperoleh karyawan lebih dari Rp 5.000.000, berada pada jabatan officer.
2. Sebaran dengan stres kerja rendah dan kepuasan kerja tinggi berada pada
jenis kelamin perempuan, usia antara 41 sampai 55 tahun, status menikah, tingkat pendidikan SMP sampai dengan SMA, lama kerja pada
perusahaan lebih dari 15 tahun, gaji yang diperoleh karyawan kurang dari Rp 5.000.000, berada pada jabatan officer.
3. Sebaran dengan stres kerja tinggi dan kepuasan kerja rendah berada pada
jenis kelamin laki-laki, usia antara 41 sampai 55 tahun, status menikah,
tingkat pendidikan diploma sampai dengan S2, lama kerja pada perusahaan lebih dari 15 tahun, gaji yang diperoleh karyawan lebih dari
Rp 5.000.000, berada pada jabatan officer. 4.
Sebaran dengan stres kerja tinggi dan kepuasan kerja tinggi berada pada jenis kelamin perempuan, usia antara 41 sampai 55 tahun, status
menikah, tingkat pendidikan SMP sampai dengan SMA, lama kerja pada perusahaan lebih dari 15 tahun, gaji yang diperoleh karyawan kurang
dari Rp 5.000.000, berada pada jabatan officer. 5.
Sebaran dengan stres kerja dan kepuasan kerja mendekati sumbu rata- rata berada pada jenis kelamin perempuan, usia antara 41 sampai 55
tahun, status menikah, tingkat pendidikan SMP sampai dengan SMA, lama kerja pada perusahaan lebih dari 15 tahun, gaji yang diperoleh
karyawan kurang dari Rp 5.000.000, berada pada jabatan officer
.
Gambar 7. Grafik Pemetaan Tingkat Stres dan Kepuasan Kerja Karyawan
10 20
30 40
50 60
70 80
20 40
60 80
100
Total Skor Stres Kerja Tot
a l S
k or
K e
pua s
a n K
e rj
a
Keterangan Kuadran I : Perempuan, 41-55 thn, Menikah, SMP-SMA, 15 thn kerja, 5 juta, Officer
Kuadran II : Laki-laki, 41-55 thn, Menikah, Diploma-S2, 15 thn kerja, 5 juta, Officer Kuadran III : Perempuan, 41-55 thn, Menikah, Diploma-S2, 15 thn kerja, 5 juta, Officer
Kuadran IV : Perempuan, 41-55 thn, Menikah, SMP-SMA, 15 thn kerja, 5 juta, Officer 54
48
Kuadran IV Kuadran I
Kuadran II Kuadran III
Dapat disimpulkan bahwa keadaan stres kerja dan kepuasan kerja karyawan bagian Customer Care PT TELKOM Tbk Bekasi tersebar pada
empat kuardran pemetaan. Berdasarkan grafik pemetaan tingkat stres dan kepuasan kerja karyawan yang menjelaskan sebaran antara karakteristik
karyawan dengan total skor stres kerja dan kepuasan kerja karyawan, dapat dilihat bahwa titik-titik yang menyebar merata pada setiap kuadran
mendekati sumbu rata-ratanya Gambar 7.
4.6. Analisis Hubungan