2. 0,26 sampai 0,50 atau -0,26 sampai -0,50 disebut moderately low
association , yaitu kondisi yang menunjukkan hubungan yang lemah
antara variabel X dan variabel Y. 3.
0,51 sampai 0,75 atau -0,51 sampai -0,75 disebut moderately high association
, yaitu kondisi yang menunjukkan adanya hubungan yang agak kuat antara variable X dan varibel Y.
4. 0,76 sampai 1,00 atau -0,76 sampai -1,00 disebut sebagai high
association yaitu kondisi yang menunjukkan hubungan yang kuat antara
variabel X dan variabel Y. Perumusan Hipotesis:
Ho : Tidak ada hubungan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan. H
1
: Ada hubungan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan. Untuk menguji hubungan hipotesis nol H
o
kriterianya adalah : Tolak H
o
: jika nilai peluang tingkat signifikansi Tolak H
1
: jika nilai peluang tingkat signifikansi Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 5 karena angka ini
dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang sudah sering digunakan dalam
penelitian ilmu sosial.
3.4.5. Asosiasi Chi-Square
Menurut Djarwanto 2003 uji Chi-Square χ
2
hanya digunakan untuk data diskrit, uji ini hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa ada
hubungan beberapa faktor dari nilai pengamatan yang disebabkan oleh faktor coba-coba sampling error. Menurut Kountur 2005 Chi-Square
digunakan untuk menganalisis frekuensi dari dua variabel dengan banyak kategori untuk menentukan apakah ada hubungan antara kedua variabel.
Asosiasi Chi-Square digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain, khususnya untuk data
nominal. Pada penelitian ini dilakukan uji asosiasi Chi-Square stres kerja dan kepuasan kerja karyawan dengan karakteristik karyawan yaitu jenis
kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama kerja, gaji dan jabatan. Jenis data yang mewakili karakteristik karyawan merupakan data
∑∑
− =
i j
ij ij
ij
e e
c
2 2
χ
yang berskala sederhana dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak menggambarkan kedudukan kategori tersebut. Menurut Nazir
1989, prosedur uji asosiasi Chi-Square χ
2
adalah sebagai berikut: 1.
Rumuskan hipotesa: H
= Kedua variable saling bebas H
1
= Kedua variable saling berhubungan 2.
Tentukan kategori yang akan diuji. 3.
Tentukan level signifikansi. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 5 karena angka ini
dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang sudah sering digunakan dalam
penelitian ilmu sosial. 4.
Buat tabel kontingensi dari alternatif atau kategori populasi. 5.
Hitung harga Chi-Square dengan rumus sebagai berikut: ................................................8
6. Tentukan daerah-daerah penolakan hipotesa dengan mencari harga Chi-
Square pada tabel distribusi Chi-Square, pada level signifikansi yang
telah ditentukan dengan degree of freedom df = r-1k-1, yaitu : χ
2
tabel, df = r-1k-1 7.
Tolak H , terima H
1
jika : χ
2
χ
2
tabel, df = r-1k-1 Terima H
, tolak H
1
jika : χ
2
≤ χ
2
tabel, df = r-1k-1 8.
Rumuskan kesimpulan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah PT TELKOM
PT TELKOM adalah perusahaan penyedia layanan pos dan telegrap pertama yang ada di Indonesia yang berdiri pada tahun 1882 yang terbentuk
pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Kemudian pada tahun 1906 pemerintah kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur
layanan Pos dan Telekomunikasi yang diberi nama jawatan pos, telegrap dan telepon post, telegraph en telephone dienstPTT. Setelah Indonesia
merdeka, tahun 1961, status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Postel. Pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi perusahaan Negara Pos dan Giro PN Pos dan Giro dan perusahaan Negara Telekomunikasi PN Telekomunikasi. Tahun 1974, PN
Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan umum Telekomunikasi Perumtel yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional. Kemudian pada tahun 1980 PT Indonesia Satellite Corporation
Indosat didirikan untuk menyelenggarakan jasa Telekomunikasi International yang terpisah dari Perumtel. Dengan
dikeluarkannya Undang-undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi maka
Perumtel berubah berdasarkan PP No. 25 tahun 1991. Penawaran umum perdana saham TELKOM Initial Public
OfferingIPO dilakukan tanggal 14 November 1995 dan Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Surabaya,
New York dan London. Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan Public Offering Without ListingPOWL di Tokyo Stock
Exchange . Kerjasama operasi KSO mulai diimplementasikan pada 1
Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra, Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten, Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta,
Divisi Regional VI Kalimantan dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia. Setelah dikeluarkannya Undang-undang No.36 Tahun 1999