Berdasarkan hasil penelitian ini, sumber stres kerja karyawan bagian Customer Care
PT TELKOM Tbk Bekasi adalah beban kerja yang berlebihan, tekanan dan desakan waktu, kualitas supervisi yang buruk,
kondisi perusahaan yang tidak aman, kurangnya pengendalian diri, wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab,
konflik dan kemenduaan peran, perbedaan antara nilai yang dianut perusahaan dan karyawan, perubahan, frustasi dan teknologi. Didapat
beberapa kesimpulan mengenai tingkat stres yang dihadapi karyawan melalui rata-rata tertimbang dari setiap sumber stres yang dapat
menggambarkan kondisi stres kerja karyawan dengan nilai sebagai berikut:
1. Beban kerja yang berlebihan
Setiap karyawan memiliki kemampuan yang terbatas dalam melakukan pekerjaannya. Pemberian beban kerja yang berlebihan dapat
terjadi karena tidak adanya kesesuaian dengan kapasitas yang dimiliki, hal ini juga dapat terjadi karena adanya pemberian beban kerja yang
berlebihan Handoko, 2001 misalnya lembur kerja. Dikhawatirkan dapat memberikan tekanan yang menyebabkan stres kerja pada karyawan.
Tanggapan karyawan terhadap beban tugas yang diberikan melebihi kapasitas yang dimiliki dan sering lembur kerja ke dalam kategori tidak
setuju Tabel 4. Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada
umumnya berpendapat bahwa beban tugas yang diberikan kepada karyawan merupakan suatu tantangan tersendiri untuk dapat diselesaikan
dengan baik, karena tugas pekerjaan yang dilakukan setiap karyawan terlebih dahulu mendapat pengarahan dan setiap karyawan dituntut untuk
mampu beradaptasi terhadap segala perubahan yang terjadi. Sedangkan dengan lembur kerja hanya terjadi apabila ada pekerjaan tertentu yang
harus segera diselesaikan dalam waktu dekat misalnya pada akhir bulan harus membuat laporan pertanggungjawaban kerja. Oleh karena itu
karyawan merasa beban kerja yang diberikan tidak melebihi kapasitas yang dimiliki.
2. Tekanan dan desakan waktu
Setiap karyawan membutuhkan waktu untuk melakukan proses penyesuaian terhadap pekerjaan yang diberikan. Oleh karena itu untuk
mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan waktu yang cukup dan tidak diburu-buru dalam melakukan pekerjaan. Hal ini dikhawatirkan
dapat memberikan tekanan yang menyebabkan stres kerja pada karyawan. Tanggapan karyawan terhadap tidak diberikan waktu yang cukup dalam
melakukan pekerjaan dan sering diburu-buru oleh atasan dalam menyelesaikan pekerjaan ke dalam kategori tidak setuju Tabel 4.
Indikator ini menjelaskan kondisi stres kerja karyawan yang pada umumnya berpendapat bahwa pekerjaan dapat dilakukan secara efisien
dan setiap atasan memberikan tugas kepada karyawan sudah terlebih dahulu direncanakan sehingga karyawan dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu karyawan merasa bahwa waktu yang diberikan sudah sesuai dengan target yang harus
dicapai sehingga karyawan tidak merasa tertekan saat melakukan pekerjaan.
3. Kualitas supervisi yang buruk