masalah problem solving purpose, yaitu tulisan yang bertujuan untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti oleh pembaca.
Menurut Sujanto 1988:68, secara garis besar tujuan penulisan adalah mengekspresikan perasaan, memberi informasi, mempengaruhi pembaca, dan
memberi hiburan. Akan tetapi dalam kenyataannya, adakalanya maksud dan tujuan saling bercampur, dalam arti mempunyai tujuan ganda. Tulisan yang persuasif tentu
saja mengandung informasi-informasi, tulisan yang informatif pun mempunyai unsur- unsur persuasif, demikian juga yang bersifat hiburan dapat juga diwarnai dengan
maksud mempengaruhi pembaca. Menururt Gie 2002: 10 ada delapan tujuan menulis, yaitu: 1 ingin terkenal;
2 mendapat honorarium; 3 mempengaruhi orang lain; 4 mencerdaskan masyarakat; 5 menghibur; 6 menenangkan kalbu; 7 menyampaikan pengetahuan;
8 mengisi waktu kosong. Berdasar uraian tujuan menulis tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa
menulis mengandung tujuan untuk melatih diri siswa memiliki kompetensi menulis dalam menyampaikan pendapat dan perasaannya. Selain itu tujuan menulis juga
untuk mengekspresikan diri dan sekaligus untuk memperoleh masukan dari pembaca.
2.2.1.3 Manfaat Menulis
Suparno dan Yunus 2007:1.4 mengungkapkan bahwa sebenarnya banyak manfaat yang dipetik dari kegiatan menulis. Manfaat itu diantaranya dalam hal 1
peningkatan kecerdasan, 2 pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, 3 penumbuhan keberanian, 4 pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan
informasi. Pendapat lain mengenai manfaat menulis, yaitu 1 kalau ia seorang
cendekiawan atau tokoh masyarakat, maka kepandaian itu dapat membuahkan karangan untuk dimuat dalam media masa, 2 kalau ia seorang kepala keluarga atau
ibu rumah tangga dengan banyak pengalaman suka duka maka kepandaian itu dapat menyajikan cerita menarik untuk dinikmati orang lain, 3 kalau ia seorang dosen
perguruan tinggi atau guru sekolah, maka kepandaian itu dapat dimanfaatkan untuk mengarang buku pelajaran, 4 kalau ia seorang pelajar atau mahasiswa, maka
kepandaian itu tentu diperlukan untuk menulis skripsi atau paper, 5 kalau ia seorang manager perusahaan, maka kepandaian itu menjadi syarat penting untuk dapat
menyusun laporan manajeman yang baik, 6 kalau ia seorang penggemar bacaan yang mahir bahasa Inggris, maka kepandaian itu kiranya dapat mengalihkan tulisan
asing ke dalam bahasa nasional misalnya dalam bentuk saduran, 7 kalau ia bukan semuanya itu melainkan seorang warga masyarakat biasa, maka kepandaiaannya
mengarang berguna sekali untuk menulis buku catatan harian yang mengabadikan peristiwa, kesan, atau renungannnya sendiri untuk diri sendiri. Dengan menulis buku
catatan harian sebagai suatu budaya menulis yang patut dikembangkan, seseorang dapat mengingat secara jelas masa lampaunya, menghayati secara penuh masa kini
dan mengarahkan secara terencana masa depan hari hidupnya Gie 2007: 21.
Kegiatan menulis dapat membantu penulis mengembangkan berbagai gagasan dan potensi dirinya serta dapat meninjau dan menilai gagasannya sendiri secara
objektif, sehingga terbiasa berpikir serta berbahasa tertib dan teratur. Dengan kegiatan menulis secara intensif dan terencana, akan membiasakan penulis dalam
berpikir dan berbahasa secara tertib, serta penggunaan kegiatan menulis secara bijaksana dapat memperbaiki kualitas kehidupan bagi manusia.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis
dituntut untuk menyusun dan mengorganisasikan isi tulisannya serta menuangkannya dalam formulasi ragam bahasa tulis dan konvensi penulisan lainnya. Di balik
kerumitannya, menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental, intelektual, dan sosial seseorang. Menulis dapat meningkatkan kecerdasan,
mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian, serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi. Selain itu, menulis
sangat membantu penulis menjadi terbiasa berpikir sistematis serta berbahasa secara tertib dan teratur.
2.2.1.4 Asas Menulis yang Baik