memberikan hadiah kepada siswa yang mendapat nilai tertinggi dalam menyusun paragraf.
Pada pembelajaran siklus II ini lebih ditekankan pada kualitas penyusunan paragraf. Siswa harus memperhatikan kualitas paragraf dengan memperhatikan
struktur paragraf, kohesi dan koherensi, ejaan dan tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, kerapian penulisan paragraf.
3.1.2.3 Observasi
Observasi atau pengamatan dan pemotretan terhadap siswa dilakukan selama proses menyusun paragraf berlangsung. Observasi pada siklus II ini dilihat dari
peningkatan hasil tes dan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Perilaku siswa yang diamati antara lain, keaktifan siswa dalam memperhatikan
penjelasan guru, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
3.1.2.4 Refleksi
Pada siklus II ini, refleksi dilakukan untuk memecahkan masalah dan mengatasi kendala serta mempertahankan kemajuan proses pembelajaran mulai dari
perencanaan sampai hasil akhir siklus I. Selain itu juga untuk mengetahui keefektifan penggunaan model dalam pembelajaran menyusun paragraf dan untuk melihat
peningkatan kemampuan menyusun paragraf, serta mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyusun paragraf siswa kelas III SD Negeri 01 Sekaran Gunungpati Semarang tahun ajaran 20102011. Peneliti
memilih kelas ini karena kompetensi menyusun paragraf masih kurang meskipun sudah diajarkan.
Kurangnya kemampuan menulis tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu yang berasal dari guru dan yang berasal dari siswa. Faktor pertama yang berasal
dari guru meliputi, 1 cara guru menyampaikan materi tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat, 2 strategi mengajar guru yang kurang bervariasi
menyebabkan suasana pembelajaran di kelas terasa membosankan, 3 belum adanya variasi-variasi pembelajaran seperti model pembelajaran yang dapat membuat siswa
tertarik terhadap pelajaran yang sedang diajarkan. Sedangkan faktor yang kedua berasal dari siswa sendiri meliputi, 1 siswa
merasa pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang sulit dan membosankan sehingga diperlukan strategi mengajar yang tepat, 2 kurangnya minat siswa dalam
pembelajaran menyusun paragraf menyebabkan paragraf yang disusun siswa tidak sistematis dan ejaannya tidak tepat, 3 kurangnya pemahaman siswa terhadap
penggunaan ejaan, menyebabkan paragraf yang disusun menjadi tidak sesuai dengan yang seharusnya.