hanya menghisap sedikit asap rokok. Sisanya terhisap oleh siapa saja yang berasa di dekat si perokok.
Jadi, menyusun paragraf dengan menggunakan media permainan bahasa Scramble, mempunyai pengertian bahwa dalam pembelajaran menyusun paragraf,
guru memberikan media pembelajaran berupa paragraf yang kalimatnya telah diacak atau dikacaubalaukan terlebih dahulu kemudian siswa disuruh untuk menyusunnya
kembali, sehingga kemampuan dan tingkah laku siswa dalam hal menyusun paragraf meningkat dan menjadi lebih baik. Untuk membuat media kartu scramble ini cukup
mudah, yang diperlukan hanya sebuah kartu paragraf, kemudian tulislah paragraf dalam kartu tersebut. Langkah selanjutnya adalah mengacak susunan kalimat-
kalimatnya. Setelah itu siswa disuruh untuk menyusun kembali kalimat-kalimat yang telah diacak tersebut menjadi baik dan benar.
2.2.5 Penyusunan Paragraf melalui Model Two Stay Two Stray dengan Media
Permainan Bahasa Scramble
Dalam rangka peningkatan kualitas siswa dan mengembangkan kurikulum yang tepat dan bermutu, berbagai usaha telah dilakukan oleh Depdiknas. Salah satu
diantaranya adalah memberlakukan kurikulum tingkat satuan pendidikan, sebagai acuan dan pedoman dalam pengembangan kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal
tersebut memiliki tujuan memusatkan pada seluruh kompetensi siswa secara maksimal. Kompetensi merupakan pengetahuan, nilai-nilai yang terefleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dengan terus-menerus
memungkinkan seseorang menjadi kompeten artinya seseorang itu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu.
Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, bahwa belajar berbahasa
adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah menghargai manusia dan nilai- nilai kemanusiannya Depdiknas, 2003:5
Salah satu standar kompetensi aspek menulis kelas III adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk paragraf dan puisi. Standar kompetensi
aspek menulis ini terinci lagi ke dalam tiga kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa kelas III, kompetensi tersebut diantaranya adalah menyusun paragraf
berdasarkan bahan yang tersedia dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Pembelajaran menyusun paragraf di sini melalui model pembelajaran Two
Stay Two Stray dengan media permainan bahasa scramble. Pada model pembelajaran ini siswa tidak hanya mampu menyusun paragraf saja tetapi juga benar-benar paham
tentang alasan mengapa paragraf tersebut disusun sedemikian rupa serta siswa mempunyai kemampuan untuk menjelaskan kepada temannya tentang informasi yang
diperolehnya.. Selain hal tersebut, dengan media permainan bahasa scramble siswa dimudahkan untuk menyusun paragraf dengan ejaan yang tepat.
Dalam pembelajaran menyusun paragraf dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray menggunakan media permainan bahasa Scramble, dilaksanakan
selama dua pertemuan pelajaran. Pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dimulai
dengan guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anak. Guru menyajikan contoh paragraf sederhana untuk diamati oleh
siswa. Siswa disuruh untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya mengenai cara penyusunan paragraf, ejaan, dan tanda baca dalam paragraf. Guru dan siswa
membahas bersama hasil diskusi tentang cara penyusunan paragraf, ejaan, dan tanda baca dalam paragraf. Guru menjelaskan mengenai penyusunan paragraf yang padu
dengan ejaan yang tepat. Guru menjelaskan tentang media scramble. Guru membagikan media scramble berupa paragraf yang sudah diacak susunan kalimatnya.
Siswa berdiskusi untuk menyusun kembali kalimat-kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf yang padu dan menulisnya kembali dengan ejaan yang tepat. Setelah selesai
dua orang dari kelompok bertamu ke kelompok lain untuk mencari informasi tentang tugas yang baru saja diselesaikan. Sedangkan dua anak yang lain tetap berada
dikelompoknya bertugas sebagai penjamu tamu dari kelompok lain. Setelah selesai semua wakil kelompok yang bertugas bertamu ke kelompok lain kembali
kekelompoknya dan menjelaskan informasi yang telah didapatnya dan mengoreksi kembali tugasnya sebelum dipresentasikan. Perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil menyusun paragraf di depan kelas. Guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi tentang menyusun paragraf.
Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat orang.
Guru membagikan media scramble berupa kartu yang berisi paragraf yang telah
diacak susunan kalimatnya. Guru mengingatkan kembali tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun paragraf. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya
membahas tentang susunan paragraf yang benar. Namun, pada pembelajaran kali ini setiap siswa menulis kembali paragraf yang telah disusun dengan ejaan yang benar
secara individu. Penilaian dalam pembelajaran ini adalah menilai hasil pekerjaan siswa dalam
menyusun paragraf dan keaktifan siswa dalam berdiskusi dalam satu kelompok dan keaktifan siswa dalam bertanya.
Melalui pembelajaran seperti ini, diharapkan dapat menggugah kemampuan belajar siswa, membuat belajar lebih menyenangkan dan memuaskan, membuat
suasana kelas menjadi lebih hidup, memberikan sumbangan kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi, dan keberhasilan dalam belajar.
Contoh media permainan bahasa Scramble adalah sebagai berikut.
Susunlah dan tulisl ah kembali paragraf yang berjudul ”Kerja Bakti” berikut
dengan ejaan yang tepat 1
semua bekerja dengan senang hati 2
ada pula yang membawa sapu dan gunting taman 3
semua murid bekerja 4
pada hari minggu, sekolah adi mengadakan kerja bakti
5 ada yang bertugas membawa sabit
6
ada yang membawa cangkul
7
lingkungan sekolah bersih dan semua sehat 8
teman lainnya mebawa sapu, lap, dan kemoceng
Susunan yang benar sebagai berikut: Kerja Bakti
4 Pada hari Minggu, sekolah Adi mengadakan kerja bakti. 3 Semua murid bekerja. 5 Ada yang bertugas membawa sabit. 6 Ada yang membawa cangkul. 2
Ada pula yang membawa sapu dan gunting taman. 8 Teman lainnya membawa sapu, lap, dan kemoceng. 1 Semua bekerja dengan senang hati. 7 Lingkungan
sekolah bersih dan semua sehat Sulistyaningsih 2007.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang dipelajari dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Pembelajaran menyusun paragraf dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray menggunakan media permainan bahasa Scramble merupakan salah satu bentuk
pembelajaran keterampilan berbahasa dan bersastra. Pembelajaran ini bertujuan agar